10/06/2015 15:58:50
Info Kesehatan

Kenali Bahaya dan Penyebaran MERS

MERS atau Middle East Respiratory Syndrome merupakan virus korona sindrom penapasan Timur Tengah yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Penyebaran penyakit tersebut juga sudah sampai Korea Selatan dan bahkan telah menelan korban jiwa, sebagaimana diberitakan oleh berbagai media massa. Tercatat hingga saat ini di Korea Selatan jumlah penderita yang terinfeksi MERS semakin bertambah, yaitu sekitar 2.500 warga telah dikarantina dan 6 warga meninggal dunia. Jadi, sobat Dokcil harus mewaspadai penularan virus berbahaya penyebab radang paru ini ya. 

Penyakit MERS ini disebabkan oleh infeksi virus Corona. Virus penyebab MERS ini memiliki kemiripan dengan virus penyebab SARS, dan keduanya masih berkerabat. Karena itu, keduanya memiliki gejala penyakit yang tidak jauh berbeda, seperti demam, bersin, dan batuk, yang akhirnya berujung pada kematian akibat beberapa komplikasi serius yang terjadi seperti kegagalan multiorgan, gagal ginjal, koagulopati konsumtif, dan perikarditis serta pneumonia berat.

Gejala awal Infeksi virus MERS mirip dengan influenza sehingga diistilahkan sebagai flu like syndrome. Pada awal penularan MERS, penderita mengalami batuk dan memproduksi lendir yang berlebihan terutama dari hidung. Perbedaan penderita yang terinfeksi MERS dengan penderita Influenza biasa yaitu pada penderita MERS, akan timbul demam tinggi minimal 38 derajat celsius dan sesak napas.

Beberapa peneliti menduga bahwa penyebaran virus MERS ini berasal dari salah satu jenis Kelelawar yang banyak ditemukan di kawasan Timur Tengah. Kesimpulan dicapai setelah para peneliti menemukan adanya kecocokan genetik 100 persen pada virus yang menginfeksi kelelawar jenis tersebut dengan manusia pertama yang terinfeksi.

Selain Kelelawar, Unta juga diduga berkaitan dengan asal mula dan penyebaran virus Corona, karena diketahui pada tubuh unta pernah atau sedang terjadi replikasi virus ini, dan juga ditemukan antibodi terhadap virus tersebut dalam tubuh hewan khas Timur Tengah itu. Penyebaran virus Corona dari hewan ke manusia masih diteliti sampai saat ini, meskipun ada dugaan bahwa manusia pertama yang terinfeksi mungkin pernah secara tidak sengaja menghirup debu kotoran kering Kelelawar yang terinfeksi.

Saat ini, para peneliti masih menyelidiki kemungkinan hewan lain yang menjadi mediator penularan virus Corona guna menangani meluasnya penyebaran penyakit ini, mengingat bahwa jenis virus ini dikatakan lebih mudah menular antar-manusia dengan dampak yang lebih mematikan dibandingkan SARS.

Penanganan

Karena masih tergolong sebagai penyakit baru, belum ada vaksin khusus yang dapat mencegah terjadinya penyakit ini. Meski begitu, pencegahan tetap dapat dilakukan dengan memperkuat imunitas tubuh Anda.

Misalnya, sebelum Anda berangkat ke daerah Timur Tengah atau tempat-tempat lain yang sudah terjangkit penyakit ini, jagalah stamina tubuh dengan asupan nutrisi dan istirahat yang cukup. Mengkonsumsi Vitamin juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan bermanfaat bagi tubuh. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan sederhana tersebut dapat membantu tubuh dalam menangkal serangan virus berbahaya tersebut.

Jika virus ini sudah menyerang tubuh anda, harus dilakukan penanganan yang cepat dan tepat karena mutasi virus Corona sangat cepat. Lambatnya penanganan yang diberikan akan semakin meningkatkan angka kematian akibat penyakit ini. Hingga kini, pengobatan yang diberikan hanya difokuskan pada penanganan akan komplikasi dari penyakit ini. Tindakan isolasi dan karantina mungkin dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit MERS. Penggunaan masker di daerah yang sudah terjangkit Virus MERS ini pun adalah salah satu upaya pencegahan yang baik.

Demikianlah ulasan mengenai Penyakit MERS yang sedang ramai diperbincangkan saat ini. Perhatikan gejala dan pencegahannya, agar tidak bertambah lagi korban jiwa akibat terserang penyakit berbahaya ini ya sobat Dokcil.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Kenali Bahaya dan Penyebaran MERS