24/05/2021 11:27:50
Info Kesehatan

Angka Positif Covid-19 Naik Lagi, Jangan Pernah Kendorkan Prokes Ya!

Foto: Ilustrasi/Internet

Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir, kembali menunjukkan kenaikan yang signifikan. Angka kematiannya pun mengalami peningkatan. Bahkan, sejumlah negara pun kembali menerapkan lockdown.

Data dari laman covid19.go.id menyebutkan, hingga Minggu (23/5/2021) sore, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 5.280 orang. Total ada 1.775.220 orang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.

Tercatat, angka kasus positif Covid-19 yang aktif, yakni sebanyak 92.847 atau bertambah 1.607 dari sebelumnya. Kemudian, pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh tercatat sebanyak 1.633.045. Bertambah, 3.550 dari sebelumnya.

Sementara, angka kematian akibat Covid-19 kekinian tercatat mencapai 49.328. Terdapat peningkatan sebanyak 123 kasus dari sebelumnya.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut dalam enam hari terakhir terjadi kenaikan kasus positif virus corona. Selain penambahan kasus harian, kasus aktif juga mengalami lonjakan dalam sepekan terakhir.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menjelaskan kasus aktif merupakan kasus warga terpapar virus corona yang masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

"Memang dalam enam hari terakhir kita sudah bisa melihat adanya tren kenaikan (kasus positif Covid-19). Jadi kalau biasanya kita mengalami penurunan, di sini dalam seminggu terakhir ada penambahan kasus aktif sebesar 440 kasus," kata Dewi dalam rapat koordinasi daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Pusdalops BNPB, Minggu (23/5/2021).

Jika melihat data harian yang dirilis Satgas Covid-19, tercatat kumulatif mingguan kasus Covid-19 mengalami lonjakan. Pada periode 9-15 Mei misalnya, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 26.908 kasus. Kemudian dalam sepekan terakhir, 16-22 Mei naik menjadi 33.234 kasus.

Jumlah kasus kematian warga terpapar Covid-19 pun terus naik. Pada periode 9-15 Mei kumulatif kasus kematian sebanyak 1.125 kasus. Kemudian pada periode 16-22 Mei kasus kematian naik menjadi 1.238 kasus. Satgas mencatat per 22 Mei persentase kasus kematian Covid-19 di Indonesia mencapai 2,78 persen.

"Angka (kematian) masih cukup tinggi, karena kemarin kita memiliki target kalau bisa diturunkan bahkan jauh di bawah 2,7 persen," ujar Aisyah.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan efek dari libur Idulfitri dan mudik Lebaran baru akan terlihat dua atau tiga minggu setelahnya.

"Perlu diingat bahwa perkembangan yang terjadi pada minggu lalu belum dapat menunjukkan efek dari libur Idul Fitri dan mudik," kata Wiku, Selasa (18/5).

Sejumlah negara kembali berlakukan lockdown

Sejumlah negara kembali memberlakukan lockdown ketat akibat angka kasus infeksi Covid-19 yang terus meningkat. Pemberlakuan lockdown di sejumlah negara ini diharapkan dapat mengurangi potensi penularan, yang disebabkan oleh aktivitas dan interaksi masyarakat.

Di Asia Tenggara, Singapura dan Malaysia kembali menerapkan lockdown setelah adanya lonjakan kasus Covid-19 di kedua negara tersebut. Lockdown juga diterapkan di Argentina, di mana gelombang kedua pandemi Covid-19 melanda negara tersebut.

Melansir DW, Jumat (21/5/2021) Argentina mengumumkan rencana pemberlakuan lockdown pertama tahun ini pada Kamis (20/5/2021) setelah negara itu mencatat angka kasus harian Covid-19 selalu di atas 35.000 selama tiga hari berturut-turut. Lockdown mulai diberlakukan pada Sabtu (22/5/2021) hingga 31 Mei 2021.

Selama lockdown berlaku, sekolah dan kegiatan non-esensial akan ditutup, sedangkan kegiatan sosial, keagamaan, dan olahraga akan ditangguhkan. Presiden Argentina Alberto Fernandez mengatakan, tindakan tersebut diambil untuk mencegah bertambahnya korban jiwa akibat Covid-19.

Sementara, Singapura seperti diberitakan Kompas.com, pada Jumat (14/5/2021) mengumumkan pemberlakuan lockdown mulai Minggu (16/5/2021) hingga 13 Juni 2021. Sebelumnya Singapura telah memberlakukan lockdown pada tahun lalu.

Saat itu lockdown dilonggarkan mulai Juni 2020 seiring kasus Covid-19 yang menurun. Namun, pada Jumat (14/5/2021) Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan bahwa negara itu harus kembali lockdown akibat meningkatnya kasus infeksi virus corona yang tidak dapat dilacak.

Sedangkan Malaysia menerapkan Perintah Pengendalian Pergerakan (MCO) atau lockdown nasional mulai Rabu (12/5/2021) hingga awal Juni 2021.   Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin menyatakan pada Senin (10/5/2021), lockdown dilakukan untuk membendung peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang terus terjadi di negara tersebut.

Dalam pernyataannya, Muhyiddin menyatakan, keputusan itu diambil oleh Dewan Keamanan Nasional, badan pembuat keputusan tentang pandemi Malaysia, selama pertemuan yang dipimpin olehnya pada Senin (10/5/2021). (*)

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Angka Positif Covid-19 Naik Lagi, Jangan Pernah Kendorkan Prokes Ya!