Pernah Terjadi di Indonesia, Pneumonia Misterius Disebabkan Penyakit Legionnaire
Baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan kasus pneumonia misterius di Argentina. Wabah yang kemungkinan disebabkan penyakit Legionnaire tersebut konon pernah juga terjadi di Indonesia. Seperti apa?
Melansir BBC, pejabat kesehatan di Argentina mengungkapkan wabah pneumonia 'misterius' sudah menewaskan lima orang dari total 11 kasus. Pasien lainnya dirawat di sebuah klinik di provinsi utara Tucuman, tempat di mana kasus kematian terjadi.
Penyakit paru-paru ini relatif jarang terjadi. Umumnya kondisi ini berkaitan dengan air yang terkontaminasi atau sistem pendingin udara yang tidak bersih.
Dokter setempat mencoba menentukan gejala penyakit ini setelah menguji pasien di Kota San Miguel de Tucuman. Hasilnya, ia menemukan gejala yang muncul yakni demam tinggi, nyeri tubuh, kesulitan bernapas, myeri otot dan perut.
Gejala penyakit ini pertama kali muncul dalam enam kasus yang berkaitan dengan fasilitas. Gejala ini terlihat pada rentang 18 dan 23 Agustus 2022.
Lalu, apa itu penyakit Legionnaire?
Penyakit Legionnaire adalah jenis pneumonia yang disebabkan oleh bakteri legionella. Bakteri ini menyebabkan penyakit yang umumnya ditemukan di sumber air, seperti sungai dan danau yang terkadang masuk ke sistem air buatan.
Diperkirakan 10 persen orang yang tertular penyakit itu meninggal akibat komplikasi yang muncul akibat infeksi tersebut. Sebagai penanganan dini, Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzotti akan memastikan klinik tempat ditemukannya kasus pneumonia itu masih aman untuk semua orang.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr Maxi Rein Rondonuwu mengungkap penyakit Legionnaire, 'biang kerok' wabah pneumonia 'misterius' di Argentina sudah pernah dilaporkan di Indonesia. Terjadi pada 1996 dan 1999.
"Indonesia sudah pernah ada kasus pertama di Bali tahun 1996 dan Tangerang 1999, serta kota lainnya," ungkap dr Maxi seperti dikutip dari detikcom, Senin (5/9/2022).
Berdasarkan Kepmenkes 2003, hasil survei 2001 silam pada air menara sistem pendingin di hotel-hotel yang ada di Jakarta dan Denpasar menemukan hampir 20 persen dari petugas pengelola air menara sistem pendingin tersebut pernah terpajan dengan bakteri Legionella, penyebab penyakit Legionnaire.
Risiko penyebaran
Bakteri ini bisa berada di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air mancur buatan yang tidak terawat baik, adanya endapan, lendir, ganggang, jamur, karat, kerak, debu, kotoran atau benda asing lainnya.
Bakteri ini juga terdapat pada peralatan rawat di rumah sakit seperti alat bantu pernapasan.
Adapun penularannya bisa terjadi melalui aerosol di udara atau dikarenakan meminum air yang mengandung bakteri Legionella. Penularan juga bisa terjadi lantaran adanya aspirasi air yang terkontaminasi. Masa inkubasi penyakit ini berlangsung satu hingga 10 hari. (*)
Terbaru
- 30/08/2023 15:11:33
Jika Mengalami Impaksi, Sebaiknya Segera Lakukan Pencabutan - 30/08/2023 14:48:28
Tumbuh Tidak Sempurna Sebabkan Rasa Nyeri Luar Biasa - 29/08/2023 12:47:53
Ini Dia 3 Penyakit Utama Pernapasan yang Disebabkan Polusi Udara - 28/08/2023 11:11:38
Polusi Udara Berisiko Sebabkan Kematian, Masih Amankah Berolahraga di Luar Ruangan? - 25/08/2023 13:11:11
Batuk Flu atau Akibat Polusi Udara, Apa Bedanya?
Login Anggota
Tweets by @DokterkecilCom