01/04/2021 12:37:25
Info Kesehatan

Anak Sering Bermimpi Buruk, Apa Penyebabnya?

Foto: Ilustrasi/Internet

Anak-anak berusia 3-10 tahun sangat umum terbangun ditengah malah setelah mengalami mimpi buruk. Lalu, apa yang menjadi penyebabnya dan bagaimana penanganannya?

Mimpi buruk biasanya muncul sebagai imajinasi menakutkan atau tentang bahaya di kehidupan nyata yang anak ketahui. Walaupun tampak menyeramkan, mimpi buruk sebenarnya adalah bagian dari tumbuh kembang setiap anak, dan hal ini tidak perlu membuat orang tua cemas dan khawatir berlebihan.

Seperti dilansir dari Popmama, mimpi buruk dapat terjadi pada anak sebagai reaksi terhadap ketakutan atau trauma di kehidupan nyata. Mimpi buruk juga dapat terjadi sebagai respons terhadap ketakutan imajiner yang mengambil alih setelah anak membaca buku yang menakutkan atau menyaksikan film horror sebelum tidurnya.

Isi mimpi buruk biasanya merupakan cerminan dari apa yang dialami anak dalam kehidupan nyata. Contohnya bisa seperti berjuang melawan binatang, makhluk khayalan, monster, orang jahat, dan berada di tempat yang dikenal, bersama orang yang diketahui, atau kejadian yang tak terlupakan.

Penyebab pasti mimpi buruk pada anak tidak mudah untuk diketahui. Karena bisa jadi itu berasal dari apa yang dialami anak di siang hari, sesuatu yang menjengkelkan. Terkadang, mimpi buruk juga merupakan akibat dari pengalaman traumatis.

Jenis mimpi buruk terkait dengan tahap perkembangan kehidupan anak. Misalnya, balita bisa mengalami mimpi buruk tersesat dan berpisah dari orang tuanya, dan anak yang lebih besar mungkin mengalami mimpi buruk tentang kematian. Jadi, intensitas mimpi buruk berbeda pada setiap anak-anak dari kelompok umur yang berbeda.

Berikut beberapa tips yang dapat Mama lakukan untuk membantu anak tenang dan kembali ke tempat tidurnya setelah mengalami mimpi buruk:

-Berikan kenyamanan dan kepastian

Jika anak terbangun dalam kepanikan setelah mimpi buruk, hibur dengan pelukan, atau cium. Yakinkan anak bahwa Anda tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk menimpanya, sehingga anak akan kembali tidur dengan perasaan tenang.

-Pastikan anak cukup tidur

Jika anak kurang tidur, kemungkinan besar dia akan mengalami mimpi buruk. Pastikan anak cukup tidur. Buat anak mengikuti rutinitas di pagi hingga sore hari, dan katakan padanya bahwa harus tidur jam 10 malam di setiap malam, dan pada akhirnya anak akan terbiasa tidur pada waktu yang sama dan tidak akan bangun sampai larut malam.

-Bicarakan tentang mimpi buruk

Diskusikan mimpi buruk sepanjang hari dengan anak, dan coba tentukan apakah ada pola yang berulang. Ini bisa membantu orang tua untuk mengetahui apa yang membuatnya takut atau cemas. Begitu menemukan penyebabnya, Anda bisa membantu anak untuk berusaha melawan rasa takut itu.

-Gunakan "sihir"

Untuk anak dengan usia yang lebih kecil,  Anda dapat meyakinkan anak dengan ’’kekuatan magis’’ misalnya menggunakan ’’semprotan monster ajaib’’. Tentu saja ini bukan kekuatan sihir yang sebenarnya, tapi Anda hanya berperan sebagai pemberantas monster. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan parfum atau pengharum ruangan sebagai semprotan monster ajaib tersebut.

-Cerita mimpi bahagia

Jika anak terbangun dalam kepanikan, tenangkan dia dengan suara yang menenangkan, dan bantu anak kembali tidur. Bicarakan tentang mimpi bahagia yang mungkin disukai anak, setelah itu cium telapak tangannya dengan lembut dan pegang tangannya sampai ia kembali tertidur.

-Tawarkan ’’benda keamanan”

Tawarkan anak benda keamanan untuk dipegang saat akan tidur. Misalnya, Anda bisa memberinya selimut, mainan yang menggemaskan, atau bantal favoritnya. Ini sangat membantu ketika Anda tidak ada di kamarnya untuk menenangkan anak ketika mengalami mimpi buruk.

-Cahaya malam

Kebanyakan anak takut pada kegelapan. Kondisi gelap di malam hari dapat membuat bayang-bayang tampak seperti monster yang menakutkan. Solusinya, biarkan lampu malam di kamar anak menyala, anak ia tidak takut pada kegelapan. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Anak Sering Bermimpi Buruk, Apa Penyebabnya?