08/09/2021 11:38:22
Info Kesehatan

Vaksinasi Mampu Minimalisasi Risiko Gejala Berat, Long Covid, hingga Kematian

Foto: Ilustrasi/Internet

Selain mencegah penularan, vaksin juga melindungi dari keparahan gejala dan risiko kematian saat terinfeksi Covid-19. Berdasarkan data terbaru, risiko kematian lebih tinggi dialami oleh pasien Covid-19 yang belum divaksinasi.

Seperti dilansir dari Detik.com, data  Kementerian Kesehatan menunjukkan efek vaksinasi dengan tingkat keparahan dan kematian akibat Covid-19. Per 5 September, tercatat dari 135.861 pasien Covid-19 yang meninggal, 94 persen diantaranya belum mendapatkan vaksin.
 
"Vaksin Covid-19 sangat penting tidak hanya untuk mencegah penularan, tetapi juga melindungi kita dari risiko sakit parah, bahkan kematian, akibat infeksi Covid-19," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dalam siaran pers, Selasa (7/9/2021).
 
Evaluasi efektivitas vaksin Covid-19 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI juga membuktikan bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19 serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.
 
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh King College London di Inggris juga menyatakan bahwa orang telah mendapat dosis vaksin Corona lengkap tidak hanya mengurangi risiko penularan, tetapi juga bisa memperkecil risiko long Covid. Berdasarkan penelitian ini, dua dosis vaksin Covid-19 juga akan mengurangi gejala kesehatan yang timbul hingga 50 persen apabila mengalami reinfeksi
 
Belum usai, hindari euforia
 
Kasus Covid-19 di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya DKI, mengalami penurunan. Namun bukan berarti pandemi telah usai. 
 
Tidak sedikit kasus yang menunjukkan kenaikan mobilitas yang sejalan dengan peningkatan jumlah kasus, seperti yang terjadi pada libur Idul Fitri pada Mei lalu yang menyebabkan kenaikan eksponensial sehingga tingkat positivity rate sempat mencapai 33 persen.
 
Meski tingkat positivity rate saat ini kurang dari 5 persen dan adanya perkembangan tren penanganan Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar hal ini tidak dijadikan euforia. Terlebih baru-baru ini terjadi kerumunan di salah satu kafe di Kemang, Jakarta Selatan, yang melanggar PPKM level 3 DKI.
 
"Jangan sampai informasi ini disalahartikan bahwa sudah boleh ini, sudah boleh itu, ini yang berbahaya," katanya dalam evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/9/2021).
 
"Ini penting sekali, supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan, senang-senang yang berlebihan," tegasnya.
 
Menurunnya status level Covid-19 di sejumlah kabupaten/kota juga dibarengi dengan pembukaan kembali resto, mal, dan lokasi wisata outdoor. Pelonggaran ini sayangnya dimaknai oleh banyak orang untuk beramai-ramai berwisata atau revenge travel. (*)
 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Vaksinasi Mampu Minimalisasi Risiko Gejala Berat, Long Covid, hingga Kematian