20/05/2022 14:03:04
Info Kesehatan

Pernah Mewabah di Indonesia, Flu Singapura Harus Diwaspadai, Apa Saja Gejalanya?

Foto: Ilustrasi/Internet

Pernah dengar penyakit Flu Singapura? Penyakit tangan, kaki, dan mulut ini sangat mudah menular dan kerap menyerang ana-anak usia 5-10 tahun. Yuk, simak apa saja gejalanya?

Flu Singapura termasuk salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai karena pernah mewabah di Indonesia, Singapura, Brunei, Malaysia, Vietna, beberapa negara di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia. Penyakit ini disebabkan virus dari genus Enterovirus.

Nah, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini, perlu dikenali gejala, penyebab, dan cara penularannya. Apa saja?

Gejala flu Singapura diantaranya adalah demam, sakit tenggorokan, merasa tidak enak, lesi  yang menyakitkan dan berwarna mera, seperti melepuh di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi. Gejala lainnya adalah terdapat ruam merah tanpa rasa gatal namun kadang melepuh di telapak tangan, telapak kaki, dan bokong.

Jika menyerang bayi dan balita, penyakit ini juga seringkali memperlihatkan gejala berupa iritabilitas. Selain itu, kehilangan selera makan juga menjadi gejala Flu Singapura yang umumnya dapat membaik dengan sendirinya dalam 7-10 hari.

Periode dari infeksi awal hingga timbulnya gejala (masa inkubasi) flu Singapura adalah tiga sampai enam hari. Demam seringkali merupakan tanda pertama penyakit tangan-kaki-dan-mulut, diikuti oleh sakit tenggorokan dan terkadang nafsu makan yang buruk dan perasaan tidak enak badan.

Satu atau dua hari setelah demam dimulai, ruam yang menyakitkan kemudian berkembang di bagian depan mulut atau tenggorokan. Ruam pada tangan dan kaki dan mungkin pada bokong dapat terjadi dalam satu atau dua hari.

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Flu Singapura umumnya disebabkan oleh virus yang termasuk dalam famili Enterovirus, yang terdiri dari:

1. Coxsackievirus A16

Virus ini biasanya penyebab paling umum dari penyakit tangan, kaki, dan mulut di Amerika Serikat. Coxsackievirus lainnya juga dapat menyebabkan penyakit ini.

2. Coxsackievirus A6

Coxsackievirus A6 juga dapat menyebabkan HFMD dan gejalanya mungkin lebih parah.

3. Enterovirus 71 (EV-A71)

Kalau yang satu ini telah dikaitkan dengan wabah di Asia Timur dan Tenggara. Meskipun jarang, EV-A71 telah dikaitkan dengan penyakit yang lebih parah seperti ensefalitis (pembengkakan otak).

Cara penularan dan pencegahannya

Flu Singapura dapat menyebar melalui antarmanusia, yakni dari sekresi hidung dan tenggorokan, seperti air liur atau lendir hidung; cairan dari lecet atau koreng yang disebabkan oleh Flu Singapura; kotoran (feses).

Orang yang terinfeksi umumnya sangat menular ke orang lain selama minggu pertama mereka sakit. Bahkan mereka juga dapat menyebarkan virus ke orang lain selama berhari-hari atau berminggu-minggu setelah gejala hilang atau tidak memiliki gejala sama sekali.

Untuk mencegah penyebaran atau penularan yang semakin luas, bisa menerapkan sejumlah cara berikut:

-Cuci tangan

-Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol.

-Cuci tangan setelah melakukan kegiatan, seperti: mengganti popok, menggunakan toilet, meniup hidung, batuk, atau bersin, sebelum dan sesudah merawat seseorang yang sakit.

-Jangan lupa untuk bantu anak-anak mencuci tangan. Ajari anak cara mencuci tangan dan pastikan mereka sering mencucinya.

-Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut

-Seseorang dapat terinfeksi apabila menyentuh mata, hidung, dan mulut saat di tangannya terdapat virus. Usahakan untuk cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh mata, hidung, dan mulut.

-Hindari kontak erat dengan orang yang sakit.

-Hindari menyentuh seseorang yang terinfeksi flu Singapura. Apabila telanjur terinfeksi, usahakan untuk tetap di rumah agar menghindari penyebaran yang lebih luas ke orang lain. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Pernah Mewabah di Indonesia, Flu Singapura Harus Diwaspadai, Apa Saja Gejalanya?