07/12/2020 11:08:52
Info Kesehatan

Musim Hujan Tiba, Waspadai Peradangan Mata Konjungtivitis

Foto: Ilustrasi/Internet

Konjungtivitis adalah mata merah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam (konjungtiva mata). Konjungtivitis biasanya lebih sering terjadi saat musim dingin atau hujan. Seperti apa?

Seperti dilansir dari Alo Dokter, selain mata merah, conjunctivitis atau konjungtivitis dapat disertai dengan rasa gatal pada mata dan mata berair. Konjungtiva mengandung pembuluh darah yang akan melebar saat terjadi konjungtivitis.

Pelebaran pembuluh darah tersebutlah yang menyebabkan gejala mata merah. Konjungtivitis ini sering menyebabkan mata merah pada bayi, sakit mata pada anak-anak, maupun orang dewasa. 

Selain virus,  konjungtivitis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan konjungtivitis alergi yang disebabkan oleh reaksi alergi. Ada beberapa hal yang dapat menjadi pencetus reaksi alergi, di antaranya debu, tungau, atau lem pada prosedur eyelash extension.

Konjungtivitis yang diakibatkan oleh infeksi, terutama virus, sangat mudah menular baik melalui kontak langsung maupun kontak dengan barang yang terkontaminasi. Rajin mencuci tangan adalah salah satu langkah untuk mencegah konjungtivitis.

Gejala

Konjungtivitis akan menimbulkan keluhan mata merah, berair, dan belekan, namun penderita konjungtivitis tidak akan mengalami gangguan penglihatan. Melalui pemeriksaan mata, dokter dapat langsung mendeteksi konjungtivitis.

Cuaca yang dingin juga bisa berdampak pada kondisi kesehatan organ mata kita. Dokter spesialis mata dari Cleveland Clinic, Rishi P. Singh, mengatakan, cuaca dingin membuat mata rentan mengalami konjungtivitis.

Konjungtivitis bisa membuat mata terlihat merah. Biasanya, kondisi ini terjadi karena inveksi virus dan bakteri. Konjungtivitis juga bisa dipicu oleh alergen atau iritan, seperti asap, klorin, atau kotoran.

Lalu, mengapa kongjuntivitis lebih sering terjadi saat cuaca dingin?

Menurut Singh, cuaca yang dingin, seperti yang sering terjadi di musim hujan, juga membuat kita rentan mengalami pilek atau flu. Konjungtivitis juga bisa ditularkan dengan mudah oleh orang yang mengalami pilek dan flu.

’’Anda bisa mengalami penyekit ini setelah bersentuhan dengan orang yang terinfeksi atau permukaan benda yang terkontaminasi,’’ ucap Singh seperti dikutip Kompas.com.

Itu artinya, jika Anda terinfeksi, maka berisiko juga untuk menularkannya pada orang lain.

Saat cuaca dingin, orang-orang biasanya kurang terpapar sinar matahari. Kondisi ini bisa memicu kekurangan vitamin D, yang membuat kita rentan mengalami penurunan sistem imun. Bagaimana cara mencegahnya?

Hal terpenting untuk mencegah konjungtivitis atau menularkannya ke orang lain adalah dengan sering mencuci tangan dan hindari menyentuh area mata. Infeksi konjungtivitis dapat berlangsung dari 10 hari hingga dua minggu.

’’Tetapi Anda harus menemui dokter jika mengalami peradangan atau gejala seperti kemerahan, keluarnya cairan, mata berair atau nyeri yang tidak kunjung hilang,’’ ujar Singh menyarankan.

Cara pengobatan konjungtivitis bergantung dengan tingkat keparahannya. Dijelaskan Singh, dalam kasus ringan atau sedang, dokter biasanya akan merekomendasikan kompres dingin dan air mata buatan bebas pengawet.

Untuk tingkat kasus yang parah, dokter bisa memberikan obat tetes mata steroid atau anti-inflamasi. Terpenting adalah, jika Anda mengalami konjungtivitis, sebaiknya hindari berkumpul dengan orang lain agar tidak menularkannya. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Musim Hujan Tiba, Waspadai Peradangan Mata Konjungtivitis