Kekurangan Gizi Kronis Jadi Biang Kerok Stunting, Kok Bisa?

Stunting masih menjadi masalah nasional. Ternyata, kekurangan gizi kronis menjadi penyebab paling utama. Mengapa bisa begitu?
Stunting adalah balita dengan perawakan pendek dengan tinggi badan menurut usia di bawah 2 standar deviasi (SD). Penyebab stunting adalah kekurangan gizi kronik.
Prof.dr.Damayanti R Sjarif, Ph.D,Sp.A(K) dalam webinar "Peranan Protein Hewani dalam Mencegah Stunting di Indonesia" pada Selasa (24/1/2023) menjelaskan bagaimana kekurangan gizi menyebabkan stunting.
’’Stunting dimulai ketika anak mengalami kekurangan gizi dan gizi buruk secara kronik, yang menyebabkan anak tidak mengalami kenaikan berat badan yang normal," kata Prof. Damayanti seperti dikutip dari Kompas.com.
Peningkatan berat badan yang adekuat sesuai usia, berdasarkan Nelson Texbook of Pediatrics 2018, sebagai berikut:
0-3 bulan: 25-30 gram/hari atau 750 gram/bulan
4-6 bulan: 20 gram/hari atau 600 gram/bulan
7-9 bulan: 15 gram/hari atau 450 gram/bulan
10-12 bulan: 12 gram/hari atau 360 gram/bulan
1-3 tahun: 8 gram/hari atau 240 gram/bulan
4-6 tahun: 6 gram/hari atau 180 gram/bulan
Jika kenaikan berat badan anak kurang dari standar usianya, ia mengalami kondisi yang disebut weight faltering.
’’Jika tidak segera dicari penyebabnya berat badannya bisa semakin menurun hingga di bawah minus 2 SD. Ini namanya underweight,’’ ujarnya.
Berat badan anak yang kurang akan menurunkan daya tahan tubuh, sehingga anak mudah terinfeksi penyakit, sulit makan, hingga gizi buruk. Semua kondisi tersebut kemudian akan memengaruhi pembentukan hormon pertumbuhan.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, hormon pertumbuhan (human growth hormon) memiliki peran sangat besar, yaitu meningkat ukuran dan volume otak, rambut, otot, dan organ-organ di dalam tubuh. Hormon pertumbuhan ini bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak kecil sampai tumbuh besar.
Setelah dewasa, hormon ini berfungsi untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima. ’’Jika hormon pertumbuhan berkurang, pertumbuhan tinggi badan juga akan berhenti. Jika tidak segera diatasi, anak akan mengalami stunting,’’ tuturnya.
Faktor penyebab
Prof. Damayanti kemudian menjelaskan bahwa kekurangan gizi penyebab stunting pada anak itu bisa terjadi karena beragam faktor yang patut dipahami semua pihak.
Faktor penyebab kekurangan gizi dan stunting pada anak meliputi:
1. Asupan gizi tidak adekuat
Asupan gizi tidak adekuat pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor lagi, seperti kemiskinan dalam keluarga, penelantaran anak, dan ketidaktahuan orangtua tentang nutrisi tepat (berbasis bukti ilmiah) untuk 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak.
2. Kebutuhan gizi meningkat
Kebutuhan gizi meningkat pada anak bisa disebabkan karena anak sering sakit.
-Penyakit terkait higienisitas: diare berulang
-Penyakit infeksi yang dapat dicegah: TBC, hepatitis, dan lain-lain
-Kondisi bawaan lahir: berat badan lahir rendah (BBLR), prematuritas, alergi makanan, kelainan metabolisme, dan sebagainya.
"Ini penyebab stunting paling banyak. Ada tatalaksana medis khusus untuk menangani kondisi tersebut dan untuk mencegah stunting," ujar Prof. Damayanti. (*)
Terbaru
- 28/03/2023 13:04:45
Virus Marburg Meluas di Afrika, WHO Ingatkan Negara-Negara di Dekatnya untuk Waspada - 27/03/2023 11:15:54
Konsumsi Oralit Saat Sahur Bisa Bantu Tahan Haus Saat Puasa? Begini Kata Dokter… - 24/03/2023 12:49:22
Jangan Mau Kalah! Banyak Lho Manfaat Puasa untuk Kesehatan - 23/03/2023 11:59:35
Puasa kok Loyo? Lakukan 10 Langkah Ini Biar Badan Tetap Bugar! - 21/03/2023 12:31:02
Perlu Perhatian Ekstra, Begini Cara Mendidik Anak dengan Down Syndrome
.jpg)
Login Anggota
Tweets by @DokterkecilCom