17/06/2022 11:34:43
Info Kesehatan

Jangan Anggap Remeh! Kasus DBD Sudah Tembus 45.000 di Semester I-2022

Foto: Ilustrasi/Internet

Selain Covid-19, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) juga patut menjadi perhatian kita semua. Kementerian Kesehatan RI mencatat peningkatan kasus (DBD) sepanjang semester I-2022 terus terjadi dan sudah menembus angka 45.000.

Total kumulatif kasus DBD hingga minggu ke-22 tahun ini mencapai 45.387 kasus. Peningkatan kasus terus terjadi terutama saat musim hujan. Bahkan, angka kematian DBD kini tercatat sudah melampaui 400 kasus yakni 432 kematian.

"Kasus dengue sudah dilaporkan di 449 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi dengan kematian tersebar di 162 kabupaten/kota di 31 provinsi," kata dr Tiffany Tiara Pakasi, Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dalam Temu Media Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN pada Selasa (15/6/2022) seperti dikutip dari detikcom.

Menurutnya, temuan kasus DBD paling banyak terjadi di 10 provinsi berikut:

-Bali

-Kalimantan Utara

-Bangka Belitung

-Kalimantan Timur

-Nusa Tenggara Timur

-DKI Jakarta

-Jawa Barat

-Sulawesi Utara

-Nusa Tenggara Barat

-DI Yogyakarta

Pemerintah mendesak peran aktif masyarakat dalam mencegah kasus DBD khususnya di sejumlah daerah endemik. Upaya tersebut dilakukan melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).

Anggota dalam gerakan ini melakukan pembersihan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan rumah, tempat umum, hingga institusi lainnya. 

Gejala

Melansir lamat SehatQ,  DBD yang juga disebut sebagai hemorrhagic fever, banyak terjadi di daerah tropis dengan suhu hangat serta area yang basah. Contohnya di Indonesia, wabah dengue umumnya terjadi saat musim hujan.

Gejala yang dialami penderita demam dengue cenderung tidak berat dan biasanya dapat sembuh setelah 7 hari. Akan tetapi, demam dengue sering berlanjut ke tahap DBD dengan penambahan beberapa gejala.

Ciri khas dari DBD adalah kebocoran plasma dari pembuluh darah. Hal ini dapat mengakibatkan perdarahan yang berujung pada kegagalan sirkulasi darah (dengue shock syndrome), hingga berisiko kematian.

Salah satu cara mendiagnosis DBD adalah dari hasil pemeriksaan laboratorium. Hasil tes biasanya menunjukkan trombosit (salah satu komponen darah) yang kurang dari jumlah normalnya.

Tidak terdapat pengobatan spesifik untuk mengobati dengue. Perawatan akan berfokus pada penanganan gejala serta pencegahan komplikasi. (*)

* Dari berbagai sumber 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Jangan Anggap Remeh! Kasus DBD Sudah Tembus 45.000 di Semester I-2022