14/08/2020 11:18:20
Info Kesehatan

Infeksi Covid-19 Klaster Sekolah Bermunculan Paska KBM Tatap Muka

Foto: Internet/Ilustrasi

Melalui revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri pada Jumat pekan lalu, sekolah yang berada di zona hijau dan kuning diperbolehkan melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Akan tetapi, baru dilaksanakan beberapa hari, infeksi Covid-19 sudah bermunculan dari klaster sekolah.


Berdasarkan catatan @LaporCOVID19, ada enam klaster penyebaran Covid-19 di sekolah. Adapun keenam klaster baru di sekolah itu diantaranya adalah di Tulungagung, Lumajang, Kalimantan Barat, Tegal, Cilegon, Sumedang, dan Pati.

’’Saat KBM tatap muka dimulai, bermunculan klaster-klaster baru penularan Covid dari Sekolah dari berbagai daerah. Konsekuensi serius dari kebijakan @Kemdikbud_RI !! Apa tindakanmu Kak @Nadiem_Makarim?” tulis @LaporCOVID19 di Twitter yang dikutip redaksi Dokcil pada, Jumat (14/8).

Di Tulungagung, dikabarkan seorang siswa berusia 9 tahun warga Kecamatan Pagerwojo, diduga tertular dari ayahnya yang hasilnya reaktif ketika dites cepat (rapid test). Lalu di Provinsi Kalimantan Barat, terdapat 14 siswa dan delapan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, yakni berasal dari SMA 1 Ketapang, SMA 1 Ngabang, SMA 1 Pontianak, SMPN 1 Pontianak, SMAN 2, dan SMAN 3.

Sementara di Tegal, siswa SD dari Kecamatan Pangkah, Tegal, dilaporkan tertular dari kakeknya dan potensial menulari guru dan teman sekelasnya yang sempat mengikuti KBM tatap muka di sekolah. Kemudian di Sumedang, pelajar berusia 6 tahun Kecamatan Situraja dan pelajar umur 9 tahun dari Kecamatan Sumedang Utara, dilaporkan tertular pedagang Pasar Situraja, saat perjalanan ke dan dari sekolah.

Dari klaster sekolah di Pati, dilaporkan ada 26 santri Pondok Pesantren di Kajen, Kec Margoyoso, yang dinyatakan positif Covid-19. Sedangkan di Balikpapan, infeksi terjadi dari

seorang guru yang positif Covid-19 menulari 28 orang guru dan pegawai sekolah, di 1 SD dan 1 SMP, termasuk batita perempuan 2 tahun, per 6 Agustus 2020 kemudian menulari 17 orang.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, jika suatu kondisi wilayah yang berada di zona hijau Covid-19 makin memburuk akibat pelaksanaan pembelajaran tatap muka, maka kegiatan tersebut akan dihentikan.

’’Zona yang sudah hijau jika kondisinya memburuk setelah dibuka pembelajaran tatap muka maka pembelajaran tatap muka harus segera dihentikan dan prosesnya kembali lagi ke awal,” ujar Mendikbud dalam keterangan resmi, Jumat (7/8).

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan pimpinan daerah berhati-hati sebelum membuka sekolah tatap muka meskipun wilayahnya masuk zona kuning atau hijau virus corona.

’’Sebetulnya dalam membuka suatu aktivitas sosial ekonomi khususnya sekolah, ini dampak sosialnya relatif rendah tapi potensi peningkatan penularan kasusnya tinggi," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 Kemenkominfo, di Jakarta, Rabu (12/8).

Menurut Wiku, pembukaan sekolah ditengah pandemi corona harus melalui tahapan yang ketat. Mulai dari prakondisi, timing, prioritas, koordinasi pusat dan daerah, hingga monitoring dan evaluasi.

’’Jadi kalau mau membuka pastikan sekolahnya siap; gurunya, fasilitasnya siap, orang tua murid harus ada persetujuan, pastikan bahwa transport menuju sekolah tidak terjadi kerumunan,’’ kata Wiku.

Seluruh komponen yang sudah ada tadi, tambah Wiku, selanjutnya harus disimulasikan. Jika semuanya sudah siap, barulah sekolah bisa kembali dibuka. Itupun harus dilakukan bertahap, tak boleh serta merta.

’’Jadi tidak serta merta, ga bisa seperti itu. Ini salah satu contoh, kalau tidak disiplin pasti timbul klaster. Kita harus ingatkan kembali, semua pihak yang ingin membuka, keputusannya pasti ada di pimpinan daerah. Pengambilan keputusannya dari simulasi tadi gak bisa satu arah,’’ ujarnya menegaskan.

Ia berharap, kemunculan klaster baru dari sekolah menjadi bagian dari pembelajaran di Indonesia. ’’Jangan setiap daerah mau belajar sendiri-sendiri, berbahaya sekali karena anak-anak ini aset bangsa,’’ ucapnya. (*)

*Dari berbagai sumber

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Infeksi Covid-19 Klaster Sekolah Bermunculan Paska KBM Tatap Muka