Catat! Sakit Punggung Dilaporkan sebagai Salah Satu Gejala Covid-19 Era Omicron

Foto: Ilustrasi/Internet

Jika sebelumnya sakit punggung tidak termasuk dalam salah satu gejala umum Covid-19, kini faktanya berbeda. Nyeri punggung sekarang menjadi salah satu gejala utama varian Omicron.

Seperti dilansir dari Times of India, gejala-gejala baru terus bermunculan seiring dengan semakin menyebarnya varian Covid-19. Tentu saja gejala-gejala tersebut berbeda dengan iterasi sebelumnya.

Berdasarkan survei pasien di Inggris telah mengungkapkan rasa sakit tertentu adalah tanda "kunci" dari gejala varian Omicron. Menurut badan kesehatan VaccinesWork, satu dari lima orang dengan strain Omicron mengalami sakit punggung.

"Nyeri punggung sekarang menjadi salah satu gejala utama Omicron, salah satu varian utama SARS-CoV-2 yang beredar," papar mereka.

Data dari Afrika Selatan di mana varian pertama kali diidentifikasi menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan Omicron sering mengalami dua rangkaian gejala sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk dan juga nyeri otot, terutama nyeri punggung bawah. Nyeri punggung ini telah digambarkan oleh beberapa orang sebagai kram menstruasi yang intens, batu ginjal, atau kejang otot.

Meski begitu, sakit punggung saja tidak berarti terinfeksi Covid-19. Sebab, sakit punggung dapat disebabkan oleh banyak faktor, dan bahkan jika mengalaminya bersamaan dengan hidung tersumbat, bersin, batuk atau demam, dan nyeri otot dapat menjadi indikasi penyakit lain seperti flu.

Sebelumnya sakit punggung belum dikenal sebagai gejala umum Covid-19. Sekarang, justru menempati peringkat sebagai salah satu dari 20 gejala teratas melalui Studi Gejala Zoe Covid, dimana ratusan ribu orang mencatat gejala mereka setiap hari di seluruh Inggris.

’’Sejauh ini, tidak sepenuhnya jelas mengapa orang tampaknya mengalami sakit punggung – yang dalam beberapa kasus telah melemahkan dan menyebabkan mobilitas terbatas – jauh lebih sering ketika mereka sakit karena Covid-19. Nyeri otot atau mialgia bisa dikaitkan dengan sakit punggung," papar badan kesehatan itu lagi.

Hal ini bisa jadi karena Covid-19 menyebabkan peradangan yang ditambah dengan nyeri otot, bermanifestasi sebagai sakit punggung, yang merupakan keluhan muskuloskeletal yang paling umum. Tetapi mialgia telah menjadi gejala sejak awal pandemi dan itu tidak menjelaskan mengapa sakit punggung menjadi jauh lebih umum sekarang.

Dari jutaan orang yang sakit karena Covid-19 sejak awal pandemi, sebagian telah mengalami gejalanya bertahan selama berbulan-bulan. Bahkan, banyak diantara pasien yang harus resign kerja karena masalah tersebut. Nyeri punggung telah diidentifikasi sebagai gejala dari mereka yang mengalami long covid. (*)