19/06/2019 10:37:33
Info Kesehatan

Hernia Bisa Terjadi pada Bayi, Apa Penyebabnya?

Tak banyak orang yang tahu bahwa hernia bisa terjadi juga pada bayi? Kok bisa, apa penyebabnya, dan bagaimana cara menanganinya? Simak penjelasan berikut ya.

Hernia merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika bagian dari organ atau jaringan seperti bagian dari usus menonjol ke daerah yang tidak biasa. Bagian organ tersebut muncul melalui bukaan atau area lemah dalam dinding otot, sehingga muncul tonjolan atau benjolan.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan hernia pada bayi? Hernia inguinalis merupakan jenis hernia yang sering alami bayi atau anak kecil. Hernia inguinalis dibagi menjadi dua, yaitu hernia inguinalis medialis dan hernia inguinalis lateralis. Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai skrotum (buah zakar), hernia disebut hernia skrotalis.

Hernia terdiri atas jaringan lunak, kantong, dan isi hernia. Jaringan lunak yang dimaksud disini adalah usus. Jadi melalui suatu lubang di lipat paha, usus turun dari daerah perut menuju ke skrotum (buah zakar).

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kantung kecil yang menembus cincin inguinal yang terletak di dekat selangkangan. Cincin inguinal terbuka saat bayi berada di dalam rahim, dan segera menutup setelah bayinya lahir.

Tetapi dalam beberapa kasus, kantung dapat mendorong melalui cincin inguinal, dan ke selangkangan. Ini biasanya bermanifestasi sebagai benjolan yang muncul dan menghilang, dan juga bisa  ’’bermunculan” ketika anak itu tegang atau menangis.

Selain hernia inguinalis, jenis hernia pada bayi lainnya adalah hernia umbilical. Hernia umbilical terjadi ketika lubang kecil di otot perut bayi tidak menutup setelah lahir. Ini dapat menyebabkan usus dan cairan  ’’keluar’’ dan menyebabkan banyak rasa sakit. Biasanya dapat diidentifikasi dengan benjolan di perut anak, dekat pusar.

Lalu, bagaimana pengobatan hernia pada bayi? Umumnya, hernia umbilikalis tidak berbahaya dan tidak terasa sakit maupun membuat tidak nyaman sehingga tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Hernia umbilikalis pada bayi biasanya akan muncul ketika menangis yang menyebabkan pusar bayi menonjol keluar. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena hernia umbilikalis dikarenakan bayi terlahir prematur dan bobot bayi rendah saat lahir.

Hernia umbilikalis biasanya akan menghilang dengan sendirinya setelah bayi berumur satu atau dua tahun. Tapi terkadang, kondisi ini bisa bertahan lebih lama. Apabila hernia umbilikalis tidak sembuh hingga memasuki usia empat tahun, disarankan untuk segera memeriksaan ke dokter untuk mengetahui langkah pengobatan yang perlu dilakukan.

Sementara hernia inguinalis perlu ditangani melalui prosedur operasi untuk mendorong kembali benjolan dan untuk menguatkan bagian-bagian yang lemah dari dinding abdomen. Prosedur ini akan dilakukan jika hernia menyebabkan gejala yang cukup parah dan jika muncul komplikasi yang cukup serius untuk mencegah terjadinya komplikasi yang serius.

Komplikasi yang mungkin terjadi adalah hernia inguinalis obstruksi, di mana bagian dari usus terjepit di dalam saluran inguinalis dan menyebabkan mual, muntah, sakit perut, dengan disertai benjolan yang terasa sakit pada bagian selangkangan.

Meskipun begitu, sebagai orang tua Anda tidak perlu mengkhawatirkan operasi yang harus dilakukan karena operasi ini merupakan prosedur yang umum dilakukan. Hal paling penting untuk diperhatikan adalah Anda harus bisa memperhatikan tanda-tanda hernia pada bayi. Ini biasanya bermanifestasi sebagai tonjolan yang muncul kembali, sehingga menyebabkan rasa sakit untuk bayi Anda, terutama ketika disentuh.

Dengan mengetahui tanda-tanda sejak dini tentu saja dapat membantu menyelamatkan bayi atau anak Anda dari rasa sakit dan segala risiko yang bisa dia rasakan di masa depan. (*)

 

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Hernia Bisa Terjadi pada Bayi, Apa Penyebabnya?