12/10/2022 10:41:43
Info Kesehatan

100 Anak Indonesia Diserang Penyakit Ginjal Misterius, Apa Saja Gejalanya?

Foto: Ilustrasi/BuzzRx

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa sekitar 100 anak Indonesia diserang penyakit ginjal misterius di sepanjang 2022. Bahkan, kasusnya melonjak signifikan pada dua bulan terakhir.

Menurut dokter spesialis anak konsultan Henny Adriani, saat ini IDAI masih melakukan proses investigasi terkait penyebabnya. ’’Kita masih dalam proses investigasi, mencari tahu apa yang jadi penyebab dari gangguan [ginjal akut] ini, yang kasusnya melonjak pesat di dua bulan terakhir," ujar Henny Adriani, disiarkan dalam kanal YouTube IDAI yang dikutip dari CNN Indonesia.

Secara medis, penyakit ini dikenal dengan istilah gangguan ginjal akut progresif atipikal. Penyakit ini merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba.

Henny mengatakan, penyakit ini terjadi secara mendadak dan memiliki kondisi perburukan yang lebih cepat dari biasanya. Hal inilah yang membuatnya disebut sebagai 'penyakit ginjal misterius'.

Sampai saat ini, sebagian besar penyakit ginjal misterius di Indonesia terjadi pada anak usia di bawah enam tahun.

Sama seperti penyakit lainnya, gangguan ginjal akut ini juga memicu sejumlah gejala yang perlu diperhatikan.

Pada dasarnya, gejala penyakit ginjal misterius ini sama dengan penyakit ginjal pada umumnya. Salah satu yang paling kentara dapat dilihat dari produksi urine atau intensitas anak buang air kecil.

’’Kalau di tahap awal, memang paling sensitif itu kita melihat produksi urine," ujar Henny.

Selain itu, orang tua juga perlu mewaspadai beberapa gejala seperti demam, diare, muntah, dan gejala saluran napas seperti batuk pilek. Beberapa gejala tersebut, sebut Henny, umum ditemukan dalam kasus penyakit ginjal akut pada anak yang marak belakangan.

’’Mereka biasanya datang dengan riwayat demam dan diare, mungkin juga muntah. Ada yang disertai atau tidak disertai gejala saluran napas misal batuk pilek," jelas Henny.

Gejala akan sangat terlihat jika fungsi ginjal menurun hingga 50 persen yang biasanya ditandai dengan adanya pembengkakan, napas cepat dan dalam, gangguan elektrolit, dan kejang yang disebabkan tekanan darah tinggi.

Intensitas buang air kecil berkurang

Salah satu gejala dari penyakit ginjal misterius pada anak ini adalah berkurangnya intensitas buang air kecil. Hal ini merujuk pada menurunnya fungsi ginjal secara tiba-tiba.

Dijelaskan Henny Adriani, penyakit ini berkembang dengan cepat. Pasien juga umumnya mengalami perburukan yang lebih cepat dari biasanya.

"Yang menarik adalah perjalanan penyakitnya. Cepat, mendadak, perburukannya juga cepat. Itu yang membuat kami, sebagai dokter anak, menganggap ini [gangguan ginjal akut] sebagai sesuatu yang tidak biasa," ujar Henny.

Henny mengatakan, penyakit ini ditandai oleh frekuensi buang air kecil pada anak yang menurun drastis. "Gejala sebetulnya sama [dengan penyakit ginjal lainnya], selalu dimulai dari produksi urine yang menurun, kemudian tidak kencing sama sekali," ujar Henny.

Lantas, berapa kali anak harus kencing dalam sehari?

Intensitas buang air kecil pada anak yang sudah melewati usia bayi umumnya tidak terlalu sering. Henny mengatakan, umumnya anak perlu buang air kecil 5-6 sekali dalam sehari.

"Kalau lebih sedikit, maka kita harus berpikir," ujar Henny.

Jika dihitung, setidaknya anak perlu buang air kecil setiap 3-4 jam sekali. Henny menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan produksi urine berkurang. Salah satunya adalah kekurangan asupan cairan.

Selain itu, pengeluaran cairan berlebih juga bisa menurunkan intensitas buang air kecil. Misalnya saat anak sedang mengalami demam atau cuaca yang panas.

Kedua kondisi tersebut membuat anak mengeluarkan cairan berlebih lewat keringat.Yang lebih parah, penyebabnya adalah masalah di dalam ginjal yang menyebabkan produksi urine berkurang. (*)

 

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: 100 Anak Indonesia Diserang Penyakit Ginjal Misterius, Apa Saja Gejalanya?