14/07/2020 10:58:24
Info Kesehatan

DBD Marak Ditengah Covid-19, Waspada Infeksi Ganda!

Foto: Internet/Ilustrasi

Data terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia kembali meningkat. Hingga 8 Juli 2020, tercatat 71.633 kasus DBD dengan angka kematian mencapai 459 kasus.


Sebanyak 10 provinsi melaporkan jumlah kasus terbanyak, di antaranya Jawa Barat (10.772), Bali (8.930), Jawa Timur (5.948), Nusa Tenggara Timur (5.539), Lampung (5.135), DKI Jakarta (4.227), Nusa Tenggara Barat (3.796), Jawa Tengah (2.846), Yogyakarta (2.720), dan Riau (2.255).

"Ini adalah provinsi yang berpotensi endemis, dari tahun ke tahun [jumlahnya] tinggi," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Siti Nadia Tarmizi, dalam siaran pers yang dikutip oleh CNN Indonesia.

Kendati mengalami peningkatan, namun jumlah kasus dan angka kematian pada 2020 diklaim menurun jika dibandingkan periode yang sama pada 2019. Pada periode Januari-Juli 2019, Kemenkes mencatat sebanyak 112.954 kasus DBD di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 751.

Ia menambahkan, kasus demam berdarah memang masih menjadi perhatian. Sebab, beberapa negara tetangga, seperti Singapura dan Vietnam, menyatakan terjadi kejadian luar biasa untuk demam berdarah.

’’Sehingga untuk Indonesia suatu kewaspadaan juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus akibat demam berdarah,’’ katanya.

Menurut Siti, seharusnya bulan Juli 2020 sudah tidak ditemukan kasus DBD kembali. Tetapi, Juli kali ini masuk kepada musim kemarau dan masih didapatkan laporan kasus demam berdarah di sejumlah daerah.

Jumlah kasus tersebut menjadi gambaran untuk seluruh masyarakat lebih waspada terhadap DBD yang kali ini bersamaan dengan munculnya kasus covid-19.

Sebelumnya, Siti juga sempat meminta masyarakat untuk mewaspadai DBD ditengah pandemi infeksi virus corona (Covid-19). Menurutnya, Indonesia terancam mengalami infeksi ganda akibat DBD dan Covid-19.

’’Dari 460 kabupaten/kota yang melaporkan kasus DBD, sebanyak 439 kabupaten/kota yang juga melaporkan kasus Covid-19. Jadi ini ada infeksi ganda," ucap Siti, beberapa waktu lalu.

Untuk itu, Siti mengimbau masyarakat untuk melakukan gerakan 3M plus sebagai langkah pencegahan. Gerakan tersebut meliputi menguras penampungan air, menutup atau mengubur barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk, dan mendaur ulang limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Sedangkan gerakan 'plus' adalah mencegah gigitan nyamuk seperti menggunakan losion dan obat antinyamuk.

Tak hanya itu, Siti juga mengimbau masyarakat untuk menjadi juru pemantik jentik (jumantik) dalam lingkungan keluarga. Jumantik bertanggung jawab memantau jentik nyamuk yang ada di lingkungan rumah.

’’Prinsipnya kita sosialisasikan setiap orang jadi jumantik di rumah masing-masing, dan memastikan rumah kita tidak ada sarang nyamuk,’’ ujar Siti menegaskan. (*)

 

 

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: DBD Marak Ditengah Covid-19, Waspada Infeksi Ganda!