28/08/2020 17:20:07
Info Kesehatan

Bayi Sering Berkeringat di Malam Hari, Normalkah?

Foto: Internet/Ilustrasi

Di beberapa kasus, sering didapati bayi yang sering berkeringat di malam hari. Wajarkah kondisi ini, atau karena disebabkan gangguan kesehatan?

Sering berkeringat di malam hari bukanlah sebuah kondisi medis tertentu yang patut dikhawatirkan, dan disebabkan karena bayi kegerahan tidur di ruang yang panas. Akan tetapi, ada beberapa gangguan kesehatan yang menimbulkan gejala tersebut dan patut diwaspadai.

Bayi sering berkeringat di malam hari memiliki banyak arti. Anak tampak sehat dan kering di siang hari, namun ketika tertidur lelap ada yang mengalami keringat lokal, ada juga keringat umum.

Keringat lokal maksudnya adalah saat bayi banyak berkeringat di satu daerah saja, seperti di tempurung kepala, atau seluruh bagian kepala seperti wajah dan leher. Hal ini dapat ditandai dengan bantal yang basah sementara tempat tidur kering. Anak yang lebih tua dapat berkeringat di ketiak saat tidur. 

Sedangkan yang dimaksud dengan keringat umum adalah kondisi banyak berkeringat di seluruh tubuh. Anak tidak mengompol, tapi bantal dan sprei basah karena keringat. 

Karena sering berkeringat inilah anak kadang memiliki gejala lain seperti wajah atau tubuh memerah, tangan dan badan yang hangat, menggigil, rewel dan menangis di malam, dan mengantuk di siang hari karena waktu tidur mereka terganggu akibat sering berkeringat

Penyebab

Keringat di malam hari dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pada penyebabnya. Keringat utama merupakan keringat yang terjadi tanpa sebab apapun dan hanya karena kepanasan atau kegerahan. Sementara itu, keringat sekunder merupakan kondisi berkeringat akibat alasan kesehatan. Beberapa penyebab bayi sering berkeringat adalah:

Ruangan yang hangat

Bayi sering berkeringat merupakan hal yang umum dijumpai. Bayi yang tidur dengan banyak selimut dan di ruangan yang hangat dapat membuat bayi sering berkeringat. Sebagai pengingat, bayi yang berusia kurang dari 1 tahun tidak boleh diberi bantal atau selimut, karena merupakan faktor risiko sindrom kematian bayi tiba-tiba. 

Genetik

Apabila orangtua juga mudah berkeringat, bayi juga lebih rentan untuk mudah berkeringat. Anak Anda mungkin memiliki gen sehat yang sama yang membuat kelenjar keringat bekerja dengan lebih keras. 

Demam

Bayi sering berkeringat dapat menjadi tanda bahwa ia sedang melawan demam, infeksi virus yang tidak berbahaya. Anak usia di bawah 6 tahun mudah terserang demam, dengan gejala yang akan hilang kurang dari 1 minggu. Gejala demam lain seperti hidung tersumbat, hidung meler, bersin, radang tenggorokan, batuk, dan tubuh terasa sakit. 

Paru-paru sensitif atau meradang

Hypersensitivity pneumonitis merupakan peradangan (bengkak dan memerah) paru-paru yang mirip dengan alergi. Hal ini dapat terjadi akibat menghirup jamur atau debu. Baik orang dewasa dan anak dapat memiliki kondisi ini.

Hypersensitivity pneumonitis dapat terlihat seperti pneumonia atau infeksi dada, namun kondisi bukanlah sebuah infeksi dan perawatan dengan antibiotik tidak akan bekerja. Hypersensitivity pneumonitis lebih sering terjadi pada anak-anak yang menderita asma atau alergi lain. Selain berkeringat pada malam hari, anak-anak dengan kondisi akan memiliki gejala lain seperti batuk, sesak napas, badan menggigil, demam, serta kelelahan. (*)

 

*Dari berbagai sumber

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Bayi Sering Berkeringat di Malam Hari, Normalkah?