08/10/2021 12:29:40
Info Kesehatan

Cuci Seragam dan Tas Sekolah dengan Disinfektan, Minimalisasi Risiko Infeksi Covid-19 saat PTM

Foto: Ilustrasi/Internet

Meski dilakukan secara terbatas, pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah sudah mulai diterapkan. Kekhawatiran akan kembali merebaknya kasus positif, tentu masih ada. Bagaimana cara meminimalisasi risikonya?

Seperti diketahui, pelaksanaan PTM wajib memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya adalah peserta didik harus melakukan vaksinasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan selama pembelajaran berlangsung. Meski demikian, PTM bukan berarti bebas dari paparan virus Covid-19.

Sejumlah orang tua masih ada yang khawatir bahwa PTM malah ikut menyumbang penyebaran Covid-19 yang belakangan jumlahnya sudah mulai menurun. Kekhawatiran semakin bertambah jika ada anggota keluarga di rumah yang sudah berusia lanjut atau memiliki penyakit berat, sehingga takut anak yang pulang dari sekolah diam-diam membawa virus.  

Lalu, apa yang perlu dilakukan?

Melansir Wales Online yang dikutip Kompas.com, penelitian yang dilakukan oleh De Montfort University (DMU) di Leicester, Inggris tahun ini melihat bagaimana virus corona menempel pada tiga jenis kain. Para ilmuwan mengatakan poliester, menimbulkan risiko tertinggi untuk penularan, dengan virus menular masih ada setelah tiga hari yang dapat berpindah ke permukaan lain.

Penelitian yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi Katie Laird, virolog Maitreyi Shivkumar, dan peneliti posdoktoral Lucy Owen, melibatkan penambahan tetesan model virus corona yang disebut HCoV-OC43. Virus ini memiliki struktur dan pola kelangsungan hidup yang sangat mirip dengan Sars-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Tetesan model virus tersebut menyebabkan kain berbahan poliester, policotton, dan katun 100 persen terpapar virus. Para ilmuwan mengatakan pada katun 100 persen, virus bertahan selama 24 jam, sedangkan pada policotton hanya bertahan selama enam jam.

Deyan Dimitrov, pakar binatu dan CEO Laundryheap, membagikan sarannya untuk menjaga kebersihan seragam dan peralatan sekolah lainnya selama pandemi. Deyan mengatakan penting untuk mendisinfeksi pakaian bukan hanya mencucinya.

Cara ini berarti membunuh virus dan bakteri daripada hanya memindahkannya dari satu permukaan ke permukaan lainnya. Untuk mendisinfeksi seragam sekolah, Anda harus mencuci seragam sekolah pada suhu tinggi, sebaiknya 60 derajat celcius.

Kenakan sarung tangan untuk membawa seragam sekolah anak yang akan dicuci, serta gunakan deterjen bubuk, deterjen cair, atau tablet deterjen berbahan dasar pemutih. Panasnya air akan bekerja untuk menonaktifkan bakteri dan virus.

Penting untuk memperhatikan petunjuk perawatan kain. Sebab, kain berbahan halus dapat rusak. Anda juga harus menghindari mengucek cucian karena ini dapat menyebarkan partikel virus melalui udara dan membuat pakaian lain terkena kuman.

Idealnya, keringkan seragam sekolah secara menyeluruh menggunakan mesin pengering. Virus dan bakteri berkembang biak di lingkungan yang lembap, sehingga sangat penting untuk membiarkan semua pakaian benar-benar kering.

Adapun pakaian olahraga lebih rentan terhadap kuman daripada seragam sekolah biasa, jadi siswa harus menghindari memakai perlengkapan olahraga lebih dari sekali di antara waktu mencuci.

Tas sekolah terkena berbagai permukaan yang berbeda sepanjang hari. Sebab, tas sekolah juga disentuh secara teratur dan mungkin berisi barang-barang yang terkontaminasi di dalamnya. Karena tas lebih jarang dicuci daripada pakaian, tas sekolah dapat membawa, serta menyebarkan virus dan bakteri. Cara membersihkan tas sekolah tergantung dari bahan tasnya.

Tas kain dapat dicuci di dalam mesin cucidan didisinfeksi dengan cara yang sama. Cukup panaskan ke suhu tinggi dan gunakan deterjen berbahan dasar pemutih. Biarkan tas benar-benar kering, dan agar aman. Jangan lupa untuk memberi tahu anak-anak untuk menyimpan tas di pangkuan jika menggunakan transportasi umum ke sekolah. (*)

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Cuci Seragam dan Tas Sekolah dengan Disinfektan, Minimalisasi Risiko Infeksi Covid-19 saat PTM