15/12/2021 10:23:01
Info Kesehatan

Omicron Diyakini Sudah Menyebar ke Hampir Semua Negara, WHO: Jangan Anggap Remeh!

Foto: Ilustrasi/Internet

Badan Kesehatan Dunia (WHO) meyakini bahwa varian corona baru Omicron sudah menyebar ke hampir semua negara, hanya saja belum terdeteksi. WHO kembali mengingatkan agar seluruh masyarakat dunia tidak menganggap remeh varian yang memiliki banyak mutase tersebut sangat cepat menular dan bisa menginfeksi orang yang sudah memiliki kekebalan.

Hingga saat ini sudah ada 77 negara yang melaporkan temuan kasus varian Omicron. Banyak negara juga yang langsung menerapkan berbagai kebijakan membatasi perjalanan internasional dan memberikan vaksin booster untuk warga negaranya.

Melansir Detik.com, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkhawatirkan bila varian Omicron dianggap remeh.

"Tentunya kita sekarang sudah sadar bahwa meremehkan virus ini akan membahayakan kita sendiri. Bahkan meski Omicron tidak menimbulkan gejala yang lebih parah, potensi lonjakan kasus bisa sekali lagi membuat kewalahan sistem kesehatan yang tidak siap," kata Tedros seperti dikutip dari BBC, Rabu (15/12/2021).

Tedros mengakui kecepatan Omicron menular menjadi yang paling cepat di antara semua varian Covid-19. Ia mengingatkan agar suplai vaksin dibagi secara adil, terutama untuk melindungi populasi berisiko di negara miskin.

Pemberian dosis ketiga atau booster memang bisa menghambat penularan, tapi menurut Tedros di dunia masih ada kelompok yang harus jadi prioritas.

"Jadi urutannya yang paling penting. Memberi booster pada kelompok yang sudah berisiko rendah terhadap gejala parah atau kematian hanya akan membahayakan kelompok risiko tinggi yang sampai saat ini bahkan belum menerima dosis pertama karena tidak kebagian," ujarnya menegaskan.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengakui varian Omicron tak bakal bisa seratus persen dicegah masuk ke wilayah RI.

"Transmissibility atau laju penularan Omicron tinggi. Lebih tinggi dan lebih cepat daripada varian Delta. Kita bisa lihat di Afrika Selatan, mereka sudah lebih besar dari Delta," ujar Menkes dalam Raker Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan RI, Selasa (14/12/2021).

Menkes juga menyebut adanya kemungkinan varian Omicron mampu menghindari imunitas dari vaksin Covid-19 berbasis mRNA seperti Moderna dan Pfizer, atau AstraZeneca. Meski demikian, ia menegaskan belum ada kepastian terkait hal hal itu.

Menurutnya, kepastian perihal sifat varian Omicron bakal terlihat lebih jelas dalam dua hingga empat pekan ke depan.

"Ini masih dikatakan lagi dalam dua sampai empat minggu ke depan. Kita cepat merespons karena Indonesia salah satu negara terbaik kondisinya," beber Menkes.

"Kita memperketat border supaya memperlambat masuknya Omicron. Tidak akan bisa kita menghindari 100 persen, tapi setidaknya kita memperlambat," imbuhnya.

Ia juga menyinggung, varian Omicron adalah penyebab durasi karantina untuk WNI dan WNA yang baru tiba di RI pasca perjalanan luar negeri ditetapkan menjadi 10 hari. Menurutnya, kebijakan tersebut bertujuan melindungi masyarakat Indonesia dari terpaan varian Omicron.

"Kalau bapak ibu saudara-saudara kesal kenapa menjadi 10 hari karantina, memang sengaja. Kita melindungi masyarakat Indonesia yang bagus kondisinya," ujar Menkes.

Karena memiliki kemampuan menular amat cepat, varian Omicron dikhawatirkan sejumlah pihak bakal menyaingi penyebaran varian Delta. Sebab, varian Delta disebut-sebut menjadi 'biang kerok' lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara, termasuk Indonesia pada Juli lalu. (*) 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Omicron Diyakini Sudah Menyebar ke Hampir Semua Negara, WHO: Jangan Anggap Remeh!