20/02/2019 12:15:19
Info Kesehatan

Rematik Juga Bisa Menyerang Anak

 Rematik Juga Bisa Menyerang Anak

 

Jangan abaikan pegal-pegal yang dirasakan oleh buah hati Anda. Rematik yang dulu dianggap sebagai penyakit yang hanya dapat menyerang orang lanjut usia, kini dapat diderita oleh anak-anak. Meski tidak sebanyak pada orang dewasa, penyakit yang satu ini tetap harus diwaspadai.

Di Jerman tercatat ada 40.000 anak dan remaja penderita rematik. Penyakit radang persendian ini banyak tidak disadari oleh para orang tua dan menganggap bahwa itu hanya bentuk keletihan semata. Keluhan si kecil saat bangun tidur atau rintihan sakit pada sendi-sendi besar, seperti lutut, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki, patut dicurigai, karena hal tersebut bisa jadi gejala rematik.

Berbeda dengan rematik pada orang yang dewasa yang terjadi hanya di salah satu sendi, jika menyerang anak-anak rasa nyeri bisa berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lainnya. Awalnya mungkin tidak terasa sakit, hanya kaku.

Selain rasa nyeri yang berpindah-pindah, penyakit rematik pada anak juga bisa terlihat dari pembengkakan sendi, sehingga pergerakan sendi menjadi sangat terbatas dan menyebabkan sakit yang tidak tertahankan. Selanjutnya rasa nyeri yang tak tertahankan tersebut juga disertai demam.

Pada anak-anak, penyakit rematik kebanyakan disebabkan oleh autoimun dan bukan karena faktor genetik, sehingga sangat sulit untuk dicegah. Dalam hal ini, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari unsur asing itu justru malah melepaskan bahan-bahan kimia yang merusak jaringan tubuh yang sehat, dan menyebabkan peradangan serta rasa nyeri.

Bisa Menyebabkan Kematian

Nyeri persendian ini bila didiamkan terlalu lama akan menyebabkan kerusakan sendi permanen. Bahkan, yang lebih berbahaya lagi dapat menyebabkan kematian, karena autoimun tadi bisa saja menyerang organ tubuh vital anak.

Seorang anak di Jerman yang didiagnosis terserang rematik sejak usia tiga tahun, bahkan sempat terancam kebutaan. Hal tersebut karena saraf matanya juga terserang rematik. Ayahnya menceritakan bahwa penyakit rematik pada anaknya bermula saat lutut kanannya mengalami pembengkakan, bahkan lebih besar dua kali lipat dibanding lutut kirinya. Kemudian berlanjut sampai bahu, kaki, pergelangan tangan, rahang, sampai saraf matanya.

Kasus tersebut membuat para orangtua harus lebih waspada lagi terhadap nyeri sendi yang dikeluhkan anak. Apalagi, nyeri sendi tersebut dapat mengganggu gerak motorik anak sehingga dapat menghambat proses tumbuh-kembangnya.

Pengobatan rematik pada anak harus disesuaikan dengan penyebabnya. Bila terjadi karena autoimun, maka yang harus dilakukan adalah menekan respons autoimun tersebut. Kemudian, juga harus membatasi aktivitas mereka. Langkah yang juga tidak kalah penting dilakukan seorang anak penderita rematik adalah menerapkan pola hidup sehat dan menghindari agar anak tidak terlalu capai.

 

 

*Dari berbagai sumber

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Rematik Juga Bisa Menyerang Anak