Yuk, Bunda! Edukasi Anak tentang Gizi Sedini Mungkin
Umur balita termasuk dalam usia rawan. Sebab, pertumbuhan dan perkembangan di usia ini akan menentukan perkembangan fisik dan mental anak saat remaja.
Sayangnya, anak-anak di usia ini umumnya mulai mengalami susah makan dan hanya mau makanan favoritnya. Karena itu, diperlukan pengasuhan yang tepat untuk menanamkan kebiasaan makan makanan yang beragam.
Hal tersebut bisa diawali dengan menanamkan kecintaan anak pada makanan sehat. Ahli gizi dari Universitas Indonesia sekaligus Direktur Micronutrient Initiative Indonesia (MII) dr. Elvina Karyadi mengatakan, memaksa anak makan makanan yang bergizi tidak akan efektif. Mereka harus mengerti dan mulai mencintai makanan bergizi.
’’Penyadaran melalui edukasi gizi sejak dini pada anak-anak akan menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap makanan bergizi. Sehingga mereka tidak akan merasa terpaksa untuk makan, karena mereka sudah mengerti makanan bergizi dibutuhkan oleh tubuh mereka,’’ papar Elvina dalam sebuah acara, yang dikutip dari sebuah media nasional.
Elvina mengatakan, pemahaman mengenai pentingnya asupan gizi yang baik dan mencukupi melalui edukasi gizi mulai dapat dilakukan sejak anak bisa memakan makanan-makanan padat, yaitu sejak anak diberi makanan pendamping air susu ibu (MPASI).
Namun paling efektif edukasi diberikan pada anak berusia dua hingga enam tahun. Anak perlu diperkenalkan jenis-jenis makanan bergizi, terutama sayuran dan buah. Orangtua juga perlu memahami bahwa makanan yang dikonsumsi anak harus terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, serta sayur dan buah, sehingga bergizi seimbang.
’’Edukasi tidak hanya dilakukan di rumah, namun juga di lembaga pendidikan termasuk pendidikan usia dini (PAUD),’’ ujarnya.
Di PAUD, lanjut Elvina, anak-anak mendapatkan pengalaman, sosialisasi, serta pengajaran pada masa terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) mengatakan, gizi sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Maka gizi merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian Direktorat Jenderal PAUDNI.
’’Kami mendorong penyelenggaraan bentuk PAUD yang holistik integratif yang mencakup pendidikan dan layanan terhadap pemenuhan seluruh kebutuhan dasar anak, termasuk kesehatan dan gizi mereka,’’ tutur Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia ini. (*)
*dikutip dari berbagai sumber
Terbaru
- 30/08/2023 15:11:33
Jika Mengalami Impaksi, Sebaiknya Segera Lakukan Pencabutan - 30/08/2023 14:48:28
Tumbuh Tidak Sempurna Sebabkan Rasa Nyeri Luar Biasa - 29/08/2023 12:47:53
Ini Dia 3 Penyakit Utama Pernapasan yang Disebabkan Polusi Udara - 28/08/2023 11:11:38
Polusi Udara Berisiko Sebabkan Kematian, Masih Amankah Berolahraga di Luar Ruangan? - 25/08/2023 13:11:11
Batuk Flu atau Akibat Polusi Udara, Apa Bedanya?
Login Anggota
Tweets by @DokterkecilCom