08/02/2021 13:28:32
Info Kesehatan

Lebih Dekat Mengenal Parosmia sebagai Gejala Covid-19

Foto: Ilustrasi/Internet

Salah satu gejala Covid-19 adalah terganggunya indera penciuman atau disebut juga parosmia. Namanya juga mengalami gangguan, indera penciuman pastinya akan merasakan aroma yang tidak semestinya. Seperti apa?

Seperti dilansir dari Healthline gangguan penciuman pada penderita Covid-19 membawa dampak negatif yang berbeda-beda. Misalnya, aroma roti yang dipanggang biasanya harum dan manis, jadi terasa berbau busuk. Atau, aroma yang biasanya tidak mengganggu jadi bikin mual.

Dalam kasus parosmia yang parah, penderita bisa sampai merasa sakit secara fisik saat mencium bau yang menyengat atau punya aroma kuat. Sebagian besar kasus parosmia terasa lebih jelas ketika seseorang baru sembuh dari infeksi.

Dilansir dari Independent, beberapa penderita long covid dan orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 merasakan bau tak sedap seperti amis ikan atau benda terbakar di tempat dengan bau normal.

Selain itu, gejala parosmia yang banyak dikeluhkan adalah bau busuk atau tak sedap terus-menerus, terutama saat ada makanan. Terkadang, aroma yang tidak enak ini membuat penderita jadi mual sampai kehilangan selera makan. Dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) dapat mengenali gejala parosmia dangan pemeriksaan fisik, tes bau, dan mengecek riwayat kesehatan pasien. 

Penyebab

Parosmia biasanya muncul setelah saraf pendeteksi bau rusak karena infeksi atau penyakit lainnya. Dalam kondisi normal, saraf indra penciuman bertugas memberitahu otak untuk menafsirkan suatu informasi kimiawi pembentuk bau. Kerusakan saraf membuat otak salah mengenali bau tertentu.

Ada beberapa penyebab parosmia, antara lain: Infeksi virus dan bakteri, seperti virus corona Cedera kepala Kebiasaan merokok Paparan bahan kimia Efek samping pengobatan kanker Penyakit alzheimer dan parkinson Tumor

Cara mengatasi parosmia Parosmia yang disebabkan faktor lingkungan, efek samping pengobatan, atau merokok umumnya bisa disembuhkan dengan mengantisipasi penyebab utamanya. Di beberapa kasus, cara mengatasi parosmia memperlukan tindakan operasi. Dokter juga jamak merekomendasikan terapi dengan zinc, vitamin A, dan obat antibiotik untuk mempercepat penyembuhan.

Selain itu, penderita parosmia juga diarahkan untuk melatih indra penciuman seperti terapi untuk anosmia atau tak bisa mencium bau. Cara menyembuhkan parosmia dengan terapi bau bisa dilakukan dengan mencium bau empat jenis aroma yang berbeda setiap pagi. Dengan latihan mengenalkan beberapa bau yang berbeda tersebut, memori indra penciuman penderita kembali diasah.

Parosmia umumnya dapat sembuh sendiri seiring berjalannya waktu. Lamanya pemulihan masalah kesehatan ini tergantung penyebabnya. Untuk parosmia yang disebabkan virus atau bakteri, indra penciuman umumnya akan kembali normal dalam waktu dua sampai tiga tahun. (*)

*Dari berbagai sumber

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Lebih Dekat Mengenal Parosmia sebagai Gejala Covid-19