24/04/2015 10:18:26
Info Kesehatan

Ketahui Pentingnya Imunisasi Bagi Anak

Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi.

Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau diminum (oral). Setelah vaksin masuk ke dalam tubuh, sistem pertahanan tubuh akan bereaksi membentuk antibodi. Reaksi ini sama seperti jika tubuh kemasukan virus atau bakteri yang sesungguhnya. Antibodi selanjutnya akan membentuk imunitas terhadap jenis virus atau bakteri tersebut. Antibodi itu umumnya bisa terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk melawan penyakit yang mencoba menyerang.

Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya.

Di Indonesia, imunisasi bayi dan anak dikelompokkan menjadi dua. Kelompok pertama berisi jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah melalui program pengembangan imunisasi (PPI). Kelompok imunisasi yang diwajibkan ini dibiayai seluruhnya oleh pemerintah. Oleh karena itu vaksin-vaksin tersebut bisa diperoleh masyarakat luas secara gratis di Puskesmas dan Posyandu. Kelompok kedua adalah vaksin-vaksin yang dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jenis vaksin dalam kelompok ini belum diwajibkan pemerintah.

Jenis-jenis Imunisasi

A. Imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah dan bisa didapat secara gratis di Puskesmas atau Posyandu.

Berikut jenis-jenisnya :

1.  BCG

Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit TBC. Apabila vaksin BCG akan diberikan pada bayi di atas usia 3 bulan, ada baiknya dilakukan dulu uji tuberkulin. BCG boleh diberikan apabila hasil tuberkulin negatif.

2.  POLIO

Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit polio. Polio adalah sejenis penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya kelumpuhan.

3.  DPT

Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk melindungi anak dari 3 penyakit sekaligus yaitu difteri, pertusis dan tetanus. Ketiga penyakit ini sangat mudah menyerang bayi dan anak. Imunisasi DPT diberikan pada bayi umur lebih dari 6 minggu.

4.  HEPATITIS B

Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit yang mengakibatkan kerusakan pada hati.

5.  CAMPAK

Adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat menular, yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah pada seluruh tubuh. Vaksin ini diberikan pada bayi berusia 9 bulan.

B. Jenis vaksin penting namun belum diwajibkan oleh pemerintah.

Berikut jenis-jenisnya :

1. Hib

Pemberian Vaksin Hib (Haemophilus influenzae tipe B) ditujukan untuk mencegah penyakit meningitis atau radang selaput otak. Vaksin Hib diberikan mulai usia 2 bulan dengan jarak pemberian dari vaksin pertama ke vaksin lanjutannya adalah 2 bulan. Vaksin ini dapat diberikan secara terpisah ataupun kombinasi dengan vaksin lain.

2. MMR

Vaksin MMR diberikan untuk mencegah penyakit gondongan (mumps), campak (measles), dan campak jerman (rubela). MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan apabila belum mendapat imunisasi campak di umur 9 bulan. Umur 6 tahun diberikan imunisasi ulangannya.

3. Hepatitis A

Vaksin ini direkomendasikan pada usia diatas 2 tahun, diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 6 sampai 12 bulan.

4. Tifoid

Vaksin Tifoid direkomendasikan untuk usia diatas 2 tahun. Imunisasi ini diulang setiap 3 tahun.

5. Pneumokokus (PCV)

Apabila hingga usia di atas 1 tahun belum mendapatkan PCV, maka vaksin diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 2 bulan. Pada umur 2 hingga 5 tahun diberikan satu kali.

6. Influenza

Anak usia dibawah 8 tahun yang diimunisasi influenza untuk yang pertama kalinya direkomendasikan 2 dosis dengan jarak minimal 4 minggu.

Tempat Pemberian Imunisasi :

– Posyandu.

– Puskesmas.

– Rumah Sakit Bersalin.

– Rumah Sakit.

– Praktek Dokter/Bidan.

Jadwal Imunisasi

Yang perlu diperhatikan bagi ibu adalah agar mengimunisasi anak sedini mungkin. Sebelum melahirkan, berkonsultasilah dengan dokter atau bidan mengenai jadwal imunisasi sehingga segera setelah bayi lahir dapat memperoleh imunisasi yang tepat. Selain itu, selalu tepat jadwal dalam mengimunisasi anak, ini untuk mendapatkan hasil yang efektif. Berikut adalah jadwal Imunisasi :

-      Umur 0-7 hari Jenis Imunisasi HB 0

-      Umur 1 bulan Jenis Imunisasi BCG, Polio 1

-      Umur 2 bulan Jenis Imunisasi DPT/HB 1, Polio 2

-      Umur 3 bulan Jenis Imunisasi DPT/HB 2, Polio 3

-      Umur 4 bulan Jenis Imunisasi DPT/HB 3, Polio 4

-      Umur 9 bulan Jenis Imunisasi Campak

Yang Harus Diperhatikan Setelah Imunisasi :

BCG : Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat suntikan. Luka akan sembuh sendiri dengan meninggalkan bekas imunisasi.

POLIO : Jarang timbuk efek samping.

DPT : Beberapa bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, akan sembuh sendiri. Bila gejala diatas tidak timbul tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan dan imunisasi tidak perlu diulang.

HEPATITIS : Belum pernah dilaporkan adanya efek samping.

CAMPAK : Anak mungkin panas, kadang disertai dengan kemerahan 4–10 hari sesudah penyuntikan.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Ketahui Pentingnya Imunisasi Bagi Anak