30/06/2021 11:28:53
Info Kesehatan

Memahami Nilai Cycle Threshold (CT) pada Hasil PCR Covid-19

Foto: Ilustrasi/Dokcil

Di masa pandemi ini, istilah CT Value semakin populer di kalangan masyarakat luas. Bahkan, belakangan di media sosial beredar  pesan viral tentang cara mengartikan CT Value pada hasil pemeriksaan PCR Covid-19, dimana jika nilainya di atas 30 sudah bisa dikategorikan sembuh. Benarkah demikian?

Sebelum memaknai nilai Cycle Threshold (CT) pada pemeriksaan PCR pasien atau penyintas Covid-19, sebaiknya kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan istilah tersebut. Dilansir dari SehatQ, diantara sejumlah metode diagnosis Covid-19, real-time reverse-transcriptase polymerase chain reaction (realtime RT-PCR) adalah tes yang saat ini dianggap paling akurat.

Ketika kita menjalani pemeriksaan tersebut, suatu komponen penilaian yang disebut CT Value akan diukur untuk mengetahui gambaran seberapa banyak partikel virus yang terdapat dalam tubuh. Real time RT-PCR itu sendiri merupakan suatu metode yang dapat mendeteksi keberadaan materi genetik tertentu dari benda asing yang masuk ke dalam tubuh (patogen), termasuk virus.

Prosedurnya meliputi tes usap (swab test) dengan cara mengambil sampel cairan dari hidung dan tenggorokan pasien. Di laboratorium, sampel akan diproses menggunakan alat khusus untuk mengeluarkan materi genetik virus yang ditargetkan.

Dalam proses tersebut, sinyal flouresens akan digunakan sebagai penanda ketika ada materi genetik yang teridentifikasi. Untuk dapat terdeteksi lebih cepat, materi genetik tersebut harus berbentuk DNA.

Akan tetapi, Coronavirus (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19 hanya mengandung RNA. Oleh karena itu, RNA virus akan diubah atau dikonversikan terlebih dahulu menjadi DNA menggunakan suatu enzim yang disebut enzim reverse transcriptase.

Selanjutnya target materi genetik akan diperbanyak menggunakan mesin real-time PCR sehingga bisa terdeteksi. Langkah ini dilakukan untuk memperoleh informasi genetik yang dibutuhkan dengan cukup demi penilaian akurat.

Karenanya, proses amplifikasi tersebut perlu dilakukan secara berulang hingga membentuk siklus. Selama siklus tersebut berlangsung, materi genetik bisa dilihat melalui sinyal flouresens. Umumnya tindakan penggandaan atau amplifikasi tersebut memiliki batas maksimum dalam 40 siklus.

Di satu titik tertentu, sinyal flouresens pada proses amplifikasi tersebut akan terakumulasi dan mencapai ambang batas suatu nilai serta dianggap sebagai hasil positif. Titik inilah yang disebut dengan cycle threshold value atau CT value.

Lalu, benarkah nilai CT di atas 30 berarti pasien Covid-19 bisa dinyatakan sembuh? Eit! Tunggu dulu, jangan langsung mengambil kesimpulan demikian.

Menurut pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo, biasanya rentang CT Value 25 ke bawah, memiliki viral load atau jumlah virus yang banyak. Sementara, jika CT Value sudah di atas 35 bisa jumlah virus sudah berkurang atau tinggal bangkainya saja.

Meski begitu, Ahmad mengatakan, bukan berarti CT Value tinggi bebas dari Covid-19. Perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter karena masih ada kemungkinan terpapar terlebih saat punya riwayat kontak erat.

"Kalau ternyata dia kontak erat misal kontak eratnya hari Senin, terus hari Kamis dia periksa PCR 35, saya mesti khawatir, ini jangan-jangan masih bisa turun nih kalau saya pantau terus," kata Ahmad seperti dikutip dari Detik.com.

Ahmad mewanti-wanti untuk tidak menyimpulkan sendiri hasil CT Value. Kesimpulan dari angka tersebut harus diberikan dokter atau ahlinya termasuk pertimbangan klinis lain seperti gejala, riwayat kontak dengan pasien Covid-19, hingga kondisi paru.

"Interpretasi keseluruhan itu harus dokter, yang menyimpulkan. Nanti kan dites gejala ada apa nggak, dicek riwayatnya, dia kapan dites, kenapa dites, oh misalnya pernah kontak erat, kontak eratnya kapan, nanti kesimpulannya itu lebih menyeluruh," ujar Ahmad menegaskan.

Senada dengannya, praktisi kedokteran dr Andi Khomeini Takdir mengingatkan, informasi terkait nilai CT di atas 30 sebagai acuan sembuh dari Covid-19,  tidaklah tepat. Menurutnya, keseluruhan data dari si pasien harus dilihat secara lengkap sebelum memutuskan apakah yang bersangkutan dinyatakan sembuh atau perlu melanjutkan perawatan.

Evaluasi kesembuhan pasien Covid-19, menurut dr Khomeini, tidak hanya didasarkan pada hasil pemeriksaan laboratorium maupun CT Value. Kondisi fisik dan pemeriksaan menyeluruh harus dilakukan untuk menilai kondisi pasien COVID-19.

"Banyak sekali yang harus dilihat sebelum menyatakan pasien sembuh atau perawatan," kata dr Khomeini dalam sebuah diskusi kesehatan daring.

Pemeriksaan yang juga dilakukan pada pasien Covid-19 meliputi profil darah dan foto rontgen. Sedangkan CT Value menurut dr Khomeini hanya menunjukkan tinggi rendahnya konsentrasi virus, tidak menggambarkan aktivitas virus maupun tingkat keparahan Covid-19. (*)

* Dari berbagai sumber

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Memahami Nilai Cycle Threshold (CT) pada Hasil PCR Covid-19