13/04/2020 10:55:32
Info Kesehatan

Pneumonia Bisa Perburuk Infeksi Covid-19 pada Anak

Foto: Internet/Ilustrasi

Jumlah anak-anak yang mengidap pneumonia di Indonesia terbilang cukup tinggi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun memperingatkan hal tersebut, karena pneumonia dapat memperburuk infeksi Covid-19 pada anak.


Dilansir dari BBC, terdapat lebih dari  170 balita di Jakarta yang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan Orang dalam Pemantauan (ODP) menurut data Pemprov DKI Jakarta per 6 April 2020. Sementara di Jawa Barat, provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak kedua di Indonesia, lebih dari 40 anak hingga usia 10 tahun sudah menunjukkan gejala Covid-19 alias berstatus PDP, sampai pekan kedua April 2020.

Setidaknya seorang anak berusia tiga tahun dan seorang anak lainnya di Jakarta meninggal dunia akibat positif terinfeksi virus corona. Sementara seorang anak berusia 11 tahun meninggal di Pamekasan, Jawa Timur, juga akibat Covid-19, berdasarkan data IDAI.

Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, tidak ada kasus anak meninggal yang murni akibat virus corona. Yuri mencontohkan kasus di Pamekasan adalah kasus kematian anak akibat demam berdarah yang diperburuk Covid-19.

Meski begitu, Ketua IDAI, Aman Bhakti Pulungan, mewanti-wanti Indonesia tidak bisa memandang enteng kasus Covid-19 pada anak. Aman mengatakan angka kematian anak di Indonesia sudah tinggi akibat penyakit pneumonia, yang disebutnya pembunuh anak nomor satu di Indonesia.

’’Tanpa ada Covid-19 saja, pneumonia ini sudah pembunuh nomor satu di Indonesia. Sebagian besar, pneumonia yang ada saat ini adalah karena bakteri, Covid-19 ini kan karena virus," jelas Aman.

’’Tapi kalau dia (si anak) terinfeksi Covid-19, kemungkinan terjadi infeksi sekunder oleh bakteri akan tambah besar. Pneumonia yang biasa juga akan meningkat,’’ ujarnya menambahkan.

Berdasarkan data UNICEF, lebih dari 19.000 balita di Indonesia meninggal karena pneumonia di 2018 atau lebih dari dua anak setiap jam.

Tingginya angka pneumonia anak di Indonesia, menurut Aman yang juga anggota Komite Eksekutif Asosiasi Internasional Dokter Anak, disebabkan beberapa faktor, antara lain sanitasi yang buruk dan polusi asap rokok. Rendahnya angka vaksinasi seperti campak, juga dapat memicu pneumonia. Karenanya, ia meminta pemerintah mempertimbangkan faktor itu.

’’Jangan (diperbandingkan) data anak di China atau Malaysia. Itu negara yang data kematian anak karena pneumonia-nya nggak ada lagi. Segala aspek ini harus kita liat,’’ ujar Aman,

’’Kita bisa lost generation (kehilangan generasi muda). Terlalu banyak loss yang kita dapat kalau keadaan ini dibiarkan," terangnya lagi. (*)

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Pneumonia Bisa Perburuk Infeksi Covid-19 pada Anak