04/06/2021 15:37:46
Info Kesehatan

Munculnya Virus Flu Burung Ditengah Pandemi, Perlukah Dicemaskan?

Foto: Ilustrasi/Internet

Awal bulan ini, Komisi Kesehatan Nasional China (National Health Commission/NHC) mengumumkan adanya virus flu burung jenis baru yakni H10N3 yang menginfeksi seorang pria berusia 41 tahun di Kota Zhenjiang, Provinsi Jiangsu, China. Tentu saja hal ini menimbulkan kecemasan sebagian besar publik mengingat pandemi Covid-19 belum usai.

Hal ini menurut NHC adalah kasus pertama infeksi H10N3 pada manusia. Pria tersebut dirawat di rumah sakit pada 28 April setelah mengalami demam dan gejala lainnya.  

Untung, ia cukup stabil untuk keluar dari rumah sakit, dan infeksi lainnya tidak terdeteksi di antara kontak dekatnya. Menurut NHC, kemungkinan penyebaran dari strain H10N3 skalanya rendah.

Lantas, apakah kemunculan virus ini memang benar-benar perlu dicemaskan? Apa kata ahli mengenai hal ini?

Seperti dilansir dari Kompas.com, virus H10N3 yang menginfeksi seorang pria di China tersebut,  diduga menular dari unggas ke manusia dan tidak berpotensi menyebabkan pandemi layaknya virus Corona. H10N3 merupakan virus flu burung Tipe A yang menginfeksi saluran pernapasan dan pencernaan burung.

Virus ini diketahui telah menginfeksi 100 spesies burung liar di seluruh dunia. Lalu, seperti apa penyebaran virus ini?

Menurut data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakti AS (CDC) virus ini biasanya tidak menginfeksi manusia. Namun, manusia yang terpapar liur, lendir, dan kotoran burung yang terinfeksi bisa terpapar virus ini.

Gejala infeksi virus avian influenza A bisa menyerupai influenza seperti demam, batuk, sakit tenggorokan dan nyeri otot. Gejala juga bisa disertai mual, sakit perut, diare, muntah dan penyakit pernapasan parah.

Menurut ahli kesehatan dari Kansas State University, virus ini tidak bisa menular antar-manusia.

"Virus flu burung menyebar di antara spesies unggas dengan reseptor yang berbeda dari virus influenza mamalia,” katanya.

Untuk menular antar-manusia, virus perlu beradaptasi. Ada beberapa langkah adaptasi dan sejauh ini belum terjadi pada virus flu burung.

Berdasarkan laporan Reuters, memang ada berbagai jenis virus flu burung yang hadir di China dan beberapa di antaranya menginfeksi manusia secara sporadis.

Biasanya, virus tersebut menginfeksi manusia yang sering berinteraksi dengan unggas, seperti petugas di peternakan dan sejenisnya.

Tidak ada indikasi bahwa H10N3 dapat menyebar dengan mudah pada manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sumber paparan terhadap virus H10N3 yang saat ini terjadi belum.

Selain itu, tidak ada indikasi penularan dari manusia ke manusia. Namun, strain virus ini bukan virus yang sangat umum.

Karena itu, peneliti akan menganalisis data genetik virus untuk menentukan apakah itu menyerupai virus flu burung yang pernah ada atau variasi baru dari virus yang berbeda. (*)

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Munculnya Virus Flu Burung Ditengah Pandemi, Perlukah Dicemaskan?