06/04/2022 11:32:23
Info Kesehatan

Mengenal Penyakit Batu Empedu, Apa Penyebab dan Cara Pengobatannya?

Foto: Ilustrasi/Internet

Selebriti Indonesia Maia Estianty belum lama ini dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi pengangkatan batu empedu. Ternyata, selain menderita GERD, mantan istri musisi Ahmad Dhani tersebut memiliki batu empedu sebesar 2 sentimeter yang membuatnya sakit di ulu hati. Apa penyebab batu empedu dan bagaimana gejala dan cara pengobatannya?


Melansir laman kesehatan alodokter,  penyakit batu empedu atau kolelitiasis adalah kondisi yang ditandai dengan sakit perut mendadak akibat terbentuknya batu di dalam kantung empedu. Batu empedu terbentuk akibat endapan kolesterol dan bilirubin menumpuk di dalam kantung empedu.

Penumpukan terjadi saat cairan empedu tidak bisa melarutkan kolesterol dan bilirubin berlebih yang dihasilkan organ hati.

Batu empedu juga dapat terbentuk karena beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, keturunan, pola makan tidak sehat, diet terlalu ketat, hingga kondisi medis tertentu.

Bila batu empedu yang terbentuk masih berukuran kecil dan tidak menunjukkan gejala, maka tidak perlu intervensi medis.

Tetapi jika penderita secara tetiba merasakan sakit perut, maka tindakan pengobatan perlu dilakukan.

Metode pengobatannya meliputi operasi pengangkatan kantung empedu atau kolesistektomi maupun dari konsumsi obat. Namun, penggunaan obat jarang dilakukan karena kurang efektif dalam mengobati penyakit batu empedu.

Penyakit batu empedu atau kolelithiasis adalah kondisi yang ditandai dengan sakit perut mendadak akibat terbentuknya batu di dalam kantung empedu. Penyakit batu empedu juga bisa terjadi di saluran empedu.

Kantung empedu adalah organ berukuran kecil yang terletak di bawah organ hati. Organ ini mampu memproduksi dan menyimpan cairan empedu yang berperan penting dalam proses pencernaan, termasuk mencerna kolesterol yang terkandung di dalam makanan yang dikonsumsi. Sebagian besar batu empedu berasal dari endapan kolesterol yang akhirnya mengeras dan membentuk batu.

Sebagian besar kolelitiasis bersifat ringan dan tidak membutuhkan penanganan di rumah sakit. Namun jika batu empedu menyumbat saluran empedu, upaya penanganan perlu segera dilakukan untuk mencegah komplikasi.

Gejala utama

Kondisi penyakit batu empedu atau kolelitiasis yang ringan jarang menimbulkan gejala. Penderitanya mulai dapat merasakan gejala jika saluran empedu tersumbat akibat pengendapan batu empedu.

Gejala utama batu empedu adalah nyeri secara mendadak di bagian kanan atas atau tengah perut. Sakit perut juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti mual, muntah, hilang nafsu makan, urine berwarna gelap, sakit maag, dan diare.

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala di atas atau gejala yang muncul disertai demam, menggigil, mata dan kulit berwarna kuning, atau sakit perut berlangsung hingga lebih dari 8 jam.

Penyebab

Batu empedu diduga muncul akibat endapan kolesterol dan bilirubin yang menumpuk di dalam kantung empedu. Penumpukan terjadi ketika cairan empedu tidak mampu melarutkan kolesterol dan bilirubin berlebih yang dihasilkan hati.

Beberapa faktor juga dapat memengaruhi seseorang terkena batu empedu, seperti faktor usia, jenis kelamin, keturunan, pola makan tidak sehat, diet yang terlalu ketat, dan kondisi medis tertentu.

Proses diagnosis batu empedu diawali dengan pemeriksaan gejala dan fisik. Selanjutnya, dokter akan melakukan tes pemindaian untuk menentukan tingkat keparahan batu empedu yang dialami pasien.

Jenis tes pemindaian yang dilakukan meliputi USG perut, CT scan, MRI, dan endoscopic retrograde cholangio-pancreatography (ERCP). Terkadang, tes darah juga dilakukan untuk mendeteksi penyakit yang disebabkan oleh batu empedu.

Pengobatan

Jika batu empedu berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, maka penanganan secara medis tidak diperlukan. Namun apabila penderita merasakan gejala sakit perut yang muncul secara tiba-tiba, maka tindakan pengobatan perlu segera dilakukan.

Metode pengobatan batu empedu meliputi operasi pengangkatan kantung empedu (kolesistektomi) atau konsumsi obat. Meski demikian, penggunaan obat jarang dilakukan karena kurang efektif dalam mengobati batu empedu.

Komplikasi

Kolelitiasis jarang menimbulkan komplikasi, namun komplikasi dapat terjadi jika tindakan pengobatan tidak tepat. Komplikasi itu meliputi kolesistitis akut, cholangitis, pankreatitis akut, pseudokista pankreas atau sepsis.

Pencegahan

Kolelitiasis dapat dicegah dengan menjalani pola makan sehat dan seimbang. Konsumsilah makanan tinggi serat dan hindari makanan bersantan, berminyak, berbumbu kacang, atau mengandung mentega.

Selain itu, upaya pencegahan batu empedu juga dapat dilakukan dengan membatasi konsumsi alkohol, berolahraga secara teratur, perbanyak konsumsi cairan, dan hindari diet yang terlalu ketat. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Mengenal Penyakit Batu Empedu, Apa Penyebab dan Cara Pengobatannya?