11/09/2019 11:56:42
Info Kesehatan

Begini Cara Mencegah Depresi pada Remaja

 Usia remaja cukup rentan terhadap depresi. Sebab, pada usia tersebut merupakan usia pencarian jati diri yang bisa penuh pergolakan. Lingkungan sekitar, keluarga, dan pergaulan dapat memengaruhi emosi remaja yang masih labil.

 Menurut dr. Nadia Octavia yang dilansir dari KlikDokter, ada beberapa hal yang mendasari depresi pada remaja. Yang pertama adalah karena stres di sekolah. ’’Tuntutan akademis dan berbagai ekspekstasi dari orang tua hingga perilaku perundungan (bullying) dari teman-teman sebaya bisa membuat remaja stres,” kata dr. Nadia.

Oleh karena itu, orang tua perlu memerhatikan perilaku anak baik di sekolah maupun di rumah. Pada usia ini, masalah yang menurut Anda sepele bisa jadi dirasakan sebaliknya pada anak, sehingga membuat mereka stres berat hingga depresi.

 Penyebab depresi selanjutnya adalah tekanan sosial. Banyak remaja yang terobsesi menjadi populer sehingga banyak upaya untuk mendukung keinginan ini. Tekanan ini pun bertambah dengan kehadiran media sosial, yang mana makin banyak waktu yang mereka habiskan di sana, maka makin tinggi risiko akan tekanan mental yang dapat memicu stres depresi.

Masalah percintaan. Meski orang dewasa mengganggap percintaan remaja adalah cinta monyet, tapi banyak remaja yang menjadi labil dan patah hati akibat putus cinta, bahkan bisa berujung pada bunuh diri.

Pemicu depresi lainnya adalah pertengkaran orang tua. Pertengkaran di depan remaja atau diketahui anak bisa mengakibatkan trauma, terlebih jika sering dilakukan, sehingga harus berakhir dengan perceraian.  ’’Ini bisa membuat remaja stres berat dan depresi,’’ ujar dr. Nadia seraya menerangkan bahwa rendahnya kepercayaan diri atau minder juga bisa menjadi pemicu stres pada remaja.

Berikut cara mencegah depresi pada remaja sebagaimana dilansir dari Mayo Clinic:

Berikan dukungan tanpa henti

 Hubungan orang tua dan anak yang kuat dapat membantu mencegah depresi. Untuk membangun dan mempertahankan kokohnya hubungan Anda dengan anak, sisihkan waktu setiap hari untuk berbicara dan mendorong anak untuk mengekspresikan perasaannya.

Respons segala hal tentang dirinya ketika Anda melihat perilaku positif. Jika ia marah, tanggapi kemarahannya dengan tenang. Jika anak enggan bicara, habiskan waktu di ruangan yang sama, bahkan jika Anda tidak berbicara, kehadiran Anda menandakan bahwa Anda peduli.

Mengamati lingkup pertemanan

 Pertemanan positif dan solidnya persahabatan bisa membantu remaja terhindari dari depresi. Dorong anak untuk menghabiskan waktu dengan teman-temannya untuk melakukan kegiatan positif, misalnya dengan ikut serta dalam tim olahraga atau organisasi. Hal ini bisa membantu mengembangkan rasa percaya diri dan kehidupan sosialnya.

Pada saat yang sama, waspada pula  terhadap kemungkinan masalah yang terkait dengan urusan cinta. Bahkan lika-liku asmara yang kerap terjadi, seperti putus cinta hingga patah hati, dapat menjadi tantangan buat remaja dan berkontribusi terhadap depresi.

Mendorong anak untuk rajin beraktivitas fisik

 Aktivitas fisik yang teratur, terlepas dari tingkat intensitas, mungkin memainkan peran dalam mengurangi depresi dan kecemasan remaja. Dorong anak untuk berolahraga secara rutin selama 1 jam atau lebih dengan lari, renang, berjalan, lompat tali, hingga aktivitas yang dapat menguatkan otot seperti panjat dinding dan angkat beban.

Karena remaja termasuk golongan usia yang rentan mengalami depresi, maka orang tua harus terus memantau perkembangan anak, terlebih jika ia menampakkan tanda-tanda depresi. Mencegah depresi pada remaja memang  bukanlah perkara yang mudah. Hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua adalah menerapkan kiat-kiat di atas serta memastikan kepada anak bahwa Anda akan selalu ada untuknya. Jika Anda mendapati gejala depresi pada remaja, ajak anak menemui tenaga peofesional agar ia mendapatkan penanganan terbaik sesuai usianya. (*)

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Begini Cara Mencegah Depresi pada Remaja