27/10/2021 12:00:45
Info Kesehatan

Jangan Anggap Remeh, SADARI Bisa Cegah Risiko Mematikan Akibat Kanker Payudara

Foto: Ilustrasi/Internet

Kanker payudara menjadi salah satu penyakit paling mematikan. Kendati demikian, ada cara yang mudah dan murah untuk mencegah risiko mematikan akibat kanker payudara; SADARI.

Menurut Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar, SADARI atau periksa payudara sendiri secara berkala, merupakan upaya deteksi dini yang paling mudah dilakukan, terutama saat periode menstruasi pada wanita.

"Kami tidak pernah lelah untuk selalu mengingatkan kalau untuk menghindari kanker payudara stadium lanjut, cara yang paling mudah, murah, dan insya Allah sangat membantu adalah dengan rutin melakukan SADARI, periksa payudara sendiri, setiap 1 bulan 1 kali, hari ke-7 sampai hari ke-10 sejak menstruasi hari pertama," kata Linda dalam webinar Bulan Peduli Kanker Payudara yang diselenggaran Kementerian Kesehatan, seperti dikutip dari Suara.com.

Ia menyebutkan, data Grobogan 2020 tercatat bahwa ada sekitar 66.000 kasus baru kanker payudara dengan angka kematian sebesar 22.000 jiwa dalam setahun. Angka kematian yang masih tinggi itu akibat keterlambatan mendapatkan pengobatan medis, dan rata-rata pasien baru datang menyadari sakit kanker saat sudah stadium 3 ataupun 4.

"Sekitar 70 persen datang dalam stadium lanjut. Kejadian ini bisa terjadi karena beberapa hal, terlambat datang berobat dari sisi pasien atau keterlambatan dari penyedia layanan atau provider dilihat dari sisi tenaga medis sarana dan prasarana," katanya.

Untuk mengurangi faktor risiko keterlambatan pasien kanker payudara, Linda berharap dibuat kebijakan khusus untuk pelayanan pasien kanker payudara dengan melibatkan semua stakeholder. Menurutnya, setiap kasus kanker  bukan hanya kanker payudara, diperlukan kecepatan waktu dalam pemberian pengobatan agar sakit tidak makin menyebar ke organ lain.

"Oleh karena itu kami yakin bahwa kerjasama seluruh stakeholder ataupun pemangku kepentingan dalam menekan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut adalah modal utama Indonesia untuk bebas kanker payudara stadium lanjut," ucapnya.

Adapun langkah-langkah melakukan SADARI untuk deteksi kanker payudara ialah sebagai berikut:

Langkah pertama, berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara. Seperti pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Jika bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris itu hal yang biasa.

Lalu langkah ke-dua adalah angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan dibelakang kepala. Dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.

Langkah ke-tiga, posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan, sehingga payudara menggantung dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan otot dada.

Langkah ke-empat, angkat lengan kiri ke atas dan tekuk siku. Tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak.

Langkah ke-lima, lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran, dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Bicarakanlah pada dokter bila hal itu terjadi.

Langkah ke-enam, pada posisi tiduran letakkan bantal dibawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.

Ketika menemukan benjolan pada payudara, pertama yang harus dilakukan adalah mengenal apakah benjolan tersebut disertai dengan gejala-gejala kanker payudara yang lain, yaitu perubahan bentuk dan ukuran payudara, perubahan warna dan tekstur kulit payudara seperti kulit jeruk, puting tertarik ke dalam atau keluar cairan/darah, benjolan di ketiak.

Jika terdapat kecurigaan ke arah kanker payudara, maka segera periksakan diri ke dokter Onkologi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti USG atau mammografi. Kemudian akan ditentukan langkah selanjutnya, dapat dilakukan biopsi untuk mengetahui jenis sel tumornya atau dapat langsung dioperasi, tergantung pada penilaian dokter yang merawat. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Jangan Anggap Remeh, SADARI Bisa Cegah Risiko Mematikan Akibat Kanker Payudara