27/07/2022 11:03:00
Info Kesehatan

Tak Hanya Hilang Penciuman, Gejala Long Covid Juga Berangus Libido

Foto: Ilustrasi/Internet

Bagi sebagian orang, virus SARS-CoV-2 meninggalkan efek sisa dalam jangka panjang atau yang dikenal dengan long Covid-19. Sebuah studi baru menemukan, gejala long Covid-19 ternyata lebih luas, dimana salah satunya adalah kehilangan libido dan disfungsi ereksi pada pria.

Selama ini, gejala long Covid-19 yang sering dilaporkan adalah kelelahan, kabut, serta hilangnya penciuman dan rasa dalam jangka panjang. Namun, sebuah studi baru menemukan bahwa ada gejala yang lebih luas, termasuk rambut rontok, kehilangan libido, inkontinensia dan disfungsi ereksi pada lelaki.

Dilansir dari NY Post yang dikutip Suara.com, para peneliti dari University of Birmingham menganalisis catatan kesehatan sekitar 2,4 juta orang di Inggris, menemukan bahwa mereka yang telah terinfeksi Covid-19 melaporkan 63 gejala lebih sering 12 minggu setelah mereka terinfeksi dibandingkan dengan mereka yang tidak terinfeksi.

Para peneliti dari studi tersebut – yang diterbitkan di Nature Medicine – membagi gejala yang paling umum menjadi tiga kategori: gejala pernapasan, kesehatan mental dan masalah kognitif.

Gejala umum lainnya termasuk kehilangan penciuman, sesak napas, nyeri dada dan demam, mual dan muntah, demam, inkontinensia usus, disfungsi ereksi, anhedonia (kurang nikmat) dan pembengkakan anggota badan.

Studi ini menunjukkan bahwa kelompok orang tertentu lebih mungkin untuk mengembangkan long Covid-19, yaitu perempuan, orang yang lebih muda, dan mereka yang termasuk dalam kelompok etnis kulit hitam, campuran, atau lainnya.

Para peneliti juga melaporkan orang-orang dari latar belakang sosial ekonomi rendah, perokok dan orang-orang yang kelebihan berat badan, obesitas atau memiliki berbagai kondisi kesehatan dikaitkan dengan gejala Covid-19 yang persisten, juga menemukan bahwa jenis kelamin biologis dan etnis juga tampaknya berperan.

Dr. Shamil Haroon, profesor klinis asosiasi kesehatan masyarakat di University of Birmingham dan penulis senior studi tersebut, mengatakan ’’penelitian ini memvalidasi apa yang telah dikatakan pasien kepada dokter dan pembuat kebijakan selama pandemi.’’

’’Gejala long Covid-19 sangat luas dan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan oleh faktor lain seperti gaya hidup, faktor risiko, atau kondisi kesehatan kronis,’’ tambah Haroon.

’’Gejala yang kami identifikasi harus membantu dokter dan pengembang pedoman klinis untuk meningkatkan penilaian pasien dengan efek jangka panjang dari Covid-19, dan untuk selanjutnya mempertimbangkan bagaimana beban gejala ini dapat dikelola dengan baik.”

Pertambahan kasus

Sementara itu, melansir laman Kemkes.go.id,  kasus harian Covid-19 di Indonesia hingga 26 Juli 2022 bertambah 6.483 kasus. Dengan demikian, akumulasi positif Covid-19 saat ini sebanyak 6.178.873 kasus.

Jumlah tersebut adalah hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 141.961 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

Selain itu, jumah pasien yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat 3.511 orang. Sehingga totalnya sebanyak 5.978.522 orang sembuh. Sedangkan jumlah yang meninggal bertambah 13 orang sehingga total meninggal menjadi 156.929 orang. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Tak Hanya Hilang Penciuman, Gejala Long Covid Juga Berangus Libido