17/04/2015 12:16:02
Info Kesehatan

Kenali Tanda-tanda Penyakit Hemofilia

Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Dalam kondisi normal, jika kulit terluka, darah akan membeku untuk mencegah pendarahan. Namun, pada pengidap hemofilia, darah tidak bisa membeku dengan cepat. Akibatnya, penderitanya akan berdarah lebih lama dan kehilangan darah lebih banyak. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Tapi, dengan penanganan yang tepat, pengidapnya bisa beraktivitas dengan normal.

Gejala Hemofilia

Gejala umum hemofilia yaitu:

-    Lutut, sikut, pinggul, bahu, otot lengan dan kaki tiba-tiba terasa nyeri, bengkak, atau terasa hangat.

-   Penderita hemofilia yang cukup parah akan mengalami gejala yang lebih berbahaya, misalnya berdarah tiba-tiba.

-    Sakit kepala parah dan lama.

-    Muntah-muntah.

-    Terasa sangat lelah.

-    Nyeri leher.

-    Penglihatan bermasalah, biasanya rabun.

-    Memar-memar yang tidak jelas penyebabnya, ukurannya besar dan cukup dalam.

-    Sendi terasa kaku.

-    Sendi terasa nyeri dan bengkak, disebabkan oleh pendarahan internal.

-   Hemarthrosis (perdarahan hebat dalam sendi) adalah karakteristik dari hemophilia. Lutut dan pergelangan kaki merupakan organ yang paling sering terkena. Perdarahan menyebabkan penggelembungan pada ruang sendi, nyeri yang signifikan dan terus menerus. Seiring waktu, kerusakan sendi terjadi, dan operasi penggantian sendi dapat menjadi diperlukan untuk mengatasinya.

-    Bercak darah pada urine.

-    Berdarah cukup banyak dan lama setelah terluka atau operasi.

-   Mimisan tanpa penyebab jelas. Perdarahan setelah prosedur dental adalah umum, dan mengeluarkan darah dari gusi dapat terjadi pada anak-anak ketika gigi baru tumbuh.

-   Perdarahan dalam saluran pencernaan dapat menimbulkan darah dalam tinja.

-   Perdarahan dalam saluran kemih dapat mengakibatkan darah dalam urin (hematuria).

- Perdarahan intrakranial (perdarahan ke dalam otak atau tengkorak) dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan / atau kelesuan.

Gejala hemofilia dapat terlihat sejak seseorang berumur dua tahun. Gejala awalnya adalah mudah memar. 

Penyebab Hemofilia

-     Penyebab hemofilia berbeda-beda, bergantung pada tipe yang diderita.

-     Hemofilia Tipe A.

-    ni adalah tipe yang cukup umum. Disebabkan oleh kurangnya faktor VIII dalam darah, salah satu komponen pembekuan darah.

 

-    Hemofilia Tipe B.

-   Tipe ini disebabkan oleh kurangnya faktor IX dalam darah, yang juga berperan dalam pembekuan darah.

 

-    Hemofilia Tipe C.

- ..Tipe ini disebabkan kurangnya faktor XI dalam darah, yang berperan dalam pembekuan darah. Biasanya pengidap hemofilia tipe ini mengalami gejala yang ringan.

 

-  Hemofilia juga dapat diturunkan dari orang tua pada anaknya. Anak perempuan memiliki kromosom X dan X, sementara anak lelaki X dan Y. Hemofilia tipe A dan B terdapat dalam kromosom X. Karena itu, biasanya diturunkan oleh ibu ke anak lelakinya.

 

Sementara, tipe C dapat diturunkan oleh kedua orang tua pada anak lelaki maupun perempuannya. 

Faktor Resiko Hemofilia

a. Komplikasi Akibat Hemofilia

Pengidap hemofilia dapat mengalami komplikasi seperti pendarahan internal, kerusakan sendi, dan infeksi penyakit lain akibat transfusi darah. Pengobatan hemofilia juga bisa menyebabkan komplikasi jika obatnya tidak cocok dengan pengidapnya.

b. Diagnosa Hemofilia

Seseorang biasanya baru diketahui mengidap hemofilia setelah mengalami pendarahan berlebihan saat operasi. Tapi, jika ada riwayat hemofilia di keluarga, bayi dalam kandungan pun dapat diperiksa apakah mengidap hemofilia atau tidak. 

Pengobatan Hemofilia

Pengobatan hemofilia berbeda-beda, bergantung pada tipe yang diidap. Untuk hemofilia tipe A yang ringan dan sedang, diberikan injeksi hormon. Hormon ini dapat merangsang aktifnya komponen pembekuan darah.

Untuk tipe A dan B yang termasuk parah, dilakukan transfusi cairan yang mengandung komponen pembekuan darah. Sementara, untuk tipe C, penanganannya berupa pemberian cairan plasma darah melalui infus.

Infus yang dilakukan secara berkala tiap dua atau tiga kali seminggu dapat mencegah pendarahan. Dokter bisa mengajarkan cara melakukan infus di rumah.

Jika sendi mulai terpengaruh oleh pendarahan dalam, pasien bisa melakukan terapi fisik. Terapi ini bertujuan melatih sendi agar tidak kaku dan rusak.

Sedangkan, untuk mengatasi luka kecil di kulit, cukup gunakan plester. Pendarahan dalam yang tidak terlalu besar juga bisa ditangani dengan menempelkan es yang dililit handuk. 

Terapi

Terapi akibat perdarahan akut adalah pemberian F VIII. Sekarang sudah ada F VIII yang dapat di berikan secara intra vena, dan apabila tidak mempunyai F VIII maka dapat diberikan kriopresipitat (plasma yang didinginkan) atau diberikan transfusi darah segar.

Pencegahan Hemofilia

Hemofilia tidak bisa dicegah, tapi ada beberapa cara untuk menghindari komplikasi yang mungkin terjadi, sebab kelainan darah ini. Berolahraga teratur, hindari obat-obatan yang bersifat mengencerkan darah, hindari obat-obatan yang dapat mengganggu fungsi trombosit seperti aspirin dan ibuprofen, dan pelihara kebersihan serta kesehatan gigi dan mulut. Gigi dan mulut yang sehat akan mengurangi risiko mencabut gigi. Jika tidak hati-hati, praktik cabut gigi bisa menyebabkan pendarahan.

Selain itu, berhati-hatilah ketika beraktivitas. Jangan sampai terjatuh atau terluka, terutama bagi anak kecil.

Jika Sobat Dokcil mengalami tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan, serta keluarga mempunyai riwayat keturunan Hemofilia (hemophilia), segera konsultasikan dengan dokter ya Sobat Dokcil.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Kenali Tanda-tanda Penyakit Hemofilia