28/06/2022 12:06:58
Info Kesehatan

Pasien Bipolar Tetap Dapat Hidup Normal, Begini Caranya!

Foto: Ilustrasi/Internet

Gangguan mental bipolar dewasa ini semakin banyak ditemukan. Meski hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan total, pasien bipolar tetap bisa hidup normal. Bagaimana caranya?

Belum lama ini, dunia hiburan Tanah Air kembali dihebohkan dengan kasus menghilangnya aktris Andriani Marshanda di Los Angeles, Amerika Serikat, yang kemudian berhasil ditemukan. Seperti diberitakan sebelumnya, wanita yang akrab disapa Caca ini mengidap gangguan mental bipolar.

Melansir WebMD, bipolar adalah gangguan mood jangka panjang yang dapat mempengaruhi cara berpikir, perasaan, bahkan perilaku seseorang. Sampai saat ini bipolar belum bisa disembuhkan total, tapi masih dapat dikontrol untuk mengelola gejalanya.

Terapi yang digunakan untuk pasien bipolar adalah kombinasi dari terapi perilaku dan obat-obatan. Penting bagi pasien disiplin dalam terapinya untuk bisa mengelola gejala, mencegah episode serius.

Gangguan bipolar ditandai dengan episode manik atau mania yakni ketika suasana hatinya sangat riang, dan episode depresif saat suasana hatinya berubah jadi sangat down. Psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ, dari RSJ Marzoeki Mahdi Bogor mengungkap sejumlah ciri yang bisa terpantau pada pengidap bipolar saat mengalami episode manik.

Berikut ciri-ciri episode manik bipolar yang dapat terpantau selama sepekan:

-Perasaan 'tinggi, euforia, hebat, penting, mudah tersinggung

-Tidak butuh tidur, punya energi berlebih

-Berbicara sangat cepat sehingga tidak terikuti oleh orang lain

-Memiliki ide-ide yang banyak (racing thought)

-Perhatian gampang teralih/distracted

-Melakukan tindakan yang berbahaya tanpa memikirkan konsekuensinya (contoh: belanja, aktivitas seksual yang tidak sesuai, investasi yang salah, dan lain-lain)

-Pada keadaan yang berat dapat muncul halusinasi dan waham atau delusi (keyakinan yang salah)

"Selama satu minggu, terdapat gejala-gejala yang membuat pasien sulit berfungsi dalam hidup sehari-hari," terang dr Lahargo seperti dikutip dari detikcom.

Secara terpisah, Psikiater dr Andri SpKJ dari RS EMC Alam Sutera mengungkap pengidap bipolar tidak selalu dalam keadaan episode manik atau depresif. Mereka juga memiliki fase normal dalam periode tertentu dengan bantuan pengobatan.

Seperti diketahui, episode manik pada pengidap bipolar terjadi saat mood sedang tinggi atau merasa sangat bersemangat sementara episode depresif adalah sebaliknya. dr Andri menjelaskan, pengidap bipolar di fase depresif cenderung mengalami keputusasaan berlebihan, sehingga muncul ide bunuh diri.

"Pada orang bipolar itu ada kondisi fase normalnya juga, jadi bukan dalam kondisi depresi dan manik, kadang-kadang ada fase normalnya, ya itulah makanya membutuhkan pengobatan yang terus menerus, supaya pada fase normalnya itu jauh lebih lama, daripada fase sakitnya, baik sakit maniknya atau saat lagi fase depresif," tutur dr Andri.

Ia berpesan, pengidap bipolar wajib mengonsumsi obat penyeimbang mood yang diberikan oleh dokter demi menjaga fase normal mereka berlangsung lebih lama.

"Saran saya sebenarnya ya kan teman-teman kita yang mengalami gangguan bipolar ini banyak di luar sana, obat yang paling penting dimakan itu adalah obat untuk mengatasi gejala yang naik turunnya itu, itu obat penyeimbang mood yang diberikan oleh dokter," katanya. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Pasien Bipolar Tetap Dapat Hidup Normal, Begini Caranya!