17/05/2021 11:46:02
Info Kesehatan

Termasuk Penyakit Kronik dan Tak Bisa Disembuhkan, Hipertensi Perlu Dikontrol Ketat

Foto: Ilustrasi/Internet

Selama ini, hipertensi kerap disebut sebagai ’’the silent killer’’ karena sering muncul tanpa keluhan. Hipertensi termasuk penyakit kronik yang tak bisa disembuhkan, dan perlu dikontrol secara ketat.

Seperti dilansir dari laman kemenkes.go.id, seseorang didiagnosis hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil tekanan sistol (angka yang pertama) ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) ≥ 90 mmHg pada lebih dari 1(satu) kali kunjungan.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%. Ini mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi hipertensi pada Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8%. Diperkirakan hanya sepertiga kasus hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis.

Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Erwinanto, Sp. JP(K), FIHA mengatakan  bahwa seseorang yang menderita hipertensi dan tidak dikontrol, berpotensi besar menjadi kontributor tunggal yang utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

’’Setiap peningkatan darah 20/10 mm Hg akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner 2 kali lebih tinggi,” katanya pada konferensi pers virtual dalam rangka menyambut Hari Hipertensi Sedunia yang selalu diperingati pada 17 Mei setiap tahunnya.

Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat (kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi garam berlebih), obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres. Keberhasilan mengontrol tekanan darah mencapai target terbukti menurunkan kejadian stroke sebesar 30-40 persen dan kejadian penyakit jantung koroner sebesar 20 persen.

Selain itu, perhatikan konsumsi garam, dianjurkan 5 sampai 6 gram saja per hari. Sayangnya dalam praktek sehari-hari seseorang tidak pernah menghitung berapa banyak konsumsi garam. Selain mengurangi konsumsi garam, kiat sehat lainnya untuk menurunkan hipertensi, harus dilakukan.

Erwinanto menyarankan untuk perbanyak makan sayur, buah, sedikit lemak jenuh, ikan, dan sedikit gula. Hal itu harus diiringi dengan berolahraga secara teratur 30 menit per hari.

Cek berkala

Jika seseorang mengalami hipertensi, maka upaya yang harus dilakukan adalah mengontrol tekanan darah. Masyarakat diimbau melakukan cek tekanan darah di fasilitas kesehatan terdekat.

Jika Anda sudah menderita hipertensi, diharapkan segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengontrolnya.

’’Kalau individu itu sudah mendapatkan obat dan sudah tahu tekanan darahnya harus diturunkan berapa maka selanjutnya minum obat terus walaupun tekanan darahnya sudah mencapai target,’’ ujar Erwinanto.

Lebih lanjut ia menjelaskan, hipertensi adalah penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan. Jadi kalau seseorang tekanan darahnya sudah mencapai target bukan berarti dia sembuh, tapi terkontrol.

’’Yang penting kalau kita bisa mengontrol tekanan darah maka risiko untuk terjadinya stroke dan kematian akibat stroke akan turun 30 sampai 40 persen,’’ ucap Erwinanto.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, dr. Cut Putri Arainie mengatakan bahwa mencegah faktor risiko adalah hal terpenting. Begitu ada faktor risiko segera ubah perilaku.

’’Karena kalau sudah ada penyakit tidak menular termasuk hipertensi itu hanya bisa dikontrol sepanjang usia, sepanjang itu juga dia harus patuh minum obat sesuai anjuran dokter,” kata dr. Cut.

Sekadar informasi, hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap 17 Mei. Tema Global Hari Hipertensi Sedunia Tahun 2021 ini adalah ’’Measure Your Blood Pressure Accurately, Control It, Live Longer’’.  Indonesia mengadopsi dengan tema: ’’Cegah dan Kendalikan Hipertensi dengan Tepat untuk Hidup Sehat Lebih Lama.’’

Tema ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Masyarakat diimbau melakukan pengukuran tekanan darah secara mandiri atau di fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala minimal 1 bulan sekali. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Termasuk Penyakit Kronik dan Tak Bisa Disembuhkan, Hipertensi Perlu Dikontrol Ketat