11/01/2022 13:16:27
Info Kesehatan

Kasus Corona Meningkat, Indonesia Diprediksi Alami Gelombang Ketiga pada Februari-Maret 2022

Foto: Ilustrasi/Internet

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 10 Januari 2022, terdapat penambahan 454 kasus positif Covid-19, sehingga totalnya menjadi 4.266.649 kasus. Pakar epidemi memprediksi, pada Februari-Maret 2022, Indonesia akan mengalami gelombang ketiga infeksi Covid-19.

Ada sejumlah alasan dibalik prediksi tersebut. Salah satunya adalah melemahnya antibodi yang dimiliki masyarakat.

"Dari sisi program vaksinasi kita yang rata-rata yang dimulai Januari lalu, termasuk gelombang Delta yang membuat sebagian besar penduduk terinfeksi dan memiliki antobodi dan imunitas, termasuk divaksinasi, Februari-Maret itu adalah di mana proteksinya cenderung berpotensi menurun, sebagian besar, sehingga rawan," tutur Peneliti pandemi sekaligus epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman seperti dikutip dari Kompas.com.

Di samping itu, Indonesia masih mempunyai beban vaksinasi penduduk yang jumlahnya cukup signifikan. Hingga Senin (10/1/2022), data Kementerian Kesehatan menunjukkan vaksinasi dosis pertama baru ada di angka 81,74 persen dan dosis kedua 56,24 persen. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

"Kalau selama masih ada sejumlah besar penduduk belum memiliki imunitas dan jumlahnya signifikan, 5-10 persen saja sudah signifikan, di situ lah akan selalu ada potensi gelombang ketiga," jelas Dicky.

Dicky menyebut telah memprediksi potensi gelombang ketiga ini pada Agustus 2021, sejak Omicron belum dilaporkan pada November 2021. "Gelombang ketiga itu sesuatu yang tidak bisa dihindarkan, bahkan sebelum Omicron saya sampaikan ini,’’ ujar dia.

Kini, dengan adanya Omicron di Indonesia, potensi gelombang ketiga menjadi semakin besar. Bukan hanya dari jumlah kasus, tapi juga dampaknya. "Karena dia (dampak Omicron) bersinergi dengan dampak Delta yang belum selesai," ungkap Dicky.

Terkait prediksi gelombang infeksi Covid-19 di Indonesia, bahkan Dicky telah menyampaikan, sejak Mei 2020 atau ketika Covid-19 baru dua bulan ada di Indonesia. Ketika itu Dicky menyebut, Indonesia akan mengalami 3 gelombang infeksi hingga akhirnya pandemi berakhir.

"Sejak Mei 2020 saya prediksi setidaknya Indonesia akan mengalami 3 gelombang," kata Dicky.

Seperti diketahui, Indonesia mengalami puncak gelombang pertama pada Januari 2021 dan puncak gelombang kedua pada Juli 2021. Jika Februari atau Maret nanti benar terjadi gelombang ketiga, diharapkan itu menjadi yang terakhir yang dimiliki Indonesia untuk pandemi Covid-19. 

Perlu digarisbawahi, Dicky berulang kali menyampaikan, prediksi adalah sesuatu yang dikalkulasi berdasarkan data-data di lapangan. Prediksi sangat mungkin untuk meleset dan tidak terjadi, apabila ada intervensi lebih lanjut yang menyebabkan terjadinya perbaikan keadaan. Misalnya dengan memperkuat strategi penanganan pandemi, mulai dari 3T, protokol kesehatan 5M, dan akselerasi vaksinasi.

"Ini yang harus dimitigasi dengan strategi penguatan akselerasi vaksinasi, baik dua dosis maupun booster pada kelompok berisiko tinggi," ujar dia. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Kasus Corona Meningkat, Indonesia Diprediksi Alami Gelombang Ketiga pada Februari-Maret 2022