05/11/2020 11:27:00
Info Kesehatan

Alami Batuk Ditengah Pandemi Covid-19, Kapan Waktunya Harus Waspada?

Foto: Internet/Ilustrasi

Sebenarnya, batuk merupakan hal yang normal terjadi refleks tubuh untuk membersihkan saluran serta dan melindungi paru-paru dari benda asing dan infeksi. Kendati demikian, batuk juga dapat disebabkan oleh kondisi serius yang memerlukan perhatian medis.

Lalu, kapan waktunya untuk waspada jika kita mengalami batuk, terlebih ditengah pandemi Covid-19 saat ini? Sebelum merasa khawatir berlebihan, ada baiknya kita simak ulasan berikut.

Seperti dilansir dari Health Line, batuk bisa dibedakan dalam dua jenis berdasarkan pada lamanya gejala, yakni batuk akut dan batuk kronis. Batuk akut biasanya akan berlangsung kurang dari 3 minggu, namun jika mengalami infeksi di saluran pernapasan gejalanya dapat bertahan antara 3 dan 8 minggu atau yang disebut batuk sub-akut.

Batuk akut bisa disebabkan oleh iritasi lingkungan seperti asap, debu, atau asap. Selain itu, dapat dipicu juga oleh alergen seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau jamur.

Batuk akut juga dapat terjadi karena infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu biasa, flu, atau sinus, serta infeksi saluran pernapasan bawah seperti bronkitis atau pneumonia, eksaserbasi, dan kondisi kronis seperti asma. Dalam kondisi yang lebih serius disebabkan oleh emboli paru.

Sementara, batuk kronis biasanya berlangsung lebih dari 8 minggu. Batuk kronis antara lain dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, kondisi pernapasan kronis seperti bronkitis, asma, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Selain dari durasi, batuk juga dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya, yakni batuk produktif dan batuk tidak produktif. Batuk produktif juga disebut batuk basah, yang mengeluarkan lendir atau dahak. Sedangkan, batuk tidak produktif lebih sering disebut atau dikenal sebagai batuk kering, yang tidak mengeluarkan lendir.

Kapan harus ke dokter ketika batuk?

Melansir Mayo Clinic, batuk akut yang disebabkan oleh iritan, alergen, atau infeksi umumnya bisa hilang dalam beberapa minggu. Namun, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika batuk berlangsung lebih dari 3 minggu atau terjadi bersamaan dengan salah satu dari gejala berikut: demam, sesak napas, lendir kental yang berwarna hijau atau kuning, keringat malam, pingsan, pembengkakan pergelangan kaki atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Sementara itu, cari pertolongan darurat medis segera untuk setiap batuk yang disertai dengankesulitan bernapas atau menelan, tersedak atau muntah, batuk darah, demam tinggi, nyeri dada, dan kebingungan.

Ditengah wabah virus corona, keluhan batuk sebaiknya memang tidak disepelekan.  Seperti diketahui, batuk juga merupakan gejala umum Covid-19.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), masa inkubasi Covid-19 bisa antara 2 hingga 14 hari dengan rata-rata 4 hingga 5 hari. Batuk yang terkait dengan Covid-19 biasanya kering. Namun, CDC mencatat bahwa dalam beberapa kasus, batuk bisa juga basah.

Bersamaan dengan batuk, kemungkinan gejala Covid-19 lainnya meliputi demam, panas dingin, kelelahan, sakit dan nyeri tubuh, sakit tenggorokan, sesak napas, pilek atau hidung tersumbat, gejala pencernaan seperti mual, muntah, atau diare, kehilangan bau atau rasa. Jika mengalami batuk yang dicurigai sebagai gejala Covid-19, Anda sebaiknya segera menghubungi layanan kesehatan. (*)

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Alami Batuk Ditengah Pandemi Covid-19, Kapan Waktunya Harus Waspada?