27/10/2015 00:35:49
Info Kesehatan

Cara Melindungi Diri dari Bahaya Kabut Asap

Sudah cukup lama kabut asap menghiasi sejumlah wilayah di Riau dan Kalimantan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, mengatakan sebaran asap dari Sumatera dan Kalimantan semakin meluas sehingga, berdasarkan laporan BMKG, pantauan satelit Himawari menunjukkan asap tipis-sedang menutup Laut Jawa dan sebagian Jakarta. Kondisi ini berakibat buruk bagi kesehatan penyakit bagi warga sekitar, yaitu ISPA, Pneumonia,  Asma, Penyakit Mata, dan Penyakit Kulit.

Kebakaran hutan dan lahan diakibatkan oleh musim kemarau yang mengakibatkan timbulnya titik-titik api (hot spot) yang dapat secara spontan menimbulkan kebakaran dan diakibatkan juga oleh adanya pembukaan lahan pertanian/ perkebunan baru yang dilakukan dengan cara membakar lahan. Beberapa tahun terakhir, bencana alam ini telah menjadi langganan musibah bagi daerah-daerah tertentu di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Upaya penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan yang berbuntut pekatnya kabut asap, masih terus dilakukan. Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat telah berupaya menyiagakan stok logistik masker, mendistribusikan masker, serta memantau perkembangan kejadian bencana asap dan membuat laporan secara berkala.

Bagi warga yang terpengaruh atau berada di daerah kabut asap, maka solusi terbaik adalah dengan sebisa mungkin menghindar. Oleh karena itu disarankan agar orang-orang lebih banyak berdiam diri di rumah dengan alat bantuan seperti air conditioner (AC), air purifier, atau kipas menyala. Namun bila peralatan tersebut tidak ada, maka bisa memakai baskom air. Nantinya debu di udara yang masuk ke ruangan akan tertarik dan terperangkap.

Berikut adalah 7 tips untuk mencegah agar asap tidak masuk ke dalam rumah yang dikutip dalam leafleat yang disebarkan oleh sebuah perusahaan migas yang beroperasi di Riau:

1. Pastikan pintu dan jendela rumah selalu tertutup rapat.  Jika di rumah memiliki exhaust fan, maka matikan dan tutup rapat celah yang ada pada exhaust fan.

2. Segel ruang disekitar jendela, dinding yang retak atau bukaan ke luar lainnya dengan dempul atau perekat atau kain basah.  Cuci dan basahkan kembali kain sesuai kebutuhan.

3. Rawatlah rumah Anda, dengan melakukan perbaikan-perbaikan kecil sendiri termasuk usaha untuk menutup celah dan meminimalisir asap masuk ke dalam rumah.

4. Gunakanlah alat penyaring udara atau air purifier di rumah, dan ganti filter sesuai yang disarankan dalam petunjuk pemakaian.

5. Pastikan alat pendingin udara (AC) beroperasi sepanjang waktu. Jika tidak memiliki AC, letakan kain basah diseluruh jendela dan ventilasi. Cuci dan basahkan kembali kain sesuai kebutuhan.

6. Berakitivitas di dalam rumah atau di dalam ruangan. Jika terpaksa harus ke luar gunakan minimal masker debu standar atau N95.

7. Jangan melakukan aktivitas yang akan menambah jumlah asap seperti membakar sampah dan lain sebagainya. Perbanyak pohon di sekitar rumah.

Demikianlah ulasan mengenai beberapa langkah yang bisa sobat Dokcil lakukan di rumah untuk mengurangi dampak buruk menghisap asap, terutama asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan.

 

Dikutip dari berbagai sumber.

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Cara Melindungi Diri dari Bahaya Kabut Asap