26/03/2021 13:12:52
Info Kesehatan

11 Cara Mengajarkan Anak Merawat Kesehatan Gigi

Foto: Ilustrasi/Internet

Anak-anak mungkin belum mengerti sepenuhnya arti merawat kesehatan gigi. Karena itu, orang tua perlu mengajarkannya. Yuk, simak tipsnya!

Mengajarkan anak untuk selalu menjaga kebersihan mulut dan gigi sejak dini, sangat penting. Caranya tidak sulit kok, hanya masalah kebiasaan saja. Berikut adalah 11 cara membiasakan anak untuk merawat kebersihan mulut dan gigi seperti dilansir dari Popmama.

1. Sikat gigi sebelum tidur

Bukan rahasia lagi bahwa rekomendasi umum adalah menyikat gigi setidaknya dua kali sehari. Walaupun begitu, banyak dari anak yang masih terus mengabaikan menyikat gigi di malam hari. Tetapi menyikat sebelum tidur menghilangkan kuman dan plak yang menumpuk sepanjang hari.

2. Sikat gigi dengan cara yang benar

Cara anak menyikat gigi sama pentingnya dengan seberapa rutin menyikat gigi, menyikat gigi dengan buruk hampir sama buruknya dengan tidak menyikat sama sekali. Luangkan waktu untuk mengajarkan anak cara menyikat gigi yang benar. Pegang sikat gigi pada sudut 45 derajat, arahkan ke garis gusi, dan lakukan gerakan memutar yang lembut, pendek, dan melingkar. Sikat setiap gigi 10 hingga 15 kali, tetapi jangan berlebihan. Menyikat gigi secara berlebihan dapat merusak gigi dan mengikis garis gusi anak.

3. Membersihkan lidah

Plak juga bisa menumpuk di lidah anak. Hal ini tidak hanya menyebabkan bau mulut yang tidak sedap, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut lainnya. Rutin mengajak anak menyikat lidah dengan lembut setiap kali ia menyikat gigi.

4. Gunakan pasta gigi berfluorida

Ketika berbicara tentang pasta gigi, ada elemen yang lebih penting untuk dicari daripada manfaat memutihkan dan rasa. Apa pun pasta gigi yang disukai anak, pastikan mengandung fluoride. Hal ini karena flouride adalah pertahanan terdepan melawan kerusakan gigi, yang bekerja dengan melawan kuman yang dapat menyebabkan pembusukan, serta memberikan perlindungan untuk gigi anak sejak dini.

5. Flossing

Mengajarkan anak menyikat gigi secara teratur seringkali membuat orang tua lupa tentang penggunaan benang flossing. Dilansir dari dentistryforkids.info, kebanyakan anak akan dapat mulai flossing antara usia dua dan enam tahun.

’’Flossing tidak hanya untuk mendapatkan potongan-potongan kecil dari makanan atau brokoli yang mungkin tersangkut di sela-sela gigi. Namun juga menjadi cara untuk merangsang gusi, mengurangi plak, dan membantu menurunkan peradangan di area tersebut,’’ujar Jonathan Schwartz, DDS

Tetapi pastikan untuk tetap memperhatikan gigi anak saat lebih banyak tumbuh, sehingga Anda tahu kapan anak perlu mulai belajar flossing secara teratur. Membersihkan gigi dengan benang sekali sehari biasanya cukup untuk mendapatkan manfaatnya.

Membersihkan gigi dengan benang mungkin sulit dilakukan, terutama untuk anak kecil. Namun Anda dapat mencari alat atau jenis benang flossing tertentu yang bisa membantu anak untuk melakukan flossing

6. Banyak minum air putih/mineral

Air mineral menjadi minuman yang paling membantu kesehatan anak secara keseluruhan, termasuk kesehatan mulut. Sebagai aturan praktis, Schwartz merekomendasikan minum air saat setiap habis makan. Hal tersebut dapat membantu anak dalam menghilangkan beberapa efek negatif makanan serta minuman yang lengket dan asam di sela-sela gusi dan giginya

7. Pertimbangkan obat kumur

Dilansir dari healthline.com, Schwartz mengatakan obat kumur membantu dalam tiga cara: Mengurangi jumlah asam di mulut, membersihkan area yang sulit disikat di dalam dan sekitar gusi, dan menineralisasi ulang gigi.

’’Obat kumur berguna sebagai alat tambahan untuk membantu menyeimbangkan segala sesuatunya. Menurut saya, pada anak-anak dan orang tua, di mana kemampuan menyikat dan membersihkan gigi mungkin tidak ideal, obat kumur sangat membantu.” ujarnya.

Tanyakan kepada dokter gigi anak untuk rekomendasi obat kumur tertentu, beberapa merek tertentu baik untuk anak dan untuk anak yang juga memiliki gigi sensitif.

8. Makan buah dan sayuran yang renyah

Makanan siap saji memang nyaman, tetapi mungkin tidak terlalu cocok untuk kesehatan gigi anak. Makan produk yang segar dan renyah tidak hanya mengandung lebih banyak serat sehat, tetapi juga pilihan terbaik untuk giginya.

’’Saya memberi tahu orangtua agar anak-anak mengonsumsi makanan yang lebih renyah dan mengunyah makanan pada usia yang lebih muda, jadi cobalah untuk menghindari barang olahan yang terlalu lembek, berhentilah memotong sesuatu menjadi potongan-potongan kecil, dan biarkan rahang itu bekerja!” ujar Schwartz.

9. Batasi makanan manis dan asam

Bukan rahasia umum lagi jika gula adalah penyebab utama kerusakan gigi. Gula dapat memicu bakteri dan keasaman di mulut yang menyebabkan plak terbentuk dan mengikis enamel dan gusi hingga akhirnya menyebabkan gigi anak berlubang. Buah asam, teh, dan kopi juga bisa merusak enamel gigi. Meskipun anak mungkin jarang mengonsumsinya, tak ada salahnya untuk berhati-hati. Cobalah untuk mengurangi camilan manis, dan usahakan untuk menyikat dan membersihkan gigi setelah makan atau mengemil.

10. Mengurangi minum soda

Minum soda memang menyenangkan bagi anak-anak karena rasa dan sensasinya yang menarik, tetapi soda juga sangat buruk bagi gigi anak. Dua bahan dalam soda, asam fosfat dan asam sitrat memberi sensasi "gigitan" pada soda, tetapi juga menggerogoti permukaan gigi. Meskipun minum soda sesekali tidak akan merugikan, satu kaleng atau lebih dalam sehari membuat enamel gigi anak menjadi lebih lembut dan lebih rentan terhadap gigi berlubang. Untuk mencegahnya, alihkan anak ke air mineral sebagai gantinya, tambahkan perisa dengan irisan jeruk atau buah beri atau daun mint yang dihancurkan.

11. Rutin pemeriksaan ke dokter gigi dua kali dalam setahun

Anak balita mungkin masih belum mengerti tentang kesehatan giginya, tetapi ia membutuhkan perawatan mulut seperti Mama. Anak harus mulai menemui dokter gigi pada saat mereka berusia satu tahun. Menurut American Dental Association, ajak anak dua kali dalam setahun ke dokter gigi anak. Ke dokter gigi akan meminimalisir risiko pembusukan, penyakit gusi, trauma, atau kanker pada tahap awal saat masih dapat diobati, dan masih bisa dijangkau untuk perawatan.

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: 11 Cara Mengajarkan Anak Merawat Kesehatan Gigi