Kasus Covid-19 Klaster Perkantoran Meningkat 3x Lipat, Apa Sebabnya?
Dalam sepekan terakhir, jumlah kasus infeksi Covid-19 di DKI Jakarta kembali meningkat, terutama dari klaster perkantoran. Kenaikannya pun tak tanggung-tanggung: 3 kali lipat!
Meningkatnya klaster perkantoran di DKI Jakarta disampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui unggahan pada akun instagram resmi milik Pemprov DKI yaitu @dkijakarta.
Berdasarkan unggahan itu disebutkan bila kenaikan kasus pada periode 12-18 April 2021 sebanyak 425 orang ditemukan di 177 perkantoran. Jumlah tersebut mengalami peningkatan hampir tiga kali lipat jika dibandingkan pada 5-11 April 2021.
Pada periode itu tercatat sebanyak 157 kasus aktif dari 78 perkantoran.
"Sebagian besar kasus konfirmasi Covid-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi Covid-19," demikian penggalan caption dari unggahan tersebut.
Berikut rincian penambahan kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta selama dua pekan terakhir:
12 April: 692 kasus
13 April: 828 kasus
14 April: 661 kasus
15 April: 1.330 kasus
16 April: 979 kasus
17 April: 1.037 kasus
18 April: 950 kasus
19 April: 973 kasus
20 April: 460 kasus
21 April: 602 kasus
22 April: 1.266 kasus
23 April: 884 kasus
24 April: 908 kasus
25 April: 896 kasus
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan proses vaksinasi di Ibu Kota masih terus berlangsung. Jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 yakni tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik sebanyak 3.000.689 orang.
"Total vaksinasi dosis 1 saat ini sebanyak 1.784.510 orang (59,5 persen) dan total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 1.046.274 orang (34,9 persen)," kata Dwi seperti dilansir dari Liputan6.com.
Dwi melanjutkan, untuk tenaga kesehatan, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 126.642 orang atau 112,8 persen dan vaksinasi dosis 2 mencakup 110.273 orang atau 98,2 persen. Yakni dengan target vaksinasi sebanyak 112.301 orang.
Sedangkan, pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 565.373 orang atau 62 persen dan vaksinasi dosis 2 mencakup 392.124 orang atau 43 persen dengan target vaksinasi sebanyak 911.631 orang.
"Pada kelompok pelayan publik, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 1.092.495 orang (55,3 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 543.877 orang (27,5persen), dengan target vaksinasi sebanyak 1.976.757 orang," ujarnya menjelaskan.
Lalu, apa yang menjadi penyebab naiknya klaster perkantoran?
Menurut pakar epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia, lonjakan kasus klaster perkantoran di Jakarta naik karena kebijakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) tidak diterapkan dengan baik.
"Yang terjadi tidak 50 persen WFH-WFO, malah mungkin mendekati 100 persen WFO (work from office)," ujar Dicky seperti dilansir dari Kompas.com.
Ia mengatakan, dari pengamatan dan beberapa informannya, di DKI Jakarta banyak perkantoran sudah menerapkan kebijakan bekerja dari kantor lebih banyak dari sebelumnya. Dalih sudah divaksinasi membuat sejumlah kantor menerapkan bekerja penuh di kantor dan membuat lonjakan kasus terjadi lagi.
"BUMN dan perkantoran pemerintah itu ada memang yang WFH, tapi tidak sampai 50 persen. Mungkin 10-20 persen saja," kata Dicky.
Karena itu, ia meminta agar semua pihak, termasuk pemerintah dan swasta untuk bisa memahami bahwa pandemi Covid-19 di Jakarta masih belum terkendali. (*)
Terbaru
- 30/08/2023 15:11:33
Jika Mengalami Impaksi, Sebaiknya Segera Lakukan Pencabutan - 30/08/2023 14:48:28
Tumbuh Tidak Sempurna Sebabkan Rasa Nyeri Luar Biasa - 29/08/2023 12:47:53
Ini Dia 3 Penyakit Utama Pernapasan yang Disebabkan Polusi Udara - 28/08/2023 11:11:38
Polusi Udara Berisiko Sebabkan Kematian, Masih Amankah Berolahraga di Luar Ruangan? - 25/08/2023 13:11:11
Batuk Flu atau Akibat Polusi Udara, Apa Bedanya?
Login Anggota
Tweets by @DokterkecilCom