30/09/2020 10:35:36
Info Kesehatan

Awas! Tantrum Abnormal Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental

Foto: Internet/Ilustrasi

Apakah anak Anda sering mengamuk saat meluapkan emosinya? Bisa jadi, itu adalah kebiasaan tantrum. Nah, ada beberapa kebiasaan tantrum yang termasuk kategori tidak normal. Seperti apa?

Kebiasaan tantrum biasanya terjadi pada anak usia 1-3 tahun sebagai bentuk luapan emosi. Misalnya dengan cara menangis berlebihan, berguling-guling di lantai, melempar barang, bahkan menjerit-jerit.

Seperti dilansir dari Health.org, amukan si kecil saat tantrum masih merupakan hal yang wajar dan menjadi bagian dari perkembangan mereka. Akan tetapi, ada beberapa kebiasaan tantrum yang harus diwaspadai karena sudah termasuk dalam gangguan kejiwaan seperti disruptive mood dysregulation disorder (DMDD), attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), bipolar, maupun depresi

Berikut kebiasaan tantrum yang menunjukkan tanda gangguan kejiwaan:

Durasi lebih dari 25 menit

Jika anak tantrum selama maksimal 11 menit, itu masih wajar. Nah, jika anak mengamuk dalam durasi lebih dari 25 menit dan cenderung berulah selama waktu tersebut, maka kemungkinan ia memiliki masalah mendasar pada kesehatan mentalnya.

Melansir Raising Children.net.au, kemarahan anak yang parah akan menyulitkan keluarga untuk menikmati hidup. Karena itu, sebaiknya pikirkan cara pendekatan dan berbicara dengan profesional kesehatan anak jika menemukan kemarahannya sulit untuk dikelola.

Terjadi lebih dari sekali dalam satu bulan

Saat mood anak balita sedang tidak baik, tantrum sebanyak 1 kali dalam sehari saat sedang di rumah masih bisa dianggap wajar. Tapi jika frekuensi tantrum tersebut terjadi lebih dari itu dalam periode satu bulan, maka kemungkinan mereka memiliki risiko lebih besar mengalami ADHD atau gangguan kesehatan mental lainnya.

Huffpost.com mengungkapkan, dapat dikatakan bahwa perilaku tantrum anak dari batas normal ialah apabila terjadi cukup sering selama 4-6 hari per minggu atau lebih. Ya, anak-anak pra-sekolah yang memiliki 10 hingga 20 kali tantrum sebulan di rumah bisa berisiko mengalami masalah kejiwaan yang serius sehingga perlu meminta psikolog anak untuk melakukan evaluasi lebih mendalam.

Tidak bisa menenangkan diri sendiri

Ada lima tanda bahwa anak balita mengamuk mungkin menandakan gangguan kejiwaan yang mendasarinya. Salah satunya ialah saat ia mengalami tantrum yang tidak kunjung reda.

Ketidakmampuan untuk menenangkan diri sendiri inilah yang membutuhkan semacam kekuatan eksternal untuk meredakannya.

Drgreene.com mengidentifikasi, gaya tantrum anak usia di atas 3 tahun memiliki risiko tinggi dan layak dievaluasi lebih lanjut oleh spesialis kesehatan mental. Di mana jika anak tidak bisa menenangkan diri dan orangtua pun tidak bisa menghentikan amukannya. Padahal secara umum, anak balita seharusnya sudah mampu menenangkan diri sendiri.

Namun apabila ia tidak bisa menenangkan dirinya sendiri, kemungkinan dapat memiliki risiko ADHD yang lebih tinggi.

Bersikap agresif

Waspadailah ketika seorang anak balita menunjukkan perilaku yang agresif dan dari 90% kejadian tantrum menunjukkan kebiasaan melempar barang, merusak mainan atau menyakiti orang di sekitarnya.

Belden, seorang psikolog perkembangan mengatakan kepada WebMD bahwa ada gaya mengamuk yang mengindikasikan seorang anak mungkin memiliki masalah kesehatan mental seperti agresif terhadap orang, benda atau keduanya.

Jika ini terjadi lebih dari separuh waktu dalam 10 hingga 20 kemarahan terakhir, itu mungkin menandakan gangguan yang mengganggu sang anak.

Menyakiti diri sendiri

Kebiasaan menyakiti diri sendiri saat sedang tantrum seperti membenturkan kepala ke dinding, menggigiti tubuh sendiri, atau menendang benda-benda dalam upaya melukai kaki mereka, juga bisa menjadi tanda bahwa mereka mengalami depresi atau gangguan perilaku. Jika hal ini terjadi, segera bawa sang buah hati ke psikiater agar bisa dilakukan evaluasi lebih lanjut.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Awas! Tantrum Abnormal Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental