31/01/2022 11:35:59
Info Kesehatan

Tren Kasus Covid-19 Terus menanjak, IDI: Kita Masuk Gelombang Tiga

Foto: Ilustrasi/Internet

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kembali menanjak. Hingga Minggu (30/1/2022), kasusnya tembus 12.422 orang. Benarkah Indonesia memasuki gelombang ketiga?

Menurut Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, jika melihat tren lonjakan kasus yang terjadi, bisa menjadi pertanda bahwa Indonesia mulai memasuki gelombang ketiga. Tren lonjakan ini juga terlihat dalam laporan data pasien Covid-19 yang dirawat atau kasus aktif yakni 61.718 orang per Minggu (30/1/2022), naik 9.163 kasus dari hari sebelumnya Sabtu (29/1/2022).

Para pakar sebelumnya memperkirakan puncak kasus COVID-19 gelombang tiga bisa terjadi pertengahan Februari hingga akhir Maret, angka harian disebut bisa menyentuh 70 ribu kasus.

"Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya kita telah 'berhasil' memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan positivity rate juga, plus klaster," cuitnya dalam akun Twitter pribadi, Senin (31/1/2022), sebagaimana dikutip Detikcom.

Meski kenaikan terlihat signifikan, Prof Zubairi meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan. Di tengah munculnya sejumlah klaster, termasuk klaster keluarga, pencegahan penularan saat ini menjadi hal yang utama.

"Kita bisa atasi sebelum menjadi lebih buruk. Pemutusan penularan harus dilakukan cepat dan efisien," pesannya.

Prof Zubairi kemudian mengingatkan Indonesia kini berada di waktu yang sulit.

"Kita masih berada di waktu yang sulit. Utamakan keselamatan. Terus waspada," ujar dia.

Siap Siaga

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan kesiapan dalam menghadapi gelombang tiga Covid-19. Bagaimanapun, lonjakan kasus Covid-19 akan sulit dihindari.

"Pemerintah sudah lebih siap menghadapi gelombang berikutnya dan mudah-mudahan bisa lebih cepat menangani yang sakit," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Di sisi lain, Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan RSUP Persahabatan, dr. Prasenohadi, SpP, KIC, PhD meyakini selama cakupan vaksinasi Covid-19 senantiasa diperluas dibarengi penerapan protokol kesehatan, risiko gelombang-3 Covid-19 RI diharapkan dapat dicegah.

"Kalau masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, kemudian cakupan vaksinasi lebih ditingkatkan, maka diharapkan gelombang ketiga tidak terjadi. Mudah-mudahan ini tidak menjadi kenyataan seperti di negara Afrika sana," terangnya dalam siaran YouTube BNPB Indonesia.

Ia menambahkan, vaksinasi dan protokol kesehatan juga wajib dibarengi gaya hidup sehat demi menumbuhkan imunitas dan nutrisi yang kuat. Selain itu, pemberian vaksin penguat adalah langkah penting untuk mengatasi pandemi Covid-19 kini. Sebab, dua dosis vaksin Covid-19 diyakini mengalami penurunan efektivitas dalam melawan Covid-19 Omicron.

Sebagai informasi, penularan Covid-19 Omicron disebut lebih cepat dibanding varian terdahulu. Gejalanya juga sangat mirip dengan gejala pilek atau flu, yang dibarengi dengan batuk kering disertai tenggorokan gatal, kemudian letih, hidung tersumbat. Namun bisa juga disusul demam, mual, nafas pendek atau kesulitan bernafas serta diare. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Tren Kasus Covid-19 Terus menanjak, IDI: Kita Masuk Gelombang Tiga