02/11/2022 15:23:49
Info Kesehatan

Kasus Gagal ginjal Akut Bertambah Lagi, Menkes: Bukan Korelasi Covid

Foto: Ilustrasi/Internet

Kasus gagal ginjal akut di Indonesia kembali mengalami penambahan. Hingga 1 November 2022, Kementerian Kesehatan RI mencatat sebanyak 325 kasus pasien terkena gagal ginjal, dan 179 anak diantaranya meninggal dunia.

Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (2/11).  

"Kematian ini sekitar 54 persen, sudah menurun dari kondisi sebelumnya yang mencapai 60 persen," ucapnya seperti dikutip dari detikcom.

Adapun wilayah penyumbang kasus terbanyak adalah DKI Jakarta. Kemudian disusul oleh Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Aceh, Sumatera Barat, dan Bali.

Sebelumnya, juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril melaporkan, pasien gangguan ginjal akut tersebut paling banyak berusia 1 hingga 5 tahun. "Sejak itu penambahan kasus tidak terlalu banyak dan juga angka kematian menurun," kata Syahril, Selasa (1/11).

Cemaran bahan kimia etilen glikol pada sejumlah produk obat cair atau sirup diduga kuat menjadi biang kerok ratusan kasus tersebut. Namun sempat beredar dugaan, kasus gagal ginjal tersebut berkaitan dengan infeksi virus Corona dan vaksinasi Covid-19.

Meluruskan dugaan terkait Covid-19, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan hingga kini tidak ditemukan ada korelasi antara Covid-19 dengan kasus gangguan ginjal akut misterius. Hal itu mengacu pada pemeriksaan panel patogen di seluruh RS pemerintah yang diselenggarakan oleh Kemenkes RI.

"Ada yang bilang ini disebabkan oleh Covid-19, persentasenya dibawah 10 persen. Jadi tidak ada korelasinya dengan virus Sars-COV-2," kata Menkes.

Lebih lanjut Menkes menyebut, tidak juga ditemukan kaitan kasus gangguan ginjal akut dengan vaksinasi Covid-19. Sebab, kebanyakan pasien gagal ginjal akut yang merebak kini adalah anak-anak berusia di bawah 5 tahun yang belum bisa menerima suntikan vaksin Covid-19.

"Kita juga melakukan uji dengan vaksin, sama. Karena sebagian besar yang terkena adalah dibawah 5 tahun dan ini adalah segmen yang tidak divaksinasi Covid-19. Jadi itu mengeliminasi di bulan September, bahwa penyebabnya adalah vaksin (atau) penyebabnya adalah Sars-COV-2 penyebab Covid atau penyebabnya adalah bakteri dan virus-virus lainnya," tuturnya.

"Karena semua bakteri sudah kita panel, semua virus sudah kita panel, dan angkanya kecil. Jadi kemungkinan penyebab terbesarnya pasti bukan itu," ujarnya lagi. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Kasus Gagal ginjal Akut Bertambah Lagi, Menkes: Bukan Korelasi Covid