03/07/2021 09:50:58
Info Kesehatan

Tips Menjalani Isoman pada Bayi, Lansia, atau Ibu Hamil

Foto: Ilustrasi/Internet

Menjalani isolasi mandiri (isoman) saat terpapar Covid-19 bagi orang dewasa, mungkin tidak terlalu ribet. Akan tetapi, bagaimana jika yang harus menjalaninya adalah bayi/balita, orang lanjut usia (lansia), atau ibu hamil?

Terpenting adalah tidak perlu khawatir berlebihan. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan jika isoman terjadi pada bayi/balita, lansia, dan ibu hamil:

Isoman bayi/balita

-Pastikan kondisi bayi dan balita yang menjalani isolasi mandiri aman sesuai dengan anjuran dokter

-Bayi dan balita sebaiknya dirawat oleh satu orang dewasa yang sama, dan tidak bergantian, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi paparan.

-Pendamping bayi dan balita sebisa mungkin adalah penderita Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan dan selalu menggunakan masker saat berkontak dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin.

-Pada balita di atas usia dua tahun, warganet bisa mulai mengajarkan menggunakan masker yang nyaman, sedangkan pada balita yang lebih kecil disaranakan menggunakan faceshield.

-Pastikan ruangan tempat bayi dan balita yang dirawat di rumah memiliki ventilasi yang baik, dan dibersihkan secara berkala.

-Usahakan untuk selalu mendisinfeksi seluruh barang yang digunakan oleh balita dan bayi, namun jangan melakukan disinfeksi pada makanan yang dikonsumsi anak

-Gunakan alat makan yang berbeda antara pendamping dan balita, setelah alat makan digunakan, alat makan sebaiknya direndam di air hangat dan sabun selama 5 menit terlebih dahulu sebelum dicuci seperti biasa.

-Pakaian bayi dan balita dicuci seperti biasa, sebelum dicuci pastikan baju sudah direndam air hangat dan sabun minimal 5 menit.

-Pastikan anak dapat makan dan minum dengan baik, anak dapat mengkonsumsi suplemen sesuai dengan anjuran dokter.

-Pantau tanda bahaya yang dapat terjadi pada anak, cek suhu anak minimal dua kali sehari untuk memantau, selain itu perhatikan pola napas dan frekuensi napas pada anak, jika napas terlihat lebih cepat terdapat napas cuping hidung dan tampak gerakan otot napas yang berlebihan di daerah tulang iga, saturasi oksigen yang menurun di bawah 95 persen, anak sulit makan, mual atau muntah atau kejang sesegera mungkin hubungi tenaga kesehatan dan bawa anak ke fasilitas kesehatan yang menangani Covid-19.

Isoman pada lansia

-Pastikan lansia yang mengalami Covid-19 telah dilaporkan kondisinya ke puskesmas terdekat dan mendapat persetujuan dokter untuk bisa menjalani isolasi mandiri di rumah.

-Siapkan peralatan pemantauan kesehatan sederhana seperti termometer untuk mengukur suhu, oksimeter untuk mengukur kadar oksigen dalam darah, tensimeter untuk pengukuran tekanan darah terutama pada penderita hipertensi, dan glukometer untuk mengukur kadar gula darah terutama pada penderita diabetes mellitus.

-Lansia yang menjalani isolasi mandiri di rumah berada dalam lingkungan yang terpisah dengan anggota keluarga lain yang negatif.

-Kebutuhan harian lansia disiapkan oleh anggota keluarga lain, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan

-Jika lansia berada dalam ruangan yang sama dengan anggota keluarga lain maka pastikan untuk selalu menggunakan masker

-Pastikan lansia berada di area yang mudah dijangkau dan area tersebut aman untuk menghindari lansia dari terjatuh

-Lansia yang mengalami Covid-19 umumnya menjadi lebih sulit tidur, pastikan tempat tidur dan lingkungan nyaman untuk lansia dapat beristirahat

-Pada lansia yang mengalami inkontinensia atau gangguan berkemih (seperti mudah mengompol) maka pastikan lansia aman ke kamar mandi, jika sulit maka dapat disarankan untuk menggunakan popok

-Terdapat beberapa gejala yang menunjukkan lansia mengalami perubahan kesadaran seperti cenderung tidur terus menerus, terdapat perubahan perilaku, perubahan pola tidur. Jika lansia mulai mengalami gejala seperti ini, pastikan untuk sesegera mungkin hubungi tenaga kesehatan dan bawa lansia ke fasilitas kesehatan yang menangani Covid-19.

Isoman pada ibu hamil

-Pastikan menginformasikan kondisi ibu hamil kepada puskesmas terdekat juga bidan dan/atau dokter kandungan yang merawat pasien, untuk dapat tahu apakah ibu hamil bisa menjalani isolasi mandiri di rumah

-Covid-19 tidak meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil dengan gejala yang ringan, sehingga ibu hamil dapat melakukan isolasi mandiri sesuai dengan pedoman isolasi mandiri secara umum

-Tunda bertemu dan melakukan kontrol kandungan rutin selama terinfeksi, gunakan fasilitas telemedicine apabila ibu hamil mengalami keluhan atau kekhawatiran tertentu mengenai kehamilannya selama periode isolasi mandiri.

-Selalu gunakan masker saat berada dalam ruangan yang sama dengan penderita COVID-19 lain, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi infeksi silang.

-Apabila ibu hamil mengalami perburukan gejala seperti demam yang tidak kunjung membaik, sesak napas yang bertambah dengan frekuensi napas di atas 20 kali per menit, atau saturasi oksigen turun dibawah 95 persen, maka harus segera hubungi tenaga kesehatan dan bawa ibu hamil ke fasilitas kesehatan yang menangani Covid-19

-Perhatikan tanda-tanda gawat janin yang perlu dipantau selama ibu hamil menjalani isolasi mandiri, apabila terdapat perdarahan dari jalan lahir, keluar cairan dalam jumlah yang banyak dari jalan lahir, kontraksi, ataupun gerakan bayi yang dirasakan menurun maka ibu hamil harus segera hubungi tenaga kesehatan dan bawa ibu hamil ke fasilitas kesehatan yang menangani Covid-19.

Demikian tips menjalani isolasi mandiri di rumah bagi anak/balita, lansia, dan ibu hamil. Ingat, untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dan mental selama masa pandemi ini ya. Sehat selalu, stay safe!

Penulis:

dr. Sharifah Shakinah SpPD

Staf Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, Dept Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Tips Menjalani Isoman pada Bayi, Lansia, atau Ibu Hamil