26/02/2018 18:40:31
Info Kesehatan

Wajarkah Jika Anak Sering Sakit?

Foto: Google.com

Benarkah anak balita masih rentan kena penyakit? Wajarkah jika hampir setiap bulan anak dibawa ke dokter karena keluhan batuk, pilek, dan panas?

Mungkin pertanyaan yang sama sering hinggap di benak Sahabat Dokcil. Bagaimanapun, jika anak sering sakit, orangtua pasti akan khawatir. Lalu, apa sih penyebabnya? Benarkan ini gejala anak mengidap TBC?

Menurut mitos yang berkembang di masyarakat, penyebab anak sering sakit adalah akibat debu, udara dingin, hujan, faktor cuaca, tertular sekolah, terlalu capek, AC, hujan, minum es, makan gorengan, atau kipas angin. Padahal kalau dicermati, problem utamanya bukan sekadar masalah itu, tetapi infeksi berulang karena daya tahan tubuh anak tidak bagus, dan kontak sumber penularan yang sering sakit di sekitarnya.

Daya tahan tubuh yang buruk sering terjadi pada mereka dengan saluran cerna sensitif, penderita alergi, dan asma. Anak yang sering sakit biasanya sering melakukan kontak dengan orang di rumah yang juga sering sakit.

Keluhan sakit yang sama cenderung terjadi pada anak atau saudara kandung dengan wajah yang mirip. Ya, faktor fenotip atau kesamaan wajah dalam keluarga seringkali sebagai indikator menunjukkan kesamaan permasalahan kesehatan yang sama.

Penderita yang sering terkena infeksi virus ringan ini kerap tidak disadari, dan dianggap bukan sakit, tetapi dikira penyebab lain. Infeksi virus berulang pada orang dewasa selama ini dianggap karena terlalu lelah, masuk angin, asma, alergi atau sinusitis.

Memang, biasanya penderita alergi mudah terkena infeksi batuk dan pilek. Bukan hanya orang awam, dokter pun seringkali sulit membedakan gejala alergi dan infeksi sehingga gejala infeksi ini dianggap sebagai gejala alergi. Gejala umum yang sering dialami adalah badan sering pegal dan capek, nyeri tenggorok, badan meriang, dan sakit kepala.

Gangguan infeksi virus berulang ini oleh masyarakat awam bahkan oleh sebagian dokter sering dianggap sebagai alergi dingin, alergi debu, masuk angin, kecapekan, sering keluar kota, masuk angin, karena asap rokok, panas dalam. Padahal, gangguan tersebut sebenarnya infeksi virus ringan yang dapat menular kepada anak, apabila daya tahan tubuhnya menurun.

Bila infeksinya ringan pada orang dewasa, gangguan ini terjadi hanya dalam 2-3 hari saja, tetapi sering berulang timbul. Sehingga istilah yang sering diberikan adalah  ’’mau flu tidak jadi’’. Penderita golongan ini bisanya mengalami gangguan alergi hidung, sinusitis, asma, dan masalah sensitif pada saluran cerna.

Pada anak usia sekolah, seringkali orangtua menyalahkan karena teman di sekolah sering sakit. Sebenarnya, bila Sahabat Dokcil cermati, di lingkungan sekolah memang tidak akan pernah bebas anak sakit.

Dalam lingkungan kelas, mungkin terdapat 30% anak yang mudah sakit karena daya tahan tubuhnya buruk. Tetapi sebagian besar lainnya relatif jarang sakit karena daya tahan tubuhnya baik. Jadi, sebaiknya perhatikan daya tahan tubuh anak, bukan menyalahkan sekolahnya. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Wajarkah Jika Anak Sering Sakit?