Hipertensi pada Anak Sangat Mungkin Terjadi, Yuk Kenali Penyebabnya!
Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa saja terjadi pada anak. Jika tidak segera ditangani, bisa menyebabkan komplikasi yang membahayakan kesehatan anak. Apa saja penyebabnya?
Penyebab hipertensi pada anak sebagaimana dilansir dari Alodokter, bisa dipicu oleh beberapa hal, mulai dari kelebihan asupan garam hingga kurangnya aktivitas fisik. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Terlalu banyak asupan garam
Garam memiliki sifat untuk menyerap air. Kondisi kelebihan garam menyebabkan aliran di dalam pembuluh darah meningkat. Akibatnya, jantung menjadi berusaha lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh yang kemudian akan meningkatkan tekanan darah.
2. Kelebihan berat badan
Selain kelebihan asupan garam, kelebihan berat badan atau obesitas juga menjadi salah satu faktor pemicu hipertensi pada anak. Hipertensi yang disebabkan karena obesitas biasanya dialami oleh anak usia 7 tahun ke atas.
3. Penyakit bawaan sejak lahir
Hipertensi pada anak, terutama anak di bawah 6 tahun, sering kali disebabkan oleh beragam kondisi kesehatan lain sejak lahir. Misalnya, penyakit jantung bawaan, penyakit ginjal, gangguan hormonal, atau kelainan genetik.
4. Kurangnya aktivitas fisik
Hati-hati, hipertensi lebih berisiko dialami anak-anak yang kurang aktif bergerak dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk diam, seperti main games atau menonton TV.
Selain itu, hipertensi juga lebih sering terjadi pada anak laki-laki, anak yang lahir prematur, kelebihan atau kekurangan berat badan saat lahir, memiliki riwayat keturunan hipertensi, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, perokok pasif, memiliki gangguan tidur, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti steroid.
Lalu, bagaimana cara mencegah dan mengatasinya?
Secara umum, penanganan hipertensi pada anak tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Beberapa cara berikut dapat membantu mencegah sekaligus mengatasi hipertensi:
1. Menerapkan diet antihipertensi
Salah satu cara penting untuk mengatasi hipertensi pada anak adalah melalui pemberian makanan penurun darah darah tinggi, agar tekanan darah anak tetap stabil dan terhindar dari berbagai komplikasi. Pola makan sehat yang sering direkomendasikan untuk menurunkan tekanan darah tinggi adalah diet DASH. Dalam metode diet ini, anak harus makan lebih sedikit lemak, lebih banyak sayur, buah, dan biji-bijian, mengurangi asupan garam, serta mengurangi makanan dan minuman manis, termasuk jus.
2. Membiasakan anak untuk aktif bergerak dan rutin berolahraga
Berolahraga secara teratur juga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Hal ini karena aktif bergerak dan terbiasa rutin berolahraga berpengaruh besar terhadap kesehatan pembuluh darah dan jantung. Oleh karena itu, pastikan anak berolahraga setidaknya selama 1 jam sehari dan pilihlah jenis olahraga yang sesuai dengan usia anak.
3. Menjauhkan anak dari asap rokok
Sering terpapar asap rokok bisa membuat tekanan darah naik, serta merusak jantung dan pembuluh darah anak. Jadi, sebisa mungkin lindungi anak dari asap rokok, terutama dari orang-orang di sekitarnya.
4. Memberikan obat penurun tekanan darah sesuai anjuran dokter
Obat penurun tekanan darah hanya akan diberikan oleh dokter jika perubahan gaya hidup kurang berhasil menurunkan hipertensinya. Obat hipertensi kemungkinan diberikan sementara atau memerlukan waktu lebih lama, tergantung kondisi anak.
Nah, jika anak diketahui memiliki risiko untuk mengalami hipertensi, sebaiknya tekanan darah anak mulai diperiksa secara teratur sejak usianya 3 tahun. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Jika tidak segera ditangani, hipertensi pada anak bisa berlanjut hingga ia dewasa serta meningkatkan risikonya untuk terkena stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan penyakit ginjal di kemudian hari. (*)
Terbaru
- 30/08/2023 15:11:33
Jika Mengalami Impaksi, Sebaiknya Segera Lakukan Pencabutan - 30/08/2023 14:48:28
Tumbuh Tidak Sempurna Sebabkan Rasa Nyeri Luar Biasa - 29/08/2023 12:47:53
Ini Dia 3 Penyakit Utama Pernapasan yang Disebabkan Polusi Udara - 28/08/2023 11:11:38
Polusi Udara Berisiko Sebabkan Kematian, Masih Amankah Berolahraga di Luar Ruangan? - 25/08/2023 13:11:11
Batuk Flu atau Akibat Polusi Udara, Apa Bedanya?
Login Anggota
Tweets by @DokterkecilCom