17/05/2022 08:10:44
Info Kesehatan

Penyebabnya Masih Terus Diteliti, Hepatitis Misterius Diduga dapat Menular Melalui Udara

Foto: Ilustrasi/Internet

Fenomena hepatitis akut misterius yang melanda sejumlah negara, masih terus diteliti para pakar kesehatan dunia, termasuk menyelidiki kemungkinan keterkaitannya dengan infeksi Covid-19. Penyebabnya belum dapat dipastikan. Lalu, benarkah penyakit ini dapat menular melalui udara?

Sebagai hipotesis awal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menduga penyakit ini berkaitan dengan adenovirus. Akan tetapi, karena penyebabnya yang belum dipastikan, berbagai kemungkinan cara penularan pun masih sebatas dugaan.

’’Penularan daripada hepatitis akut berat ini diperkirakan dengan dua cara yaitu melalui udara atau airborne karena ada kecurigaan dengan adanya virus yang kita sebut sebagai adenovirus," papar Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual baru-baru ini sebagaimana dilansir dari detikcom, Selasa (17/5/2022).

’’Kemudian virus hepatitis sendiri ya sebagian besar menyebar atau menular melalui makanan atau fecal oral,’’ jelasnya.

Oleh karena itu, cara pencegahannya tidak jauh berbeda dengan penyakit-penyakit dengan jalur penularan serupa. Untuk kemungkinan menular melalui fecal oral, cara pencegahannya adalah dengan menerapkan higiene dan sanitasi.

’’Tentunya menerapkan higiene dan sanitasi personal kemudian cuci tangan menggunakan alat makan yang terpisah, itu yang harus dipastikan orang tua kepada anak-anaknya. Yang kedua adalah menggunakan masker. Ini juga tetap penting sebagaimana kita tahu pandemi Covid-19 belum berakhir,’’ ujar dr. Nadia.

Sementara itu, selama sepekan terakhir penelitian yang dilakukan oleh WHO terhadap penyakit ini menunjukkan beberapa kemajuan dan penyempurnaan hipotesis kerja. Menurut perwakilan program hepatitis global WHO, Philippa Easterbrook, hipotesis utama tetap yang melibatkan adenovirus dengan peran Covid-19 yang masih menjadi pertimbangan penting.

’Saat ini, hipotesis utama tetap yang melibatkan adenovirus, dengan juga masih merupakan pertimbangan penting tentang peran COVID juga, baik sebagai koinfeksi atau infeksi masa lalu," kata Easterbrook dalam konferensi pers yang dikutip dari Channel News Asia, Rabu (11/5/2022).

Pengujian lebih lanjut dalam seminggu terakhir mengkonfirmasi bahwa sekitar 70 persen kasus dugaan hepatitis misterius dinyatakan 'discarded' karena ternyata positif adenovirus, dengan subtipe 41, subtipe yang lazim berkaitan dengan gastroenteritis. Sementara sekitar 18 persen kasus juga 'discarded' karenya dinyatakan positif Covid-19.

"Fokus besar selama minggu depan adalah melihat pengujian serologis untuk paparan sebelumnya dan infeksi Covid," katanya .

Para ilmuwan mengatakan, dalam seminggu harus ada data dari Inggris pada studi kasus kontrol yang membandingkan apakah tingkat deteksi adenovirus berbeda dari anak-anak yang dirawat di rumah sakit lainnya.

"Itu akan sangat membantu mempertajam apakah adeno hanya infeksi insidental yang telah terdeteksi, atau ada hubungan kausal atau kemungkinan kausal," ucap Easterbrook.

Lebih lanjut Easterbrook mengatakan bahwa studi mikroskopis sampel hati dan biopsi tidak menunjukkan ciri khas yang mungkin diharapkan dengan peradangan hati akibat adenovirus.

Sampai saat ini, WHO melaporkan total kasus hepatitis akut misterius di dunia telah mencapai 348 orang. Kasus terbanyak ada di Inggris dengan 163 pasien, hanya enam negara yang mencatat lebih dari lima kasus hepatitis akut misterius ini. (*)

*Dari berbagai sumber

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Penyebabnya Masih Terus Diteliti, Hepatitis Misterius Diduga dapat Menular Melalui Udara