27/05/2019 09:44:08
Info Kesehatan

Hindari Gorengan, Hidup Lebih Sehat

Salah satu penyebab serangan jantung dan stroke adalah penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan pembuluh darah bisa terjadi karena lemak jenuh dari makanan yang terus menumpuk, semisal gorengan. Nah, penggemar makanan yang digoreng memiliki potensi lebih besar untuk mengalami penyumbatan pembuluh darah, apalagi jika kegemarannya mengonsumsi gorengan sudah dilakukan sejak masih kecil.

Salah satu penyebab serangan jantung dan stroke adalah penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan pembuluh darah bisa terjadi karena lemak jenuh dari makanan yang terus menumpuk, semisal gorengan. Nah, penggemar makanan yang digoreng memiliki potensi lebih besar untuk mengalami penyumbatan pembuluh darah, apalagi jika kegemarannya mengonsumsi gorengan sudah dilakukan sejak masih kecil.

Karena itu, jangan biasakan anak Anda untuk mengonsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan. Sebab, menurut pakar gizi dari Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia Fiastuti Witjaksono, kebiasaan makan sejak kecil akan berpengaruh terhadap selera seseorang hingga dewasa.

’’Jika dari kecil anak dibiasakan makan masakan yang digoreng, mereka akan terbiasa. Makanan yang digoreng biasanya rasanya lebih gurih. Ketika makan yang lebih tidak gurih, mereka tidak suka," ujar Fiastuti seperti yang dilansir dari cnnindonesia.com.

Fiastuti menambahkan, kandungan lemak tak jenuh dalam minyak dapat berubah menjadi lemak jenuh ketika dipanaskan pada suhu tinggi. Itu sebabnya, makanan yang digoreng lebih banyak mengandung lemak jenuh yang sangat berbahaya bagi kesehatan terutama meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

’’Jika sudah menumpuk, akan menyumbat pembuluh darah. Ketika tumbuh dari anak ke dewasa, sumbatan semakin banyak, lama-lama benar-benar menyumbat,’’ ujar Fiastuti menjelaskan.

Hal inilah yang menyebabkan gejala stroke atau serangan jantung baru dirasakan pada usia dewasa. ’’Prosesnya itu sudah dari usia dini. Gejala baru dirasakan dewasa. Hidup sehat harus dimulai sedari kecil,’’ katanya.

Kendati demikian, lanjut Fiastuti, lemak tetap dibutuhkan oleh tubuh. Dalam satu hari, manusia membutuhkan sekitar 30 persen lemak dalam asupan nutrisi setiap harinya. Komposisi asupan nutrisi terbaik dalam sehari adalah kurang dari tujuh persen lemak jenuh, kurang dari satu persen lemak trans, dan sisanya harus dipenuhi dengan lemak tak jenuh.

Ganggu nafsu makan anak

Makanan yang digoreng, baik berupa lauk-pauk maupun camilan memang rasanya lebih gurih. Itu sebabnya disukai oleh orang dewasa maupun anak-anak. Jika dikonsumsi berlebihan, lambat laun akan meningkatkan timbunan lemak dalam tubuh. Dampaknya pada anak-anak, hal tersebut bisa menyebabkan kegemukan terlebih jika tidak dibarengi dengan aktivitas fisik yang memadai.

’’Makan gorengan asal tidak berlebihan sebenarnya masih aman untuk anak-anak. Meski begitu, camilan sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan karena dapat mengganggu nafsu makan anak. Kalau bisa camilannya dikombinasi dengan sayur atau buah,’’ tutur dr Rifan Fauzie, SpA, seperti dikutip dari kompas.com.

Ketua Pergizi Pangan Indonesia Prof Hardinsyah, mengatakan, yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah proses penggorengannya. ’’Jenis minyak gorengnya jangan minyak jelantah yang sudah dipakai menggoreng berkali-kali. Kalau suka gorengan, buatlah di rumah yang minyak gorengnya lebih terjamin,’’ ucapnya.

Kerusakan minyak akibat proses penggorengan pada suhu tinggi meliputi proses oksidasi dan polimerisasi sehingga makanan yang dihasilkan menjadi tidak enak, serta kerusakan sebagian vitamin dan asam lemak esensial yang terdapat dalam minyak. Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan pemberian minyak yang sudah rusak akibat pemakaian berulang pada suhu tinggi dapat meningkatkan risiko kanker, diare, serta penyumbatan pembuluh darah yang akan memicu penyakit jantung.

Makanan yang digoreng tipis (seperti keripik) mempunyai daya serap minyak yang lebih besar daripada makanan goreng yang tebal. Pada makanan yang tebal, yang menyerap minyak hanya lapisan luarnya saja, sedangkan bagian dalamnya mengandung air, misalnya pisang atau tahu goreng. (*)

 

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Hindari Gorengan, Hidup Lebih Sehat