20/11/2015 07:35:47
Info Kesehatan

Penyakit Ginjal Mengintai Anak-Anak

Perlu diketahui bahwa penyakit ginjal pada anak dapat terjadi saat bayi. Penyebab yang sering terjadi pada penyakit ini adalah kelainan bawaan maupun didapat saat anak dalam masa pertumbuhan.

Beberapa penyakit ginjal berasal dari faktor bawaan. Contohnya, penyakit ginjal polikistis (polycystic kidney disease/PKD) adalah kelainan genetis dengan banyak kista tumbuh di ginjal. Kista PKD secara bertahap dapat mengganti banyak massa ginjal, mengurangi fungsi ginjal dan mengakibatkan kegagalan ginjal.

Tanda penyakit ginjal pada anak beragam. Seorang anak mungkin bertumbuh sangat pelan, dapat sering muntah, atau mungkin mengalami nyeri pada punggung atau pinggang. Beberapa penyakit ginjal dapat diam selama beberapa bulan atau bahkan tahun.

Untuk mengetahui anak dengan penyakit ginjal, maka perlu diwaspai beberapa gejala yang dapat dijumpai pada anak. Tanda pertama masalah ginjal mungkin sembab pada kelopak mata, tekanan darah tinggi, jumlah sel darah merah yang rendah (anemia), atau darah atau protein dalam air seninya. Bila dokter menemukan satu saja dari masalah ini, tes lanjutan mungkin dibutuhkan, termasuk tes darah atau air seni tambahan, atau rontgen. Pada beberapa kasus, dokter mungkin harus melakukan biopsi mengambil sepotong kecil dari ginjal untuk diperiksa dengan mikroskop.

Salah satu penyakit yang awalnya hanya memperlihatkan sembab di mata anak ketika bangun tidur di pagi hari adalah penyakit Sindroma Nefrotik yaitu salah satu penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak, merupakan suatu kumpulan gejala klinis yang terdiri dari proteinuria masif, hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia dan sembab.

Sindroma Nefrotik ada yang primer dan ada yang sekunder. Sindroma Nefrotik primer penyebabnya tidak diketahui (idiopatik) dan ini adalah yang terbanyak pada anak bahkan bisa dialami oleh bayi di bawah 1 tahun. Sedangkan Sindroma Nefrotik sekunder terjadi karena adanya penyakit sistemik lain misalnya karena hepatitis B, tumor paru, tumor usus, keracunan logam berat, lupus, kencing manis, malaria, syphilis dan oleh penyakit lainnya.

Gejala awal Sindrom Nefrotik yang sering terjadi adalah saat anak bangun pagi, 95% mengalami sembab, terutama di daerah mata (periorbita), bisa juga di kantong zakar, dan sembabnya berangsur hilang ketika hari mulai siang. Kemudian jika diperhatikan sembabnya akan ada di bagian tungkai, makin lama makin bertambah dan kemudian menyeluruh, dengan berjalannya waktu.

Jika bagian tubuh yang sembab ini ditekan maka akan meninggalkan bekas (pitting oedem). Perutnya makin lama makin besar karena adanya cairan di rongga perut (acites), anak mengalami sulit makan, terkadang bisa diare, buang air kecil sedikit dan agak kemerahan, kulitnya menjadi pucat, semakin berat lagi, anak kemudian bisa mengalami kesulitan bernapas.

Pada pemeriksaan akan dijumpai pembesaran organ hati, ada protein yang lolos dalam air seni, ada darah di air seni terlihat secara mikroskopis, kadar kolesterol jahat dalam darah meningkat, protein albumin dalam tubuh menurun dan anak bisa mengalami hipertensi (darah tinggi).

Anak dengan sindroma nefrotik akan mudah dihinggapi keracunan darah akibat infeksi (shock sepsis), pembekuan darah dan kekentalan darah yang meningkat, infeksi, hambatan pertumbuhan, dan gagal ginjal akut ataupun kronik. Dan jika itu terjadi maka tak jarang akan berakhir dengan kematian. Namun jika belum timbul penyulit seperti keadaan ini, maka kemungkinan untuk sembuh cukup besar, untuk itu maka begitu timbul gejala seperti sembab segeralah periksakan kedokter.

Jangan sepelekan dengan perubahan kecil pada diri anak yang tidak biasa, sembab ringan di mata anak yang timbul di pagi hari dan kemudian hilang di siang hari mesti jadi perhatian serius bagi orang tua, jangan sampai sindroma nefrotik terus memberat dan kemudian mengambil hidup anak.

Kelainan ginjal lain yang harus kita waspadai misalnya adanya benjolan pada perut yang merupakan gejala tumor ginjal atau adanya bendungan pada saluran kemih, kencing yang tadinya lancer tiba-tiba berhenti dapat merupakan salah satu gejala adanya batu pada kandung kemih, tekanan darah tinggi dapat juga terjadi pada anak yang pada umumnya menyertai penyakit ginjal lainnya dan ditandai dengan sakit kepala bahkan sampai terjadi kejang-kejang serta penurunan kesadaran.

Jadi kalau menemukan gejala-gejala seperti tersebut di atas sebaiknya cepat diperiksakan ke dokter karena bukan tidak mungkin kalau dibiarkan akan berlanjut dengan gagal ginjal dikemudian hari yang memerlukan tindakan cuci darah.

Dikutip dari berbagai sumber.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Penyakit Ginjal Mengintai Anak-Anak