29/08/2022 14:05:42
Info Kesehatan

Batuk dan Pilek jadi Gejala Utama Omicron pada Pasien yang Sudah Vaksinasi Lengkap

Foto: Ilustrasi/Internet

Gejala subvarian Omicron pada pasien yang sudah vaksinasi Covid-19 secara lengkap, memang sangat mirip dengan flu, yakni batuk dan pilek. Dari hasil riset di Norwegia, ada beberapa gejala umum lainnya pada kelompok yang sudah divaksin. Apa saja?

Melansir detikcom, subvarian Omicron diketahui dapat menyebabkan reinfeksi dan menembus antibodi seseorang yang sudah divaksinasi Covid-19 lengkap. Hal ini ditemukan para peneliti di Norwegia setelah melakukan wawancara kepada 111 orang dari 117 tamu pesta pada 26 November 2021 lalu, saat wabah Omicron terjadi di negara itu.

Pada hasil riset ini didapati 66 orang terinfeksi Covid-19 dan 15 kasus diantaranya dicurigai terpapar atau masuk kategori suspek. Dari 111 peserta penelitian, 89 persen telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 mRNA, dan tidak ada yang menerima suntikan booster.

Menurut temuan yang diterbitkan dalam jurnal penyakit menular dan epidemiologi Eurosurveillance ini, ada delapan gejala utama yang dialami oleh kelompok uji yang sudah divaksinasi Covid-19 lengkap. Gejala pada kelompok yang sudah divaksin meliputi:

-Batuk terus-menerus

-Pilek

-Kelelahan

-Sakit tenggorokan

-Sakit kepala

-Nyeri otot

-Demam dan bersin

Studi ini menemukan bahwa batuk, pilek, dan kelelahan adalah gejala paling umum pada individu yang sudah divaksinasi, sementara bersin dan demam paling jarang terjadi. Namun, para pakar di bidang kesehatan sepakat bahwa vaksinasi dapat meminimalisasi risiko keparahan dan kematian akibat infeksi Covid-19.

Sementara itu, Menteri kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan gelombang Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia sudah terlewati. Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil melewati gelombang subvarian ini.

"Untuk yang gelombang ini, Indonesia menjadi satu dari segelintir, sedikit negara yang sudah berhasil melampaui gelombang BA.4 dan BA.5 dengan sangat baik. Sekarang ujiannya enam bulan lagi, sekitar bulan Januari, Februari, Maret 2023," ucapnya dalam siaran langsung konferensi pers virtual terkait Ratas Evaluasi PPKM.

Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi juga mewanti-wanti adanya varian baru Covid-19 yang akan muncul di Indonesia melihat beberapa negara di Eropa, Amerika, dan Jepang memiliki kasus konfirmasi yang sangat tinggi.

"Kasus konfirmasi harian setinggi ini pasti akan mengakibatkan terjadinya mutasi dan timbulnya varian baru," ujarnya. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Batuk dan Pilek jadi Gejala Utama Omicron pada Pasien yang Sudah Vaksinasi Lengkap