09/06/2022 14:31:14
Info Kesehatan

Tren Kasus Covid-19 Naik di 5 Provinsi, Pemda Diminta Waspada

Foto: Ilustrasi/Internet

Tren kasus Covid-19 mengalami peningkatan di lima provinsi di Indonesia. Meski tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit masih stabil, pemerintah daerah di setiap provinsi, diminta tetap waspada.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang tayang di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (8/6/2022).

’’Perlu jadi perhatian bahwa terjadi kenaikan pada tren kasus positif selama tiga minggu terakhir dan kasus aktif selama empat hari terakhir,” ujar Wiku.

Ia menambahkan, jika dilihat dari grafik kasus positif mingguan terjadi kenaikan 571 atau 31 persen dari kasus pada 22 Mei 2022. Yakni, dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan.

Kemudian pada kasus aktif harian, terjadi kenaikan 328 atau 10 persen dari kasus aktif pada 2 Juni 2022. Yakni, 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian.

’’Hal ini penting untuk diwaspadai mengingat selama tiga bulan berturut-turut sejak gelombang Omicron kita berhasil mempertahankan kasus agar tetap stabil. Kabar baiknya, kenaikan kasus ini tidak diikuti kenaikan pada tren BOR rumah sakit, isolasi harian, maupun tren kematian mingguan.”

Adapun kelima provinsi yang menunjukkan peningkatan kasus Covid-19 adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Lalu, apakah akan kembali terjadi lonjakan kasus dalam waktu dekat?

Epidemiolog dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menilai kenaikan kasus yang terjadi ini terbilang normal. Menurutnya tidak ada tanda-tanda akan terjadi lonjakan kasus dalam waktu dekat ini.

"Tidak ada lonjakan kasus terjadi menurut saya, hanya kenaikan normal dan masih terkendali," ujarnya seperti dikutip dari detikcom.

Meski terkendali ia berujar kenaikan kasus ini harus tetap diawasi dengan tetap melakukan pelacakan (tracing) aktif dan tepat.

"Tapi memang ada penurunan tracing, dan tracing ini kan nggak perlu semua, cukup yang bergejala saja biar lebih tepat," sambungnya.

Hal senada diungkap ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono. Ia mengatakan, selama Keterisian Tempat Tidur (BOR) Covid-19 masih rendah maka ini kenaikan normal dan tidak mengarah pada lonjakan kasus.

"Selama angka kematian dan hospitalisasi tidak naik maka penularan masih terkendali karena imunitas masih terjaga, tidak ada tandanya lonjakan," ungkapnya.

Menurutnya ada beberapa indikator yang masih terjaga pada kenaikan kasus kali ini yang membuatnya tidak mengarah pada lonjakan kasus.

"Indikatornya kenaikan tidak meningkat drastis. Bisa saja ada kenaikan tapi tidak berdampak pada hospitalisasi dan kematian maka masih terkendali dan normal," ujarnya. 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Tren Kasus Covid-19 Naik di 5 Provinsi, Pemda Diminta Waspada