15/03/2021 11:17:31
Info Kesehatan

Lebih Berbahaya dari B117, Mutasi Corona N439K Sudah Masuk Indonesia Sejak November 2020

Foto: Ilustrasi/Internet

Selain strain B117 yang merebak di Inggris, mutasi corona N439K juga patut diwaspadai. Mutasi N439K ini disebut-sebut lebih berbahaya dan sudah menyebar di 30 negara, termasuk Indonesia.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M. Faqih dalam keterangan pers pekan ini yang dikutip oleh CNBC Indonesia.

"Mutasi N439K ini yang sudah (ditemukan) lebih di 30 negara ternyata lebih smart dari varian sebelumnya, karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," ujarnya menjelaskan.

Menurut dr Daeng, mutasi N439K ini ditemukan juga di Inggris, tempat pertama kali varian B117 merebak. Varian Corona B117 sendiri dituding sebagai salah satu pemicu gelombang kasus Covid-19 di Eropa akhir-akhir ini.

Untuk menekan laju penularan, dr Daeng mengingatkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Bagi yang memiliki komorbiditas atau kondisi penyerta yang rentan terhadap dampak fatal Covid-19, disarankan untuk melakukan kontrol kesehatan rutin.

Lantas, apa saja gejalanya, samakah dengan gejala corona lain?

Sejumlah tenaga medis menyebut, gejala mutasi ini sama dengan gejala corona lain. Mengutip Badan Kesehatan Dunia (WHO), berikut 11 gejala awal corona:

1. Demam tinggi atau kedinginan

2. Batuk

3. Napas pendek atau sulit bernapas

4. Kelelahan

5. Otot atau sakit tubuh

6. Sakit kepala

7. Kehilangan indera perasa dan penciuman

8. Sakit tenggorokan

9. Hidung tersumbat atau berair

10. Mual atau muntah

11. Diare

Untuk pencegahan, baik virus corona N439K maupun varian sebelumnya terbilang sama. Penerapan 3Mpun harus ketat yakni mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Belum jadi perhatian WHO

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mutasi virus corona N439K telah ada di Indonesia sejak November 2020, hingga saat ini belum memperoleh perhatian khusus dari Lembaga Kesehatan Dunia WHO.

"Ini sebenarnya mutasi single, hanya ada satu mutasi pada jenis varian ini. Jenis varian ini bukan yang diminta oleh WHO untuk mendapat perhatian khusus," katanya seperti dikutip dari Antara.

Nadia mengatakan bahwa mutasi N439K lebih dahulu ditemukan dibandingkan varian B117. Namun, yang mendapat perhatian khusus berdasarkan rekomendasi WHO adalah mutasi virus B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, dan P1 dari Brasil. Di Indonesia diduga sudah ada berbagai varian virus Corona, seperti D614G, B117, dan N439K.

Siti Nadia meyakini WHO akan melakukan kajian yang lebih luas terkait mutasi N439K. "Apakah kemudian virus ini jadi salah satu yang memang perlu mendapat perhatian khusus atau tidak," katanya. (*)

 

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Lebih Berbahaya dari B117, Mutasi Corona N439K Sudah Masuk Indonesia Sejak November 2020