17/10/2022 14:52:35
Info Kesehatan

Pemerintah Bentuk Tim untuk Selidiki Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Foto: Ilustrasi/BuzzRx

Kasus gangguan ginjal akut atipikal atau gangguan ginjal akut misterius pada anak Indonesia, hingga 16 Oktober 2022, bertambah menjadi 152 kasus per dari sebelumnya 146 kasus. Terkait masalah ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan tim dokter RS Ciptomangunsumo (RSCM) telah membentuk tim khusus untuk menyelidikinya.

Hal tersebut disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti melalui siaran pers KSP, Minggu (16/10/2022). Dijelaskan, Kemenkes juga sudah menerbitkan tata laksana dan manajemen klinis gangguan ginjal akut progresif atipikal, sebagai kerangka acuan bagi fasilitas kesehatan jika menemukan anak dengan kasus tersebut di wilayahnya.

"Kami minta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Karena pemerintah sudah bekerja untuk menyelidiki kasus ini (gangguan ginjal akut pada anak)," ujar Brian seperti dikutip dari Kompas.com.  

Brian menuturkan, berdasarkan laporan IDAI, kasus gangguan ginjal akut atipikal atau gangguan ginjal akut misterius pada anak bertambah menjadi 152 kasus. Angka ini meningkat dari sebelumnya, yakni 146 kasus. Jumlah tersebut didapat dari laporan 16 cabang IDAI di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, tercatat sudah 14 provinsi yang melaporkan adanya kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak.

DKI Jakarta menjadi yang terbanyak, diikuti oleh Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, Bali, dan Yogyakarta. Brian menilai, peningkatan jumlah kasus gangguan ginjal aku misterius pada anak tidak boleh disepelekan.

Dia pun mengingatkan para orang tua untuk waspada jika anak-anaknya menunjukkan beberapa gejala awal dari kasus tersebut,yakni batuk, pilek, diare, muntah, dan jumlah urine sedikit, atau tidak ada produksi urine sama sekali. Selain itu, Brian juga menekankan pentingnya langkah preventif untuk memberikan jumlah cairan yang cukup untuk anak-anak.

"Jika anak-anak mengalami keluhan di atas, kami mengimbau para orangtua untuk tidak melakukan self-diagnose. Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat," ucap Brian. (*)

Redaksi: [email protected]
Informasi Pemasangan Iklan: [email protected]
Info Kesehatan: Pemerintah Bentuk Tim untuk Selidiki Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak