30/11/2018 15:40:24
Info Kesehatan

Cegah AIDS dengan Pendidikan Seksual Sejak Dini

Foto: google.com

Persoalan HIV/AIDS di Indonesia saat ini semakin mengkhawatirkan karena pengidap terbanyak pada usia produktif antara 20-30 tahun. Penularan virus ini juga lebih banyak terjadi melalui aktivitas seksual yang menyimpang. Karena itu, sangat penting untuk memberikan pendidikan seksual sejak dini.

Memberikan pendidikan seksual pada anak-anak, utamanya di usia remaja ketika sudah memasuki masa puber dan libido mulai tereproduksi, diharapkan mampu memicu mereka untuk lebih memahami bahaya HIV/AIDS, sehingga bisa mewaspadainya.  Abaikan perasaan sungkan atau malah menganggapnya tabu karena hal ini justru akan membuat anak-anak mencari tahu dari sumber lain yang belum tentu benar. 

 

Pertama, ajarkan mereka tentang fungsi dan perubahan pada tubuh pada fase remaja, mulai dari bagian tubuh pribadi anak hingga alat reproduksi.  Misalnya, kenalkan fungsi vagina, rahim, dan payudara pada remaja putri. 

 

Ajarkan bahwa bagian-bagian tubuh ini tidak boleh diperlakukan secara sembarangan karena akan memengaruhi masa depan anak. Selain itu, ajarkan mengenai perubahan bentuk dan fungsi bagian-bagian tubuh tersebut jika sudah memasuki masa remaja.

Lakukan hal yang sama pada remaja laki-laki. Kenalkan mereka dengan fungsi dan perubahan bentuk pada testis dan penis.

Lalu yang kedua adalah mengajarkan anak-anak akan bahaya perilaku seks bebas dan menyimpang. Dalam hal edukasi seksual, sangat penting bagi para orang tua untuk menjelaskan secara gamblang akan risiko atau bahaya dari perilaku ini. 

 

Misalnya, remaja perempuan yang melakukan seks bebas akan berisiko mengalami kehamilan dan tertular penyakit kelamin. Ajarkan juga pada remaja laki-laki bahwa perilaku seks bebas tidaklah sehat. Perilaku tersebut bisa membuat si anak terkena penyakit menular seksual, bahkan terjangkit virus HIV/AIDS.

 

Memberikan edukasi seksual tidak bisa dilakukan sekaligus, harus bertahap dan kontinyu. Dengan demikian, akan membentuk penguatan pada ingatan anak remaja mengenai pentingnya menjaga diri sendiri dari perilaku seks menyimpang.

 

Ketiga, orang tua wajib mengajarkan nilai norma agama dan etika sejak dini. Penguatan nilai norma agama dan etika menghindarkan anak dari pergaulan bebas. Sesekali, ajak putra atau putri Anda untuk menghadiri kajian agama atau seminar mengenai bahaya seks bebas.

 

Hal yang perlu diingat para orang tua adalah selama memberikan edukasi tersebut, posisikan diri sebagai sosok sahabat yang bisa dipercaya. Seringlah mengajak ngobrol putra-putri Anda tanpa ada kesan menggurui. Pada dasarnya, anak remaja tidak terlalu suka diatur atau diceramahi. Kendati demikian, tetap tanamkan pada mereka bahwa Anda adalah orang tua yang patut dihormati dan dipatuhi. 

 

Faktor Penyebab

 

Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA), Dermawan, mengungkapkan, situasi HIV/AIDS di Indonesia semakin mengkhawatirkan karena  ditemukan faktor penyebab 'tidak diketahui' yang menjadi lebih dominan. 

 

Dermawan mengatakan isu degradasi moral kemanusiaan seperti kesetiaan dalam hubungan suami istri dan prostitusi yang semakin marak diduga menjadi faktor penyebab "tidak diketahui" tersebut. Yang tidak kalah miris adalah aktivitas seksual berisiko, baik oleh pasangan heteroseksual maupun homoseksual, juga melibatkan pelaku usia anak-anak.

 

’’Kondisi tersebut memiliki risiko terjangkit HIV tiga kali hingga lima kali lipat lebih besar,’’ ujarnya dalam siaran pers beberapa waktu lalu.

 

HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang dianggap momok. Pengidapnya tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak. Data Kementerian Kesehatan pada 2017, tercatat 280.623 jiwa terinfeksi HIV, 17.288 diantaranya adalah anak-anak, dengan perincian usia nol hingga empat tahun sejumlah 8.564 anak, dan usia 15 tahun hingga 19 tahun mencapai 8.724 anak. (*)

 

 

*dikutip dari beberapa sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Cegah AIDS dengan Pendidikan Seksual Sejak Dini